Kontroversi Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani: Janji Tangkap Benjamin Netanyahu

Dipublikasikan 27 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Belakangan ini, nama Zohran Mamdani menjadi perbincangan hangat di kancah politik global, khususnya di Amerika Serikat. Calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat ini membuat janji yang sangat mengejutkan: ia akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika berkunjung ke New York dan dirinya sudah terpilih sebagai wali kota.

Kontroversi Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani: Janji Tangkap Benjamin Netanyahu

Janji kontroversial ini tentu saja menyita perhatian publik internasional, mengingat posisinya sebagai calon pemimpin salah satu kota paling berpengaruh di dunia. Lalu, mengapa Zohran Mamdani berani melontarkan pernyataan ini? Siapa sebenarnya sosok Zohran Mamdani? Mari kita telusuri lebih jauh agar Anda memahami duduk perkaranya.

Janji Mengguncang New York: Netanyahu Siap Ditangkap?

Pernyataan yang bikin heboh ini diungkapkan Zohran Mamdani dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Mehdi Hasan pada Desember 2024 lalu. Kala itu, ia ditanya tentang sikapnya jika Benjamin Netanyahu datang ke New York. Tanpa ragu, Mamdani menjawab tegas:

“Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika datang ke New York. Ini adalah kota yang nilainya sejalan dengan hukum internasional.”

Ia menambahkan, “Sudah saatnya tindakan kita juga sejalan.” Pernyataan ini sontak menjadi viral dan memicu berbagai reaksi, baik dukungan maupun kecaman. Janji ini bukan sekadar gertakan biasa, melainkan memiliki dasar yang kuat menurut Mamdani, yaitu surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Netanyahu.

Mengapa Zohran Mamdani Berani Berjanji Demikian?

Keberanian Zohran Mamdani melontarkan janji penangkapan Benjamin Netanyahu tidak lepas dari latar belakang dan pandangan politiknya yang sangat progresif dan pro-Palestina.

  • Surat Perintah ICC: Salah satu alasan utama adalah adanya surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk Benjamin Netanyahu. Surat ini dikeluarkan terkait dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Meskipun Amerika Serikat bukan penandatangan perjanjian ICC, Mamdani percaya New York sebagai kota harus menjunjung tinggi hukum internasional.
  • Sikap Pro-Palestina yang Vokal: Mamdani dikenal sebagai salah satu politikus dan pejabat legislatif AS yang paling lantang menolak agresi Israel di Palestina. Ia bahkan secara terbuka menyebut tindakan Israel sebagai genosida.
  • Dukungan Gerakan BDS: Ia juga adalah pendukung kuat gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap produk dan entitas yang berafiliasi dengan Israel.
  • Pandangan “Globalize Intifada”: Mamdani juga memiliki pandangan tersendiri soal slogan “Globalize Intifada” yang sering disalahartikan. Sebagai seorang Muslim yang tumbuh pasca 9/11, ia paham betul bagaimana kata-kata Arab kerap diputarbalikkan. Menurutnya, slogan tersebut adalah seruan solidaritas dengan orang-orang tertindas di seluruh dunia, bukan ajakan kekerasan.

Siapa Zohran Mamdani? Profil Singkat Calon Walkot New York

Zohran Mamdani adalah sosok yang unik dan menarik di kancah politik Amerika Serikat. Ia lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991, dengan nama lengkap Mamdani Kwale Mamdani. Ia pindah ke Amerika Serikat bersama orang tuanya saat berusia tujuh tahun.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Zohran Mamdani:

  • Latar Belakang Keluarga: Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang dosen di Universitas Columbia, sementara ibunya, Mira Nair, adalah seorang pekerja film ternama dari India.
  • Pindah-pindah Negara: Sejak kecil, Zohran kerap berpindah negara mengikuti ayahnya, dari Uganda ke Afrika Selatan, lalu ke Amerika Serikat. Pengalaman ini membentuk pribadinya menjadi lebih kuat.
  • Aktivis Sejak Kuliah: Saat berkuliah di Bowdoin College (jurusan studi Afrika), ia sudah aktif sebagai aktivis. Ia bahkan menjadi salah satu “otak” di balik berdirinya kelompok Students for Justice in Palestine.
  • Muslim Syiah: Zohran menganut paham Muslim Syiah, yang ia dapatkan dari sang ayah. Keyakinan ini memperkuat penolakannya terhadap kekerasan di Palestina.
  • Musisi Hip Hop: Sebelum terjun ke politik, ia bekerja sebagai konselor perumahan di Queens. Ia juga aktif bermain musik hip hop, yang digunakannya sebagai sarana menyuarakan kegelisahan sosial.
  • Perjalanan Politik:
    • Bergabung dengan Partai Demokrat dan Sosialis Demokrat Amerika untuk mewujudkan idealismenya.
    • Maju sebagai calon anggota dewan untuk distrik Majelis Negara Bagian New York ke-36 pada 2019 dan terpilih pada 2020. Ia terpilih kembali pada 2022 dan 2024.
    • Setelah tiga kali menjadi anggota dewan, ia mencalonkan diri sebagai wali kota New York dari Partai Demokrat.
  • Gaya Kampanye Viral: Gaya politiknya progresif dan banyak kampanyenya menjadi viral di media sosial, membuatnya diterima luas di kalangan muda. Ia fokus pada isu biaya hidup yang terjangkau dan rajin menyambangi masjid serta pusat komunitas Muslim selama Ramadan.
  • Potensi Wali Kota Muslim Pertama: Jika memenangkan pemilihan pada 4 November mendatang, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama keturunan India di New York.

Reaksi Donald Trump dan Jalan Menuju Pilkada New York

Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat, di mana ia mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, telah memicu reaksi keras dari Donald Trump. Trump secara terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya dan menyebut Mamdani sebagai “komunis gila” di media sosialnya.

“Zohran Mamdani, seorang yang 100 persen komunis gila, yang baru saja menang pemilihan primary Demokrat dan dalam perjalanan menjadi jadi wali kota,” tulis Trump.

Terlepas dari kritikan tersebut, kemenangan Mamdani di primary menunjukkan pergeseran ideologis dan dukungan kuat dari basis pemilih muda serta komunitas Muslim di New York. Ini menandai momen penting bagi kota yang menampung sekitar satu juta Muslim, yang merupakan 12 persen dari pemilih di Pilkada 2021.

Zohran Mamdani, dengan platform politiknya yang radikal dan vokal membela Palestina, kini menjadi simbol perubahan di jantung kota multikultural AS. Pemilihan Wali Kota New York pada 4 November 2025 mendatang akan menjadi momen penting untuk melihat apakah janji kontroversialnya akan membawanya ke kursi kepemimpinan.

Kesimpulan

Janji Zohran Mamdani untuk menangkap Benjamin Netanyahu jika terpilih sebagai Wali Kota New York telah menciptakan gelombang perbincangan global. Lebih dari sekadar janji kampanye, ini mencerminkan pandangan politik Mamdani yang kuat terhadap isu Palestina, dukungan terhadap hukum internasional, dan komitmennya untuk mewujudkan perubahan.

Sosoknya sebagai aktivis yang kemudian terjun ke dunia politik, dengan latar belakang Muslim Syiah dan keturunan India-Uganda, menjadikannya kandidat yang tidak biasa namun menarik perhatian. Apakah New York akan memiliki wali kota Muslim pertama yang berani mengambil sikap tegas terhadap pemimpin negara lain? Kita tunggu saja hasil pemilihan pada November mendatang. Perkembangan ini patut terus kita pantau karena dapat berdampak besar pada dinamika politik lokal maupun global.