Pentingnya Edukasi Skrining Dini Kanker dan Kelainan Darah pada Anak: Deteksi Cepat, Harapan Lebih Besar!

Dipublikasikan 6 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Anak-anak adalah permata hati kita, sumber tawa, dan harapan masa depan. Namun, tak jarang mereka harus menghadapi tantangan kesehatan serius yang tak terduga, seperti kanker dan berbagai kelainan darah. Mendengar kata “kanker” pada anak mungkin terasa menakutkan, tapi tahukah Anda bahwa edukasi skrining dini kanker dan kelainan darah pada anak adalah kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan mereka? Artikel ini akan membekali Anda, para orang tua dan keluarga, dengan pengetahuan penting agar bisa melindungi buah hati tercinta.

Pentingnya Edukasi Skrining Dini Kanker dan Kelainan Darah pada Anak: Deteksi Cepat, Harapan Lebih Besar!

Edukasi skrining dini kanker dan kelainan darah pada anak sangat krusial untuk meningkatkan angka kesembuhan, mengingat deteksi cepat dan akses pengobatan yang memadai sangat menentukan tingkat kelangsungan hidup pasien.

Pentingnya kesadaran ini bahkan digaungkan dalam berbagai kegiatan, seperti edukasi dan skrining yang diselenggarakan oleh RSD dr. Soebandi dalam rangka Hari Anak Nasional. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa deteksi dini adalah langkah awal yang sangat berharga.

Mengapa Skrining Dini Sangat Krusial?

Mungkin banyak di antara kita yang berpikir, bagaimana mungkin anak-anak bisa terkena kanker? Berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang sering dikaitkan dengan gaya hidup atau faktor lingkungan, sebagian besar kasus kanker pada anak-anak seringkali tidak diketahui penyebab pastinya. Ini membuat deteksi dini kanker pada anak menjadi semakin penting.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan angka yang cukup mengejutkan: setiap tahun, sekitar 400.000 anak dan remaja (usia 0-19 tahun) didiagnosis mengidap kanker. Yang menyedihkan, ada perbedaan signifikan dalam tingkat kesembuhan. Di negara berpenghasilan tinggi dengan layanan kesehatan yang memadai, lebih dari 80% anak penderita kanker bisa sembuh. Namun, di negara berpenghasilan rendah dan menengah, angka kesembuhannya kurang dari 30%. Mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah keterlambatan diagnosis dan minimnya akses terhadap terapi.

Ironisnya, lebih dari 50% kasus kanker pada anak baru terdeteksi saat sudah mencapai stadium lanjut. Ini seringkali disebabkan oleh minimnya edukasi dan pengetahuan orang tua mengenai gejala awal. Padahal, jika terdeteksi lebih dini, sebagian besar kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Ibaratnya, lebih mudah menemukan api kecil daripada memadamkan kebakaran besar.

Mengenal Kanker Darah (Leukemia): Si Pembentuk Sel Darah

Salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak adalah kanker darah atau leukemia. Penyakit ini merupakan keganasan sel darah putih yang berasal dari sumsum tulang, dan di Indonesia, leukemia bahkan mendominasi ¾ dari seluruh kasus keganasan pada anak.

Pada penderita leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih dalam jumlah tidak normal, sehingga mengganggu fungsi sumsum tulang itu sendiri. Akibatnya, produksi komponen darah lain seperti sel darah merah dan trombosit juga terganggu.

Ada beberapa jenis leukemia, namun yang paling umum menyerang anak-anak adalah Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dan Leukemia Mielositik Akut (LMA). Mengenali gejalanya adalah langkah awal yang vital bagi orang tua.

