Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar besar datang dari London Utara! Setelah memimpin klub selama hampir seperempat abad, Daniel Levy resmi mundur dari jabatannya sebagai Executive Chairman Tottenham Hotspur. Pengumuman pada Kamis, 4 September 2025, ini menandai berakhirnya sebuah era panjang yang penuh warna dan kontroversi di tubuh The Lilywhites. Bagi para penggemar Spurs, ini bukan sekadar pergantian pucuk pimpinan, melainkan awal dari babak baru yang penuh harapan dan tantangan.
Daniel Levy mengakhiri masa baktinya yang hampir 25 tahun di Tottenham Hotspur, membuka era baru bagi klub dengan warisan finansial dan infrastruktur yang kuat namun dibayangi minimnya trofi mayor.
Artikel ini akan membawa Anda menelusuri jejak langkah Daniel Levy, warisan yang ia tinggalkan, dan wajah-wajah baru yang kini siap memimpin Tottenham Hotspur menuju masa depan. Siapkah Spurs meraih lebih banyak kejayaan di bawah kepemimpinan yang berbeda? Mari kita bedah bersama!
Mengakhiri Era 25 Tahun yang Penuh Warna
Pada awal September 2025, dunia sepak bola dikejutkan dengan berita mundurnya Daniel Levy dari posisinya sebagai ketua klub Tottenham Hotspur. Meski disebut “mengundurkan diri” dalam pernyataan resmi, The Athletic dan BBC Sport melaporkan bahwa keputusan ini lebih merupakan dorongan dari pemegang saham mayoritas, yaitu keluarga Lewis. Mereka menginginkan perubahan strategis demi kesuksesan olahraga yang lebih besar.
Levy pertama kali mengambil alih kemudi pada Februari 2001, menjadikan dirinya ketua klub Premier League terlama yang menjabat. Selama 24 hingga 25 tahun kepemimpinannya, ia berhasil membawa Spurs tampil konsisten di kompetisi Eropa dalam 18 dari 20 musim terakhir. Ia juga mempersembahkan dua trofi: Piala Liga Inggris pada 2008 dan yang terbaru, Liga Europa pada Mei 2025, mengakhiri penantian 17 tahun tanpa gelar.
Warisan Daniel Levy: Antara Kemegahan dan Kritik
Tak bisa dimungkiri, Daniel Levy adalah sosok yang kompleks. Di satu sisi, ia adalah arsitek di balik transformasi besar Tottenham Hotspur menjadi kekuatan finansial dan infrastruktur modern. Di sisi lain, ia juga menjadi sasaran kritik pedas karena minimnya trofi yang berhasil diraih.
Transformasi Finansial dan Infrastruktur Kelas Dunia
Di bawah kepemimpinan Levy, Spurs mengalami lonjakan nilai klub yang luar biasa. Ketika ia datang, valuasi klub hanya sekitar 80 juta poundsterling, dan kini mencapai angka fantastis 3,3 miliar poundsterling, dengan pemasukan komersial di atas 550 juta poundsterling per tahun. Para pakar finansial sepak bola bahkan menyebut Spurs sebagai klub paling profitabel di Premier League.
Warisan fisik terbesar Daniel Levy tentu saja adalah Tottenham Hotspur Stadium. Stadion megah berkapasitas 62.850 penonton senilai 1 miliar poundsterling ini diresmikan pada 2019 dan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia. Selain itu, ia juga menyulap akademi dan pusat latihan di Hotspur Way menjadi fasilitas berkelas dunia. Ini semua menunjukkan visi Levy untuk membangun fondasi klub yang kokoh dan berkelanjutan.
Minimnya Trofi dan Suara Kritis Penggemar
Meski sukses di sektor finansial dan infrastruktur, perjalanan Levy diwarnai banyak kritik. Bagi sebagian besar penggemar, dua trofi dalam seperempat abad dianggap tidak sebanding dengan ambisi dan potensi klub. Protes-protes dengan spanduk “Levy Out” atau nyanyian “We want Levy out” kerap menggema di stadion.
