Yogyakarta, zekriansyah.com – Penyakit Diabetes Mellitus (DM) kini bukan lagi sekadar momok di perkotaan, tapi juga menjadi tantangan serius di pelosok desa. Gaya hidup yang kurang aktif, ditambah pola makan yang seringkali tidak terkontrol, ditengarai menjadi pemicu utama melonjaknya angka penderita. Untungnya, di tengah tantangan ini, ada secercah harapan dari inisiatif para mahasiswa KKN kolaboratif Lumajang yang turun langsung ke lapangan. Mereka hadir membawa edukasi penting, khususnya mengenai senam diabetik, sebagai langkah preventif dan penanganan yang efektif.
Mahasiswa KKN Lumajang kolaborasi gencarkan sosialisasi senam diabetik untuk kendalikan diabetes dan sehatkan warga desa.
Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam bagaimana para mahasiswa ini berkolaborasi, berinovasi, dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Lumajang, khususnya dalam upaya pencegahan diabetes melalui aktivitas fisik yang menyenangkan.
Diabetes: Ancaman Senyap di Pedesaan Lumajang
Meskipun seringkali tidak terasa gejalanya di awal, diabetes adalah penyakit kronis yang dampaknya bisa sangat serius jika tidak dikelola dengan baik. Di banyak pedesaan, termasuk di Lumajang, akses informasi dan pengetahuan tentang pencegahan serta penanganan penyakit ini masih sangat terbatas. Data dari Puskesmas Klakah dan bidan desa bahkan menunjukkan adanya sejumlah warga, termasuk kader kesehatan, yang sudah terdiagnosis mengidap diabetes. Kondisi ini menegaskan betapa mendesaknya edukasi dan intervensi kesehatan di tingkat akar rumput.
Senam Diabetik: Solusi Sederhana Penuh Manfaat
Mungkin banyak yang belum tahu, ada lho jenis olahraga ringan yang dirancang khusus untuk penderita diabetes atau mereka yang berisiko tinggi. Namanya senam diabetik. Latihan fisik ini bukan cuma sekadar gerakan, tapi punya segudang manfaat yang luar biasa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Beberapa manfaat utama dari senam diabetik antara lain:
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Membantu tubuh lebih efektif menggunakan insulin untuk menyerap gula darah.
- Memperlancar Sirkulasi Darah: Penting untuk mencegah komplikasi diabetes pada kaki dan organ lainnya.
- Memperkuat Otot dan Sendi: Menjaga tubuh tetap bugar dan mengurangi risiko cedera.
- Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi: Terutama bermanfaat bagi lansia untuk mengurangi risiko jatuh.
Sinergi Mahasiswa KKN dan Kader Kesehatan di Desa Sruni
Salah satu contoh nyata kolaborasi ini terlihat di Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Pada Kamis, 31 Juli 2025, mahasiswa KKN Kolaboratif 59 Universitas Jember dan UIN KHAS Jember menginisiasi program sosialisasi senam diabetik di Balai Desa Sruni. Mereka menggandeng bidan desa untuk memberikan edukasi komprehensif kepada para kader kesehatan.
Materi yang disampaikan tidak hanya sebatas teori, mulai dari pengertian senam diabetik, urgensinya dalam pengelolaan diabetes, hingga indikasi dan kontraindikasinya. Yang lebih menarik, mahasiswa juga memandu sesi praktik langsung. Para kader, bahkan yang sudah didiagnosis diabetes, tampak antusias mengikuti setiap gerakan.
“Beberapa kader yang merupakan penderita diabetes menyampaikan bahwa mereka baru mengetahui ada jenis senam yang memang dirancang khusus untuk kondisi mereka. Mereka merasa termotivasi dan terbantu karena mendapat pengetahuan praktis yang bisa langsung dipraktikkan di rumah maupun dalam kegiatan posyandu.”
Para kader ini diharapkan menjadi “jembatan informasi” dan agen perubahan di tengah masyarakat, khususnya bagi lansia dan kelompok berisiko tinggi lainnya.
KKN Lumajang Lainnya: Komitmen untuk Kesehatan Komunitas
Inisiatif mahasiswa KKN kolaboratif Lumajang tidak berhenti di Desa Sruni saja. Semangat untuk menyehatkan masyarakat juga terlihat di berbagai desa lain. Misalnya:
- KKN STKIP Muhammadiyah Lumajang di Desa Ranubedali, Kecamatan Ranuyoso, yang pada Sabtu, 2 Agustus 2025, mengadakan senam bersama kader PKK. Kegiatan ini mempererat silaturahmi sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat.
- KKN Kolaboratif 44 dari Universitas Jember dan Universitas Islam Jember di Desa Pandansari, Kecamatan Kedungjajang, yang pada 22 Juli 2025, aktif dalam edukasi gizi untuk pencegahan stunting dan skrining kesehatan, termasuk pemeriksaan gula darah.
- KKN 03 Unmuh Jember juga di Desa Pandansari, pada 11 Agustus 2024, bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang mengadakan senam sehat bersama lansia. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang dalam menjaga kebugaran kelompok rentan.
Berbagai program ini membuktikan bahwa mahasiswa KKN Lumajang hadir bukan hanya untuk menyelesaikan tugas kuliah, melainkan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Lumajang.
Kesimpulan
Upaya mahasiswa KKN kolaboratif Lumajang sosialisasikan senam diabetik adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan pengabdian masyarakat bisa bersinergi untuk mengatasi masalah kesehatan. Dengan membekali kader kesehatan dan masyarakat umum dengan pengetahuan serta keterampilan praktis seperti senam diabetik, mereka tidak hanya membantu mengendalikan diabetes, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan aktivitas fisik.
Semoga inisiatif positif ini terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergerak bersama demi masyarakat Lumajang yang lebih sehat dan sejahtera! Mari kita dukung terus semangat kolaborasi ini dan jadikan olahraga sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita.