Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia politik Inggris kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan. Sir Jake Berry, yang pernah menjabat sebagai Ketua Partai Konservatif (Tory), secara resmi mengumumkan kepindahannya ke partai Reform UK yang dipimpin Nigel Farage. Peristiwa ini bukan yang pertama, melainkan rentetan defeksi politisi senior Tory yang belakangan santer terjadi.
Ilustrasi: Kepanikan melanda Partai Konservatif Inggris saat eks Ketua Tory, Sir Jake Berry, resmi bergabung dengan Reform UK, memicu kekhawatiran akan pergeseran kekuatan politik.
Artikel ini akan membahas tuntas siapa Sir Jake Berry, mengapa ia mengambil langkah drastis ini, dan bagaimana fenomena defeksi ini bisa mengubah peta kekuatan politik di Inggris. Dengan memahami latar belakang dan dampaknya, Anda akan lebih mudah mengikuti perkembangan panas yang sedang terjadi di Westminster.
Siapa Sir Jake Berry dan Mengapa Ia Pindah Partai?
Sir Jake Berry bukanlah nama sembarangan di Partai Konservatif. Ia adalah mantan anggota parlemen (MP) untuk konstituensi Rossendale dan Darwen dari tahun 2010 hingga 2024. Selama kariernya, ia dikenal sebagai sekutu dekat mantan Perdana Menteri Boris Johnson dan pernah menjabat di berbagai posisi penting, termasuk di Kantor Kabinet dan sebagai menteri Northern Powerhouse. Puncaknya, ia diangkat sebagai Ketua Partai Konservatif oleh Liz Truss selama masa jabatannya yang singkat sebagai Perdana Menteri.
Lalu, apa yang membuat sosok sepenting Sir Jake Berry memutuskan untuk meninggalkan partai yang telah ia bela selama 25 tahun? Dalam pernyataannya, Sir Jake sangat mengkritik kondisi Inggris dan juga kedua partai besar, baik Konservatif maupun Buruh.
“Politik Westminster yang lama telah gagal. Tapi ada cara yang lebih baik,” tulis Sir Jake di The Sun. “Britania Raya sudah hancur. Ini tidak dimulai dengan Partai Buruh. Pemerintahan Konservatif yang saya ikuti juga berbagi kesalahan.”
Ia menyoroti beberapa masalah utama yang menurutnya tidak mampu diatasi oleh partai lamanya:
- Sistem Pajak yang Mencekik: Sir Jake mengeluhkan sistem pajak yang “menghukum kerja keras dan ambisi”, menyebabkan banyak orang pintar dan terbaik meninggalkan Inggris karena tidak melihat masa depan di sana.
- Imigrasi Tak Terkendali: Ia juga mengkritik sistem tunjangan yang “menarik orang-orang miskin dari seluruh dunia ke pantai kita tanpa rencana integrasi dan tanpa kendali atas siapa yang masuk.”
- Kehilangan Arah Partai: Menurutnya, Partai Konservatif telah “kehilangan arah” dan “meninggalkan prinsip-prinsip mereka, meninggalkan rakyat Inggris, dan meninggalkan saya.”
Sir Jake melihat Reform UK sebagai “kesempatan terakhir untuk menarik Britania Raya kembali dari kemunduran terminal” dan memuji Nigel Farage sebagai pemimpin yang bisa dipercaya karena konsisten pada prinsipnya.
Rentetan Defeksi: Bukan Hanya Sir Jake Berry
Kepindahan Sir Jake Berry ini adalah pukulan telak terbaru bagi Partai Konservatif, namun ini bukan kasus yang terisolasi. Sebelumnya, beberapa tokoh Tory lainnya juga telah memilih untuk menyeberang ke Reform UK.
Beberapa nama penting yang telah meninggalkan Konservatif untuk Reform UK antara lain:
- Sir David Jones: Mantan Sekretaris Wales yang mengumumkan kepindahannya ke Reform UK beberapa hari sebelum Sir Jake Berry. Ia telah menjadi anggota Konservatif selama lebih dari 50 tahun.
- Lee Anderson: Mantan Wakil Ketua Partai Konservatif yang bergabung dengan Reform UK pada awal tahun ini.
- Marco Longhi dan Dame Andrea Jenkyns: Keduanya adalah mantan MP Konservatif yang juga telah beralih ke Reform UK.
- Ross Thomson dan Anne Marie Morris: Dua mantan MP Konservatif lainnya yang juga telah bergabung dengan partai Farage.
Fenomena defeksi ini menunjukkan adanya ketidakpuasan yang mendalam di kalangan sayap kanan Partai Konservatif. Banyak yang merasa bahwa partai telah kehilangan jati dirinya dan tidak lagi mewakili nilai-nilai konservatif yang mereka yakini. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di internal Konservatif, terutama di bawah kepemimpinan Kemi Badenoch, bahwa lebih banyak lagi defeksi akan terjadi di masa mendatang. Bahkan, nama-nama besar seperti mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman sempat digadang-gadang akan menyusul, meskipun ia membantah rumor tersebut.
Reform UK: Partai yang Makin Meroket?
Reform UK, yang didirikan oleh Nigel Farage dan sebelumnya dikenal sebagai Brexit Party, kini menjadi sorotan utama. Setelah sukses besar dalam kampanye Brexit, partai ini mengubah fokusnya untuk “mereformasi” Inggris, dengan platform yang mengusung pembatasan imigrasi, pengurangan pajak, dan penolakan kebijakan net-zero emissions.