Musim lalu, misalnya, meskipun berhasil menjuarai Liga Europa, Spurs finis di posisi ke-17 Premier League, catatan terburuk mereka. Keputusan Levy yang memecat Ange Postecoglou hanya dua minggu setelah memenangkan trofi Eropa, dan kemudian menunjuk Thomas Frank sebagai manajer ke-13 di bawah kepemimpinannya, juga menimbulkan tanda tanya dan amarah. Kritik tajam juga datang karena Levy dianggap terlalu memandang klub sebagai mesin bisnis ketimbang tim sepak bola, dan gagal mendukung penuh manajer dalam bursa transfer.
Wajah Baru di Balik Kemudi Tottenham Hotspur
Kepergian Daniel Levy membuka lembaran baru bagi Tottenham Hotspur. Keluarga Lewis, sebagai pemilik utama, telah melakukan restrukturisasi besar-besaran di jajaran manajemen untuk mendorong kesuksesan di lapangan.
Beberapa nama kunci kini akan memimpin era baru Spurs:
- Peter Charrington: Ditunjuk sebagai Non-Executive Chairman baru, menggantikan posisi Levy. Charrington adalah perwakilan dari keluarga Lewis dan akan fokus pada stabilitas serta pemberdayaan tim.
- Vinai Venkatesham: Mantan CEO Arsenal ini telah ditunjuk sebagai CEO baru Spurs sejak April dan kini akan mengambil alih kendali penuh operasional harian klub.
- Thomas Frank: Ditunjuk sebagai manajer baru pada Juni, menggantikan Ange Postecoglou.
“Ini adalah era baru kepemimpinan bagi klub, di dalam dan luar lapangan,” ujar Charrington. “Kami menyadari banyak perubahan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, tapi semua ini untuk membangun fondasi baru demi masa depan.” Perubahan ini juga memicu spekulasi tentang potensi masuknya investor baru, bahkan dari Timur Tengah, yang bisa menyuntikkan dana lebih besar untuk ambisi klub.
Apa Artinya Ini untuk Masa Depan Spurs?
Dengan Daniel Levy yang kini tidak lagi terlibat dalam operasional harian, Tottenham Hotspur memasuki periode krusial. Keluarga Lewis secara eksplisit menyatakan keinginan mereka untuk melihat “lebih banyak kemenangan, lebih sering,” sejalan dengan harapan para pendukung.
Fokus kepemimpinan baru adalah meningkatkan performa tim di lapangan, memanfaatkan infrastruktur kelas dunia yang sudah dibangun Levy, dan mengubah kritik menjadi prestasi. Spurs saat ini berada di posisi keempat Liga Premier 2025/26, sebuah awal yang menjanjikan di bawah kepemimpinan baru. Meskipun Levy tetap memegang saham di ENIC (perusahaan induk Spurs), ia tidak akan lagi memiliki peran langsung dalam keputusan klub.
Selamat Datang Era Baru di Tottenham Hotspur!
Kepergian Daniel Levy setelah hampir 25 tahun adalah momen bersejarah bagi Tottenham Hotspur. Ia meninggalkan warisan yang tak terbantahkan, berupa transformasi finansial dan infrastruktur klub yang megah. Namun, ia juga meninggalkan ambisi yang belum sepenuhnya terwujud di lemari trofi.
Kini, dengan wajah-wajah baru di pucuk pimpinan, era baru Spurs telah dimulai. Para penggemar berharap perubahan ini akan membawa stabilitas, investasi yang lebih cerdas, dan yang terpenting, lebih banyak gelar untuk dirayakan. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi harapan untuk melihat Tottenham Hotspur bersaing di level tertinggi dan meraih kesuksesan yang konsisten kini menyala lebih terang. Mari kita nantikan bersama bagaimana babak baru ini akan tertulis!