Yogyakarta, zekriansyah.com – Penyakit Flu Singapura, atau yang secara medis dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), seringkali diidentikkan dengan anak-anak. Memang, penyakit ini paling sering menyerang bayi dan balita di bawah usia 7 tahun. Namun, tahukah Anda bahwa flu Singapura pada orang dewasa juga bisa terjadi dan berpotensi memicu komplikasi berat yang tidak bisa dianggap remeh?
Flu Singapura, yang kerap dikaitkan dengan anak-anak, ternyata juga mengancam orang dewasa dengan potensi komplikasi serius akibat keliru diagnosis dengan flu biasa.
Banyak yang luput menyadari, orang dewasa, terutama mereka dengan daya tahan tubuh yang lemah, juga berisiko terinfeksi virus ini. Ironisnya, karena gejala awal yang mirip flu biasa, seringkali orang dewasa tidak menyadari bahwa mereka sedang terinfeksi HFMD, sehingga penanganan bisa terlambat dan risiko komplikasi pun meningkat. Mari kita kenali lebih dalam agar kita bisa lebih waspada dan melindungi diri serta keluarga.
Flu Singapura: Bukan Hanya untuk Anak-Anak
HFMD disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok enterovirus, yang paling umum adalah Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71 (EV71). Virus ini sangat mudah menular melalui percikan air liur (droplet), kontak langsung dengan cairan dari ruam atau feses penderita, serta menyentuh benda-benda yang terkontaminasi. Itu sebabnya penularannya begitu cepat, apalagi di tempat ramai.
Meskipun anak-anak adalah kelompok yang paling rentan, flu Singapura juga bisa menyerang orang dewasa, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan penderita (misalnya orang tua atau pengasuh anak), atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun. Jika Anda merasa daya tahan tubuh sedang tidak prima, risiko Anda untuk tertular bisa lebih tinggi.
Gejala Flu Singapura pada Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal flu Singapura pada orang dewasa seringkali mirip dengan influenza biasa, muncul sekitar 3-6 hari setelah terpapar virus. Anda mungkin merasakan:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nafsu makan berkurang
- Kelelahan ekstrem (malaise)
- Pilek atau sakit perut
Setelah satu atau dua hari, barulah gejala khas HFMD muncul:
- Ruam merah yang gatal dan nyeri di telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini juga bisa muncul di siku, lutut, bokong, bahkan area kelamin. Awalnya bintil, bisa membesar berisi cairan, lalu pecah dan mengering.
- Sariawan yang terasa sangat nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Sariawan ini seringkali membuat penderita sulit makan atau minum.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Pada orang dewasa, gejala ini mungkin terasa lebih ringan atau bahkan tidak terlalu menonjol pada beberapa kasus. Namun, jangan salah, ini justru bisa menjadi jebakan karena membuat penderita kurang waspada terhadap potensi komplikasi.
Komplikasi Berat Flu Singapura pada Orang Dewasa: Jangan Sampai Terjadi!
Meskipun sebagian besar kasus flu Singapura bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, ada kalanya penyakit ini dapat memicu komplikasi berat, terutama jika disebabkan oleh virus Enterovirus 71 (EV71) atau jika daya tahan tubuh penderita sangat lemah. Komplikasi ini bisa sangat serius dan mengancam jiwa.
Berikut adalah beberapa komplikasi serius yang bisa ditimbulkan flu Singapura pada orang dewasa:
- Dehidrasi Berat: Ini adalah komplikasi yang paling sering terjadi, terutama karena sariawan yang sangat nyeri membuat penderita sulit makan dan minum. Jika dibiarkan, dehidrasi berat bisa sangat berbahaya.
- Meningitis Virus (Radang Selaput Otak): Virus HFMD dapat menyebar ke selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang, menyebabkan peradangan. Kondisi ini bisa memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dan, dalam kasus terparah, dapat berakibat fatal.
