Kabar baik datang dari Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang turis asal Malaysia berinisial NAH (47) yang sempat mengalami insiden terpeleset saat mendaki gunung tersebut kini dipastikan dalam kondisi selamat dan sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Tentu berita ini melegakan banyak pihak, terutama setelah insiden sebelumnya yang menimpa pendaki lain. Artikel ini akan membahas detail kejadian, bagaimana proses evakuasi dilakukan, hingga kondisi terkini pendaki Malaysia tersebut. Dengan membaca ini, Anda akan memahami pentingnya kewaspadaan saat mendaki gunung, terutama di jalur-jalur yang menantang seperti Rinjani.
Kronologi dan Evakuasi Cepat Pendaki Malaysia
Peristiwa yang menimpa Nazli Bin Awang Mahat, nama lengkap turis Malaysia tersebut, terjadi pada Kamis, 26 Juni 2025. Ia terpeleset di jalur yang licin dan berbatu menuju Danau Segara Anak Rinjani, sekitar 200 meter sebelum jembatan. Akibatnya, ia sempat tergelincir dan mengalami luka.
Informasi mengenai insiden ini mulai beredar pada Jumat siang, 27 Juni 2025, melalui grup WhatsApp pendaki. Foto yang beredar menunjukkan NAH bersandar di tebing batu dengan kepala terlilit perban, lengkap dengan jaket abu-abu.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, menjelaskan bahwa tim evakuasi segera bergerak setelah menerima laporan. Proses evakuasi dilakukan secara manual dengan tandu, mengingat medan yang terjal dan kondisi gelap pada malam hari.
“Korban langsung dievakuasi kemarin, ditandu menuju Torean oleh tim evakuasi,” ujar Yarman.
Tim gabungan yang terdiri dari TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras membawa korban. Setelah tiba di base camp Torean pada Jumat malam, korban langsung dibawa ke Puskesmas Senaru untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari hasil pemeriksaan awal di puskesmas, diketahui bahwa NAH hanya mengalami luka ringan atau lecet. Meskipun sempat terlihat kepalanya diperban, pihak berwenang memastikan bahwa cederanya tidak serius.
Kondisi Terkini: Sudah Pulih dan Bisa Beraktivitas
Kabar terbaru dari Yarman sangat menggembirakan. Ia memastikan bahwa Nazli Bin Awang Mahat kini sudah dalam kondisi baik-baik saja dan bisa beraktivitas seperti biasa.
“Sudah bisa jalan-jalan. Sekarang korban ikut bersama rombongan menikmati air terjun di Senaru,” tambah Yarman.
Ini menunjukkan bahwa penanganan medis yang cepat dan proses evakuasi yang sigap berhasil membuat korban pulih dalam waktu singkat. NAH bahkan sudah bergabung kembali dengan rombongannya untuk menikmati keindahan Lombok.
Pelajaran Penting: Waspada Saat Mendaki Rinjani
Insiden yang dialami NAH menjadi pengingat penting bagi semua pendaki, terutama di Gunung Rinjani yang dikenal memiliki medan menantang dan cuaca yang cepat berubah. Jalur menuju Danau Segara Anak, tempat NAH terpeleset, memang terkenal curam, berbatu, dan licin, apalagi saat kabut atau hujan turun.
Pihak TNGR dan aparat terkait terus mengimbau para pendaki untuk:
- Memprioritaskan Keselamatan: Selalu berhati-hati di setiap langkah, terutama di jalur yang sulit.
- Perhatikan Kondisi Medan: Kenali karakteristik jalur pendakian, waspadai bebatuan licin, serta perubahan cuaca mendadak seperti kabut tebal atau hujan.
- Patuhi Arahan Pemandu: Ikuti instruksi dari pemandu wisata (guide) atau tour operator (TO) yang berpengalaman. Mereka adalah pihak yang paling memahami kondisi lapangan.
- Siapkan Fisik dan Mental: Pastikan kondisi tubuh prima sebelum mendaki dan jangan memaksakan diri jika merasa lelah.
Kejadian ini juga berdekatan dengan insiden fatal yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, beberapa waktu sebelumnya di lokasi yang tidak terlalu jauh. Meskipun nasib NAH berbeda dan lebih beruntung, rangkaian kejadian ini menegaskan bahwa Gunung Rinjani, di balik keindahannya, tetap menyimpan potensi bahaya yang harus diwaspadai.
Rekam Jejak Kecelakaan di Gunung Rinjani:
Berikut adalah beberapa insiden yang melibatkan pendaki di Gunung Rinjani dalam beberapa waktu terakhir:
- Juliana Marins (Brasil): Jatuh ke jurang dan ditemukan meninggal dunia pada 21 Juni 2025.
- Rennie Bin Abdul Ghani (Malaysia): Ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di jalur Banyu Urip pada 3 Mei 2025.
- Chuah Uei Chyi (Malaysia): Mengalami kecelakaan di jalur Sembalun pada 27 April 2025, namun berhasil dievakuasi.
Daftar ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah nomor satu.
Kesimpulan
Kisah pendaki Malaysia, Nazli Bin Awang Mahat, yang selamat setelah terpeleset di Gunung Rinjani membawa napas lega. Ini menunjukkan respons cepat dari tim evakuasi dan penanganan medis yang efektif.
Namun, di balik kabar baik ini, tersimpan pelajaran berharga. Gunung Rinjani, dengan segala pesona alamnya, tetaplah sebuah gunung yang menuntut kewaspadaan tinggi dan persiapan matang dari setiap pendaki. Jangan pernah meremehkan kondisi alam, selalu utamakan keselamatan diri dan rombongan Anda. Semoga semua pendaki bisa menikmati keindahan Rinjani dengan aman dan kembali ke rumah dengan selamat.