Luar Biasa! KKN Posko UIN Walisongo Sukses Dukung Skrining Kesehatan Warga, Ini Dampaknya

Dipublikasikan 5 Agustus 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa bilang mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) hanya bisa melakukan kegiatan “biasa”? Mahasiswa UIN Walisongo Semarang membuktikan sebaliknya! Lewat berbagai program di desa-desa tempat mereka mengabdi, KKN Posko UIN Walisongo sukses mendukung skrining kesehatan masyarakat, memberikan dampak nyata yang patut diacungi jempol.

Luar Biasa! KKN Posko UIN Walisongo Sukses Dukung Skrining Kesehatan Warga, Ini Dampaknya

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang sukses selenggarakan skrining kesehatan warga, dampaknya signifikan untuk deteksi dini penyakit.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami bagaimana para mahasiswa ini, dengan semangat pengabdian, turut serta dalam upaya deteksi dini berbagai masalah kesehatan. Anda akan melihat kontribusi mereka yang tak hanya memperlancar program kesehatan di desa, tapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan di kalangan warga.

KKN UIN Walisongo Beraksi: Dari Skrining TB hingga Pemeriksaan Gizi Balita

Mahasiswa KKN UIN Walisongo tidak hanya datang untuk belajar, tapi juga untuk berkontribusi. Salah satu fokus utama mereka adalah membantu program skrining kesehatan yang digagas oleh Puskesmas dan bidan desa setempat. Mari kita lihat beberapa contohnya:

Dukungan Penuh untuk Tes Mantoux dan Deteksi TB

Di Desa Tegalrejo, misalnya, KKN Posko 76 UIN Walisongo sukses mendukung skrining TB melalui kegiatan tes Mantoux pada balita. Tes ini krusial untuk mendeteksi paparan bakteri TBC yang bisa menghambat tumbuh kembang anak dan menyebabkan stunting.

“Tes Mantoux ini sangat berguna dan bermanfaat bagi balita,” ujar Ibu Shofi, Bidan Desa Tegalrejo, yang mengapresiasi partisipasi mahasiswa KKN.

Para mahasiswa tidak hanya membantu administrasi, tetapi juga aktif menjemput anak-anak beserta orang tuanya yang kesulitan akses transportasi. Dedikasi ini memastikan semua anak yang membutuhkan skrining bisa mendapatkan pelayanan.

Edukasi dan Skrining Tumbuh Kembang Balita

Bukan hanya TB, KKN UIN Walisongo juga sigap dalam program kesehatan balita lainnya. Di Desa Klero, Kelompok KKN Posko 70 UIN Walisongo mengadakan penyuluhan deteksi dini tumbuh kembang balita. Mereka memperkenalkan orang tua pada aspek penting perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, dan sosial-emosional, berpanduan pada buku SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dari Kementerian Kesehatan.

Kegiatan ini dilengkapi dengan demonstrasi stimulasi sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Hasilnya? Orang tua menjadi lebih sadar akan pentingnya memantau perkembangan anak secara berkala, sehingga masalah dapat ditangani lebih cepat.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Peningkatan Gizi

Di berbagai desa lain, seperti Desa Kandri dan Rowoboni, mahasiswa KKN turut aktif dalam berbagai program skrining kesehatan umum:

  • Desa Kandri: KKN Posko 11 UIN Walisongo berpartisipasi dalam senam bersama dan pemeriksaan kesehatan gratis (tekanan darah, gula darah, berat badan). Antusiasme warga sangat tinggi, menunjukkan betapa pentingnya akses ke layanan kesehatan dasar ini.
    > “Partisipasi mahasiswa KKN sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan,” kata Ibu Titik, Ketua RT 01 Desa Kandri.
  • Desa Rowoboni: KKN MIT Posko 39 UIN Walisongo Semarang aktif dalam Posyandu, Puskesmas Keliling, hingga pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita berisiko stunting. Mereka membantu penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, dan distribusi vitamin.
    > “Kehadiran mereka sangat membantu dan memberi energi positif dalam kegiatan kami,” puji Ibu Eni Hidayati, Bidan Desa Rowoboni.

Edukasi Gizi Ibu Hamil: Pondasi Kesehatan Generasi Mendatang

Tak berhenti di balita dan skrining umum, KKN Posko 74 UIN Walisongo juga berkolaborasi dengan Puskesmas Tengaran dan bidan desa di Desa Butuh untuk memberikan edukasi nutrisi dan penyuluhan kepada ibu hamil. Ini adalah langkah proaktif dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah masalah gizi sejak dini.

Semangat Pengabdian yang Menginspirasi

Yang menarik, banyak mahasiswa yang terlibat dalam program skrining kesehatan ini tidak berasal dari jurusan kesehatan. Namun, hal itu sama sekali tidak menyurutkan semangat dan dedikasi mereka. Mereka belajar langsung di lapangan, bekerja sama dengan tenaga kesehatan profesional, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Kolaborasi antara mahasiswa KKN, tenaga kesehatan, dan warga desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pengabdian masyarakat dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. KKN Posko UIN Walisongo sukses mendukung skrining dan program kesehatan lainnya, bukan hanya sekadar tugas akademik, tetapi sebuah misi kemanusiaan yang tulus.

Kesimpulan: KKN UIN Walisongo, Garda Terdepan Kesehatan Komunitas

Dari tes Mantoux hingga edukasi gizi, KKN Posko UIN Walisongo telah menunjukkan peran vitalnya dalam mendukung skrining kesehatan masyarakat. Mereka bukan hanya pelengkap, melainkan bagian integral yang membawa energi, pengetahuan, dan semangat baru dalam upaya menciptakan desa-desa yang lebih sehat dan sadar gizi.

Kontribusi para mahasiswa ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, masalah kesehatan di tingkat akar rumput bisa diatasi bersama. Semoga semangat pengabdian ini terus menular dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap kesehatan komunitas di seluruh Indonesia.