Gejala Leukemia yang Perlu Diwaspadai Orang Tua:

Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin muncul pada anak penderita leukemia, yang seringkali terdeteksi secara tidak sengaja:

  • Pucat (Anemia): Anak terlihat lesu, kurang bertenaga, dan bibirnya pucat karena kekurangan sel darah merah.
  • Perdarahan: Mudah lebam, sering mimisan, atau muncul bercak-bercak merah kecil di kulit (petekiae) akibat trombosit yang rendah.
  • Mudah Terinfeksi dan Demam Berulang: Sel darah putih yang diproduksi tidak berfungsi normal, membuat anak rentan terhadap infeksi dan sering demam tanpa sebab jelas.
  • Nyeri Tulang/Sendi: Anak mengeluh nyeri atau bengkak pada persendian atau tulang akibat penyebaran sel kanker.
  • Pembesaran Organ: Terjadi pembengkakan pada hati, limpa, atau kelenjar getah bening yang mungkin teraba sebagai benjolan.
  • Kloroma: Muncul bercak kehitaman pada kulit yang merupakan tanda penyebaran sel kanker ke kulit.
  • Kelelahan Ekstrem dan Penurunan Berat Badan: Anak tampak sangat lelah meskipun sudah cukup istirahat, dan berat badannya menurun drastis tanpa alasan yang jelas.

Jika Anda menemukan beberapa gejala ini pada anak, jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter spesialis anak.

Talasemia: Kelainan Darah Turunan yang Perlu Perhatian

Selain kanker, kelainan darah turunan seperti talasemia pada anak juga memerlukan perhatian serius. Talasemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan kelainan pada sel darah merah, memaksa penderitanya untuk menjalani transfusi darah seumur hidup.

Penyakit ini diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat talasemia. Uniknya, seorang pembawa sifat talasemia seringkali tampak sehat dan tidak bergejala. Deteksinya hanya bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin. Oleh karena itu, skrining talasemia menjadi sangat penting, terutama bagi calon pengantin, seperti yang gencar disosialisasikan oleh berbagai pihak termasuk TP PKK Jawa Tengah.

Jenis Talasemia:

  • Talasemia Mayor: Membutuhkan transfusi darah rutin seumur hidup (setiap 2-4 minggu).
  • Talasemia Intermedia: Membutuhkan transfusi darah, namun tidak rutin.
  • Talasemia Minor/Trait/Pembawa Sifat: Secara klinis sehat, hidup normal, tidak bergejala, dan tidak memerlukan transfusi darah. Namun, mereka bisa mewariskan sifat ini kepada keturunannya.

Pencegahan kelahiran bayi dengan talasemia mayor dapat dilakukan dengan menghindari pernikahan antar sesama pembawa sifat, atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat yang telah diketahui melalui deteksi dini.

Kanker Lain pada Anak yang Penting Diketahui

Meskipun leukemia adalah yang paling umum, ada beberapa jenis kanker lain yang juga sering menyerang anak-anak di Indonesia, dan penting untuk mengenali tanda-tandanya:

  • Kanker Mata (Retinoblastoma): Sering terjadi pada usia 0,5-2 tahun, dapat terdeteksi dari pantulan putih pada pupil mata saat terkena cahaya.
  • Tumor Otak: Dapat menyebabkan sakit kepala persisten, mual, muntah, atau perubahan perilaku.
  • Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma): Ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan, disertai demam dan penurunan berat badan.
  • Kanker Saraf (Neuroblastoma): Umumnya pada usia 2-4 tahun, gejalanya bervariasi tergantung lokasi tumor.
  • Kanker Ginjal (Tumor Wilms): Sering terdeteksi pada usia 2-3 tahun, biasanya berupa benjolan di perut.

Tanda-tanda awal ini mungkin samar, namun kewaspadaan orang tua adalah garda terdepan.

