Terbaru! Daftar Lengkap Kombes Pol yang Dimutasi dalam Rangka Pensiun, Ada 29 Perwira!

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo, pembaca setia Kompas.com dan Detik.com! Belakangan ini, isu mutasi di tubuh Polri memang selalu menarik perhatian. Nah, ada kabar terbaru nih dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) yang mungkin bikin Anda penasaran. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja melakukan perombakan besar-besaran, dan salah satu poin utamanya adalah mutasi puluhan perwira menengah berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) yang akan memasuki masa pensiun.

Ilustrasi: Perubahan besar di tubuh Polri: 29 Kombes Pol purna tugas dalam mutasi terbaru Mabes Polri.

Kenapa sih mutasi ini penting untuk kita tahu? Artikel ini akan menjelaskan secara gamblang, siapa saja Kombes Pol yang dimutasi dalam rangka pensiun, apa alasan di balik kebijakan ini, dan bagaimana dampaknya bagi institusi Polri ke depan. Yuk, simak sampai tuntas agar Anda tidak ketinggalan informasinya!

Apa Itu Mutasi Polri dan Mengapa Penting?

Bagi sebagian orang, istilah “mutasi” mungkin terdengar asing. Dalam konteks organisasi seperti Polri, mutasi adalah proses rotasi atau perpindahan jabatan dari satu posisi ke posisi lain. Ini adalah hal yang sangat wajar dan rutin terjadi.

“Mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam organisasi sebagai bentuk penyegaran, pengembangan karier, serta pemenuhan kebutuhan organisasi. Ini juga mencerminkan komitmen Polri dalam menjaga profesionalisme dan responsivitas dalam pelayanan kepada masyarakat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Jadi, mutasi bukan sekadar memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain. Ada tujuan besar di baliknya, yaitu:

• Penyegaran Organisasi: Agar tidak ada stagnasi dan selalu ada ide-ide baru.
• Pengembangan Karier: Memberi kesempatan perwira untuk belajar di berbagai bidang dan posisi.
• Peningkatan Kinerja: Dengan pengalaman baru, diharapkan kinerja individu dan tim semakin optimal.
• Regenerasi: Memberi jalan bagi perwira muda untuk menempati posisi strategis.
• Profesionalisme: Menjaga Polri tetap adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Alasan di Balik Mutasi Besar-besaran Polri

Pada Selasa, 24 Juni 2025, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan lima surat telegram (ST) yang menjadi dasar mutasi ini. Totalnya, ada 702 personel Polri yang mengalami perubahan posisi, mulai dari perwira tinggi (pati), perwira menengah (pamen), hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri.

Mutasi ini adalah bagian dari komitmen Polri untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan struktur organisasi. Dengan adanya rotasi ini, Polri berharap bisa menjawab tantangan serta harapan masyarakat yang terus berkembang secara adaptif dan humanis.

Dari ratusan personel yang dimutasi, sebanyak 61 di antaranya adalah perwira yang memasuki masa pensiun. Nah, dari jumlah tersebut, 29 di antaranya adalah Kombes Pol. Selain itu, ada juga perwira yang mendapatkan promosi jabatan atau perpindahan setara, penugasan khusus, hingga pengukuhan jabatan. Bahkan, 23 Polwan juga ditempatkan di posisi strategis, termasuk tiga di antaranya sebagai Kapolres. Ini menunjukkan komitmen Polri terhadap kesetaraan gender dan profesionalisme berbasis kompetensi.

Siapa Saja 29 Kombes Pol yang Dimutasi Pensiun?

Dari total 702 personel yang dimutasi, 29 Kombes Pol termasuk dalam daftar yang dimutasi dalam rangka pensiun. Ini adalah bentuk penghormatan dan penyesuaian organisasi bagi para perwira yang telah mengabdi puluhan tahun kepada negara.

Berikut adalah daftar 29 Kombes Pol yang dimutasi dalam rangka pensiun, lengkap dengan jabatan lama dan jabatan barunya:

Selain para Kombes Pol ini, mutasi dalam rangka pensiun juga menyentuh perwira tinggi (pati) dengan pangkat lebih tinggi, seperti beberapa Komjen Pol. Contohnya, Ketua KPK Komjen Setyo Budiyanto, Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Komjen Pudji Prasetijanto Hadi, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Komjen Lotharia Latif, dan Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono juga dimutasi dalam rangka pensiun.

Dampak Mutasi bagi Organisasi Polri

Mutasi ini bukan sekadar pergantian posisi, melainkan cerminan dari upaya Polri untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Dengan adanya rotasi dan regenerasi, diharapkan Polri semakin profesional, responsif, dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Penempatan Polwan di jabatan strategis, seperti Kapolres Sragen (AKBP Dewiana Syamsu Indyasari), Kapolres Sumbawa (AKBP Marieta Dwi Ardhini), dan Kapolres Landak (AKBP Devi Ariantari), juga menjadi bukti bahwa Polri semakin terbuka dan mengedepankan kompetensi tanpa memandang gender. Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi.

Secara keseluruhan, mutasi ini adalah bagian penting dari dinamika organisasi yang sehat. Ini memastikan bahwa setiap posisi diisi oleh individu yang paling sesuai dan memberikan kesempatan bagi para perwira untuk terus berkembang, sekaligus menghormati pengabdian para perwira yang telah memasuki masa purnabakti.

Kesimpulan

Mutasi di tubuh Polri, termasuk bagi 29 Kombes Pol yang memasuki masa pensiun ini, adalah langkah penting dalam menjaga roda organisasi tetap berjalan optimal. Ini adalah bagian dari proses alami penyegaran, regenerasi, dan peningkatan profesionalisme. Dengan adanya kebijakan ini, Polri menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang, beradaptasi dengan tantangan, dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga perubahan ini membawa dampak positif bagi kemajuan institusi Polri dan keamanan negara kita.