Yogyakarta, zekriansyah.com – Jakarta – Setelah penantian panjang, akhirnya grup band legendaris Oasis kembali manggung dalam konser reuni perdana mereka. Momen comeback ini semakin spesial dan emosional karena disisipi penghormatan mendalam untuk pesepak bola Liverpool, Diogo Jota, yang baru saja meninggal dunia.
Ilustrasi: Suasana haru menyelimuti konser reuni Oasis saat Liam Gallagher mempersembahkan lagu Live Forever sebagai penghormatan kepada Diogo Jota.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami momen haru tersebut, memahami tragedi di balik kepergian Jota, hingga euforia reuni Oasis yang penuh nostalgia. Anda akan melihat bagaimana musik dan sepak bola bisa bersatu dalam duka dan kebersamaan.
Momen Haru Penghormatan untuk Diogo Jota
Konser reuni pertama Oasis digelar di Principality Stadium, Cardiff, Inggris, pada Jumat (4/7/2025) malam waktu setempat. Ribuan penggemar yang hadir disuguhi penampilan memukau Liam dan Noel Gallagher. Namun, ada satu momen yang membuat 75.000 penonton bergemuruh penuh haru.
Di akhir lagu ikonik “Live Forever”, layar raksasa di belakang panggung menampilkan gambar punggung jersey Liverpool nomor 20 milik Diogo Jota. Sontak, stadion dipenuhi sorakan dan tepuk tangan meriah sebagai bentuk penghormatan. Beberapa penggemar bahkan terlihat mengibarkan bendera Portugal, negara asal Jota, sementara dua flare merah menyala di tengah kerumunan, menambah atmosfer emosional yang menghanyutkan.
Meskipun Oasis dikenal sebagai penggemar berat klub Manchester City, penghormatan mereka kepada pemain Liverpool ini menunjukkan sportivitas dan rasa kemanusiaan yang tinggi. Tak hanya Oasis, band pendukung Cast juga turut memberikan tribut untuk Jota dengan membawakan lagu “Walkaway”. Vokalis John Power berujar, “Lagu ini untuk Diogo Jota. Take it easy, brother.”
Tragedi di Balik Kepergian Diogo Jota
Penghormatan dari Oasis ini dilakukan hanya sehari setelah kabar duka menyelimuti dunia sepak bola. Diogo Jota, pesepak bola berusia 28 tahun, meninggal dunia bersama adik laki-lakinya, Andre Silva, pada Kamis (3/7/2025). Keduanya mengalami kecelakaan lalu lintas tragis di Zamora, bagian barat laut Spanyol.
Menurut laporan, mobil Lamborghini yang mereka tumpangi diduga mengalami pecah ban saat mencoba menyalip kendaraan lain. Akibatnya, mobil hilang kendali, keluar jalur, dan terbakar hebat. Kecelakaan ini merenggut nyawa Jota di usia yang masih sangat produktif, hanya beberapa hari setelah pernikahannya.
Keluarga dan rekan-rekan setim Jota dijadwalkan berkumpul di kampung halamannya, Gondomar, dekat Porto, Portugal, untuk menghadiri pemakamannya pada Sabtu (5/7/2025) pagi waktu setempat. Sebelumnya, prosesi pelepasan secara privat dan publik telah digelar di Capela da Ressurreicao pada Jumat.
Konser Reuni Oasis: Kembali Setelah 16 Tahun Vakum
Konser di Cardiff ini menjadi tonggak sejarah bagi Oasis dan para penggemarnya. Ini adalah kali pertama Liam dan Noel Gallagher tampil bersama di atas panggung setelah 16 tahun vakum akibat konflik internal yang panjang sejak tahun 2009. Di atas panggung, keduanya terlihat akur, bahkan sempat saling tos dan berpelukan singkat di penghujung konser, menandakan meredanya ketegangan di antara mereka.
Oasis membawakan deretan lagu hits mereka yang penuh nostalgia, seperti:
- “Hello”
- “Acquiesce”
- “Morning Glory”
- “Cigarettes & Alcohol”
- “Supersonic”
- “Half The World Away”
- “Stand by Me”
- “Don’t Look Back In Anger”
- “Wonderwall”
- “Champagne Supernova”
Meskipun interaksi dengan penonton cukup minim, Liam Gallagher sesekali menyapa dan melontarkan humor khasnya. Ia bahkan sempat menyindir harga tiket konser yang sempat viral:
“Kalian senang, ya?” ujar Liam. “Apakah itu sepadan dengan £40.000 yang kalian bayar untuk tiketnya?”
Konser di Cardiff ini menjadi pembuka tur dunia Oasis yang akan berlanjut ke berbagai negara lain, termasuk London, Manchester, Edinburgh, serta beberapa wilayah di Asia, Amerika Serikat, dan Amerika Latin.
Makna Mendalam Lagu ‘Live Forever’ untuk Jota
Pemilihan lagu “Live Forever” sebagai penghormatan untuk Diogo Jota memiliki makna yang sangat mendalam. Lagu yang dirilis pada 8 Agustus 1994 ini ditulis oleh Noel Gallagher dan menjadi salah satu lagu favorit Liam Gallagher. Melalui liriknya, Gallagher ingin mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan hidup dan fokus pada kemungkinan setiap hari, alih-alih mengkhawatirkan hal-hal lain.
Dalam konteks kepergian Diogo Jota, “Live Forever” seolah menjadi lagu perpisahan yang abadi, menegaskan bahwa meski raga telah tiada, semangat dan kenangan akan selalu hidup. Momen ini bukan hanya sekadar reuni musik, tetapi juga ruang penghormatan mendalam yang menyatukan solidaritas manusia, di mana musik dan sepak bola bertemu dalam satu nyanyian duka. Nama Diogo Jota kini akan tertulis abadi dalam sejarah musik dan sepak bola, lewat satu lagu, satu malam, dan satu band yang kembali bersatu: Oasis.
Kesimpulan
Konser reuni Oasis di Cardiff bukan hanya menjadi penawar rindu bagi para penggemar yang telah menantikan kembalinya Liam dan Noel Gallagher. Lebih dari itu, momen penghormatan haru untuk Diogo Jota menjadikan konser ini sangat spesial dan penuh makna. Ini adalah bukti nyata bagaimana musik dapat menjadi medium untuk menyampaikan duka, solidaritas, dan mengenang mereka yang telah tiada, menjadikan nama Diogo Jota “hidup selamanya” di hati banyak orang.