Yogyakarta, zekriansyah.com – Kehilangan orang terkasih adalah salah satu momen terberat dalam hidup. Di tengah duka mendalam, kehadiran dan dukungan dari pemerintah tentu sangat berarti. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dikenal sebagai sosok pemimpin yang sigap dan penuh empati, kerap kali turun langsung memberi santunan kematian kepada orang tua atau ahli waris yang sedang dilanda musibah. Artikel ini akan mengulas berbagai upaya Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan beliau dalam memberikan bantuan duka dan penguatan moril kepada masyarakat.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kematian sebagai bentuk empati mendalam bagi keluarga yang tengah berduka akibat musibah, termasuk wabah campak dan kecelakaan laut.
Gubernur Khofifah Beri Santunan Kematian Orang Tua Korban KLB Campak Sumenep
Musibah tak terduga menimpa warga Sumenep dengan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang menyebabkan 17 anak meninggal dunia. Merespons situasi ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa segera bertindak cepat.
Pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bertempat di Pendopo Kraton Sumenep, beliau secara langsung menyerahkan santunan kepada orang tua dari 17 anak yang menjadi korban campak tersebut. Masing-masing keluarga menerima santunan sebesar Rp10 juta. Ini adalah bagian dari total penyaluran bantuan sosial senilai lebih dari Rp24 miliar yang diberikan Pemprov Jatim.
Santunan kematian ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban ekonomi keluarga yang sedang berduka. Selain itu, Gubernur Khofifah juga memimpin rapat koordinasi lintas sektor untuk penanganan dan antisipasi penyebaran campak. Rencananya, vaksinasi massal akan digelar pada 25 Agustus untuk mencegah perluasan KLB yang telah mencatat 2.035 kasus ini. Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, menyampaikan apresiasi atas kepedulian Pemprov Jatim yang tidak hanya meringankan beban, tetapi juga menjadi semangat bagi daerah.
Duka Mendalam: Santunan Ahli Waris Korban KMP Tunu Pratama Jaya dari Gubernur Khofifah
Tragedi laka laut KMP Tunu Pratama Jaya pada Sabtu, 12 Juli 2025, menyisakan duka mendalam bagi banyak keluarga, termasuk di Jawa Timur. Gubernur Khofifah menunjukkan kepeduliannya dengan hadir langsung di ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Beliau menyerahkan santunan duka kepada delapan ahli waris korban meninggal dunia asal Kabupaten Banyuwangi. Setiap ahli waris menerima uang santunan senilai Rp10 juta. Dengan sabar, Gubernur Khofifah memeluk dan menguatkan para keluarga yang berduka, mendoakan agar korban meninggal dalam kondisi husnul khotimah.
Dari total 18 korban meninggal yang ditemukan, 10 di antaranya adalah warga Jawa Timur, dengan 8 orang dari Banyuwangi, 1 dari Blitar, dan 1 dari Probolinggo. Khofifah juga berdialog dengan keluarga korban yang belum ditemukan, mengajak mereka untuk terus berdoa. Beliau mengapresiasi kerja keras Tim Operasi Terpadu dalam upaya pencarian dan penyelamatan, menegaskan bahwa Pemprov akan terus berikhtiar secara maksimal.
Mewujudkan Impian Mulia: Bantuan Umrah dan Santunan untuk Orang Tua Atlet Tinju Farhat
Kisah inspiratif dan mengharukan datang dari Bondowoso, di mana Gubernur Khofifah turut berduka atas meninggalnya atlet tinju muda, Farhat Mika Rahel Riyanto (15). Farhat wafat setelah berlaga di kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur pada Senin, 11 September 2023.
Dalam takziah ke rumah duka di Bondowoso pada Sabtu, 16 September 2023, Gubernur Khofifah bersama KONI Jatim memberikan bantuan istimewa: hadiah umrah senilai masing-masing Rp35 juta untuk kedua orang tua almarhum. Bantuan ini adalah wujud nyata dari cita-cita mulia Farhat yang ingin memberangkatkan ayah dan ibunya ke Tanah Suci jika berhasil meraih kemenangan.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan senilai total Rp70 juta. Rinciannya meliputi santunan kematian Rp48 juta, santunan berkala Rp12 juta, dan biaya pemakaman Rp10 juta. Ini menunjukkan betapa pemerintah hadir memberikan perlindungan dan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan.
Komitmen Berkelanjutan: Berbagai Bentuk Santunan Kematian dari Pemprov Jatim
Kepedulian Gubernur Khofifah tidak berhenti pada kasus-kasus di atas. Berbagai musibah dan kehilangan lainnya juga menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Misalnya, pada Selasa, 17 Mei, Gubernur Khofifah menjenguk korban kecelakaan bus pariwisata di RS Citra Medika, Sidoarjo, dan menyampaikan duka cita mendalam. Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kematian untuk 14 korban yang meninggal dunia, dan Khofifah turut menghadiri tahlil bersama.
Selain itu, pada Peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis, 1 Mei 2025, beliau secara simbolis menyerahkan manfaat klaim BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris tiga pekerja yang meninggal dunia. Nilai santunan yang diterima cukup besar, mulai dari Rp190 juta hingga lebih dari Rp444 juta, mencakup Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Beasiswa. Ini menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk memastikan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Melalui berbagai tindakan nyata ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara konsisten menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka menghadapi cobaan berat. Pemberian santunan kematian dan dukungan moril bukan hanya sekadar bantuan finansial, melainkan juga simbol kepedulian yang mendalam, memberikan kekuatan bagi keluarga korban untuk bangkit dari duka. Ini adalah wujud nyata dari pemerintah yang melayani dan memahami kebutuhan rakyatnya, membuktikan bahwa di tengah kesedihan, ada uluran tangan yang siap membantu.