Proses Skrining dan Peran Dokter Spesialis

Jika Anda khawatir dengan gejala yang dialami anak, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk skrining kesehatan anak dan menegakkan diagnosis. Prosesnya biasanya meliputi:

  1. Wawancara Medis: Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak dan keluarga, serta gejala yang dialami.
  2. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan mencari tanda-tanda seperti kulit pucat, pembesaran kelenjar getah bening, hati, atau limpa.
  3. Pemeriksaan Darah: Tes darah lengkap (Darah Tepi Lengkap) adalah skrining awal yang sangat membantu untuk mendeteksi kelainan pada darah.
  4. Tes Lanjutan: Jika ada kecurigaan, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan sumsum tulang, tes genetik, atau pencitraan (CT scan, MRI, PET scan). Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium, seringkali menjadi “standar emas” untuk diagnosis kanker yang akurat.

Dalam penanganan kanker dan kelainan darah pada anak, peran Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi Anak (Sp.A (K) HO) sangatlah sentral. Mereka adalah ahli yang mendalami diagnosis dan pengobatan kondisi ini, seperti dr. Lukman Oktadianto, Sp. A (K) HO dari RSD dr. Soebandi atau dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A (K) Onk dari Eka Hospital.

Fasilitas kesehatan modern seperti Oncology Center di RSD dr. Soebandi atau Eka Hospital Cancer Center menerapkan pendekatan multidisiplin. Artinya, berbagai dokter spesialis (bedah onkologi, radioterapi, ahli gizi, psikolog, dll.) bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan holistik. Pendekatan ini memastikan pasien mendapatkan rencana pengobatan yang paling optimal dan dukungan menyeluruh.

Peran Orang Tua dan Lingkungan dalam Kesembuhan Anak

Kesembuhan anak penderita kanker atau kelainan darah tidak hanya bergantung pada pengobatan medis, tetapi juga pada peran aktif orang tua dan lingkungan sekitar. Plt. Direktur RSD dr. Soebandi, Dr. dr. I Nyoman Semita, Sp.OT (K) Spine-Fics, menekankan bahwa kehadiran dan dukungan aktif orang tua sangat berkontribusi terhadap proses pengobatan dan kesembuhan pasien. Bahkan, kehadiran ayah yang aktif dalam tumbuh kembang anak sangat penting untuk menghindari dampak negatif pada psikologis anak.

Dukungan holistik juga mencakup nutrisi yang tepat—seperti yang disampaikan oleh nutrisionis Chyntia Cahyawardani, S.Tr. Gz—serta dukungan psikologis dan fisioterapi. Adanya ruang interaksi komunitas di pusat kanker, di mana pasien dan keluarga bisa berbagi pengalaman dengan para penyintas, juga menjadi sumber kekuatan yang tak ternilai. Sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi non-pemerintah memegang peran penting dalam menyediakan perawatan dan akses pengobatan kanker anak yang berkeadilan.

Masa Depan Cerah Anak-anak Ada di Tangan Kita

Edukasi skrining anak penderita kanker kelainan darah bukan hanya sekadar informasi, tetapi adalah investasi untuk masa depan buah hati kita. Dengan pengetahuan yang tepat dan kesadaran untuk melakukan deteksi dini, kita dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup mereka secara signifikan.

Jangan pernah ragu untuk mencari tahu, bertanya, dan segera membawa anak ke dokter jika ada gejala yang mencurigakan. Ingat, deteksi cepat berarti harapan yang lebih besar. Mari bersama-sama wujudkan generasi penerus yang sehat dan kuat.

FAQ

Tanya: Apa saja jenis kanker dan kelainan darah yang umum terjadi pada anak?
Jawab: Artikel ini menekankan pentingnya skrining dini untuk kanker dan kelainan darah pada anak secara umum, tanpa merinci jenis spesifiknya.

Tanya: Bagaimana cara melakukan skrining dini kanker dan kelainan darah pada anak?
Jawab: Skrining dini dilakukan melalui pemeriksaan medis rutin oleh dokter anak yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal penyakit.

Tanya: Apa saja gejala awal yang perlu diwaspadai orang tua terkait kanker dan kelainan darah pada anak?
Jawab: Artikel ini tidak merinci gejala spesifik, namun menyarankan orang tua untuk selalu waspada terhadap perubahan tak biasa pada kondisi anak.