- Ensefalitis (Radang Otak): Lebih parah dari meningitis, ensefalitis terjadi ketika virus menyerang langsung jaringan otak. Komplikasi ini terbilang langka namun sangat berbahaya, bisa memicu kejang, penurunan kesadaran, bahkan kelumpuhan.
- Miokarditis (Radang Otot Jantung): Meskipun jarang, virus juga bisa menyerang otot jantung, menyebabkan peradangan yang berpotensi mengganggu fungsi jantung.
- Kelumpuhan (Paralisis): Dalam kasus yang sangat langka dan parah, infeksi virus HFMD bisa menyebabkan kelumpuhan.
- Kuku Tangan dan Kaki Lepas: Beberapa minggu setelah terinfeksi, penderita bisa mengalami lepasnya kuku tangan dan kaki. Kondisi ini memang tidak diketahui pasti penyebabnya secara langsung oleh HFMD, namun seringkali dilaporkan setelah infeksi. Kuku biasanya akan tumbuh kembali.
- Gangguan Kehamilan: Meskipun jarang, flu Singapura juga bisa memengaruhi ibu hamil. Jika ibu hamil terinfeksi, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk meminimalkan risiko komplikasi pada kehamilan.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala flu Singapura, terutama jika muncul tanda-tanda berikut:
- Demam tinggi (di atas 39°C) yang berlangsung lebih dari 3 hari.
- Tidak mau makan atau minum sama sekali akibat sariawan parah.
- Gejala tidak membaik setelah 10 hari.
- Mengalami gatal atau lepuhan yang sangat parah.
- Muncul gejala berat seperti nyeri kepala hebat, kaku kuduk, kejang, atau penurunan kesadaran.
Lindungi Diri dari Flu Singapura: Pencegahan Itu Penting!
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Karena flu Singapura orang dewasa picu komplikasi berat bisa terjadi, ada baiknya kita selalu menerapkan langkah-langkah pencegahan:
- Cuci Tangan Rutin: Gunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk/bersin, mengganti popok, menggunakan toilet, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
- Hindari Berbagi Barang Pribadi: Jangan berbagi alat makan, minum, handuk, atau pakaian dengan orang lain, terutama jika ada yang sedang sakit.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan dan disinfeksi secara rutin benda-benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, atau mainan anak.
- Terapkan Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipat siku bagian dalam saat batuk atau bersin.
- Isolasi Diri: Jika Anda atau anggota keluarga terinfeksi, usahakan untuk beristirahat di rumah sampai benar-benar pulih untuk mencegah penularan.
- Vaksinasi: Saat ini, vaksin HFMD EV71 sudah tersedia dan disetujui BPOM, terutama untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun. Vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan dan mengurangi risiko komplikasi serius. Konsultasikan dengan dokter mengenai opsi vaksinasi ini.
Flu Singapura memang seringkali dianggap enteng, namun potensi komplikasi berat pada orang dewasa tidak boleh diabaikan. Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala, risiko, dan cara pencegahannya, kita bisa melindungi diri dan orang-orang terkasih dari dampak buruk penyakit ini. Mari jaga kebersihan dan kesehatan sebagai benteng utama kita!
FAQ
Tanya: Apakah flu Singapura pada orang dewasa sama gejalanya dengan anak-anak?
Jawab: Gejala flu Singapura pada orang dewasa bisa mirip flu biasa seperti demam dan sakit tenggorokan, namun juga bisa disertai ruam lepuh di tangan, kaki, dan mulut.
Tanya: Bagaimana cara penularan flu Singapura pada orang dewasa?
Jawab: Penularan terjadi melalui percikan air liur, kontak langsung dengan cairan ruam atau feses penderita, serta menyentuh benda terkontaminasi virus.
Tanya: Apa saja komplikasi berat yang bisa terjadi akibat flu Singapura pada orang dewasa?
Jawab: Komplikasi berat yang mungkin terjadi meliputi radang otak (ensefalitis), radang selaput otak (meningitis), kelumpuhan, dan masalah jantung.