Dalam beberapa bulan terakhir, Reform UK menunjukkan momentum yang signifikan:
- Peningkatan Dukungan dalam Jajak Pendapat: Reform UK secara konsisten menunjukkan angka yang tinggi dalam jajak pendapat, bahkan terkadang melampaui Partai Konservatif dan mendekati Partai Buruh. Ini adalah tantangan historis bagi Tory dari sayap kanan mereka sendiri.
- Kemenangan di Pemilu Lokal: Partai ini juga mencatat hasil yang mengesankan dalam pemilihan lokal dan pemilihan sela, yang semakin memperkuat klaim mereka sebagai kekuatan politik yang patut diperhitungkan.
- Peningkatan Anggota: Jumlah keanggotaan Reform UK terus bertambah, menunjukkan daya tarik yang kuat di kalangan pemilih yang frustrasi dengan partai-partai mapan.
Momentum ini bahkan telah membuat Partai Buruh, yang saat ini memimpin dengan mayoritas besar di parlemen, mengalihkan perhatian mereka dari Konservatif ke Reform UK. Ini menunjukkan bahwa Buruh memandang Reform UK sebagai ancaman serius yang perlu ditanggapi.
Reaksi Partai Konservatif dan Buruh
Defeksi Sir Jake Berry memicu berbagai reaksi dari kedua partai besar di Inggris.
Partai Konservatif mencoba meredam dampak defeksi ini dengan pernyataan yang terkesan santai namun menyindir.
“Kami mendoakan Jake yang terbaik di partai barunya yang boros dan bertarif pajak tinggi,” kata juru bicara Partai Konservatif. Mereka menambahkan bahwa Reform UK mendukung peningkatan tunjangan dengan menghapus batasan dua anak dan menasionalisasi industri Inggris, sementara Konservatif akan “terus memperjuangkan keuangan yang sehat, pajak yang lebih rendah, dan mengendalikan anggaran kesejahteraan.”
Beberapa sumber internal Tory bahkan mencoba mengecilkan peran Sir Jake, menyebutnya memiliki “posisi lebih banyak dari Karma Sutra” karena pandangan politiknya yang berubah-ubah. Namun, ada juga suara-suara jujur dari internal Tory, seperti Jonathan Gullis, yang mengakui bahwa “tidak cukup pemahaman tentang apa yang diperjuangkan Konservatif pada tahun 2025.”
Di sisi lain, Partai Buruh tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang kedua partai tersebut.
“Tidak puas dengan menerima nasihat dari Liz Truss, Nigel Farage kini telah memikat Ketua Partai Tory-nya ke dalam barisannya,” kata juru bicara Partai Buruh. “Jelas Farage menginginkan ekonomi sembrono Liz Truss, yang menjatuhkan ekonomi kita dan membuat hipotek melambung, menjadi cetak biru Reform untuk Britania Raya. Ini adalah resep bencana dan rakyat pekerja akan menanggung akibatnya.”
Pernyataan Buruh ini menunjukkan upaya mereka untuk mengaitkan Reform UK dengan kebijakan ekonomi Liz Truss yang kontroversial, yang menyebabkan gejolak pasar keuangan.
Kesimpulan
Defeksi Sir Jake Berry ke Reform UK adalah cerminan dari kegelisahan yang meluas dalam politik Inggris dan bukti nyata meningkatnya pengaruh Reform UK. Ini menunjukkan bahwa Partai Konservatif sedang menghadapi krisis identitas dan kehilangan daya tarik di mata sebagian basis pendukungnya.
Perpindahan politisi senior seperti Sir Jake Berry dan Sir David Jones, bersama dengan momentum Reform UK dalam jajak pendapat dan pemilu lokal, menandakan pergeseran signifikan dalam lanskap politik Inggris. Pertarungan antara Konservatif dan Reform UK untuk memperebutkan posisi sebagai partai sayap kanan utama akan sangat menentukan arah masa depan Inggris. Bulan-bulan mendatang akan menjadi krusial untuk melihat apakah Reform UK dapat mempertahankan laju peningkatannya dan seberapa besar dampak yang akan ditimbulkannya terhadap politik Inggris secara keseluruhan.
FAQ
Tanya: Siapa Sir Jake Berry?
Jawab: Sir Jake Berry adalah mantan anggota parlemen dari Partai Konservatif yang menjabat dari tahun 2010 hingga 2024. Ia pernah menjadi Ketua Partai Konservatif di bawah pemerintahan Liz Truss.
Tanya: Mengapa Sir Jake Berry pindah ke Reform UK?
Jawab: Sir Jake Berry menyatakan keputusannya didorong oleh ketidakpuasannya terhadap kondisi politik Inggris saat ini dan kritik terhadap kedua partai besar, Konservatif dan Buruh.
Tanya: Apa dampak potensial dari perpindahan Sir Jake Berry bagi peta politik Inggris?
Jawab: Perpindahan politisi senior seperti Sir Jake Berry ke Reform UK dapat meningkatkan kredibilitas dan visibilitas partai tersebut. Hal ini berpotensi menggeser dukungan pemilih dan memengaruhi dinamika kekuatan politik di Inggris.