Kesadaran Imunisasi Anak Melonjak Pasca Pandemi: Langkah Penting Melindungi Generasi Penerus

Dipublikasikan 17 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Masa pandemi COVID-19 lalu memang membawa banyak perubahan dalam hidup kita, termasuk dalam hal kesehatan. Salah satu yang paling terasa adalah bagaimana orang tua sempat ragu membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan, bahkan untuk urusan imunisasi anak yang sangat penting. Rasa takut terpapar virus dan kewajiban menjaga jarak sosial membuat banyak jadwal imunisasi jadi tertunda, bahkan ada yang terlewat sama sekali.

Kesadaran Imunisasi Anak Melonjak Pasca Pandemi: Langkah Penting Melindungi Generasi Penerus

Tingkat kesadaran imunisasi anak meningkat pesat pasca-pandemi, menandai langkah krusial dalam melindungi generasi penerus dari penyakit yang dapat dicegah.

Namun, ada kabar baik! Kini, kesadaran imunisasi anak mulai naik pasca pandemi. Ini adalah berita gembira yang patut kita apresiasi, karena imunisasi adalah benteng pertahanan utama anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Artikel ini akan membahas mengapa kesadaran ini penting dan bagaimana upaya kolektif telah berhasil mengembalikan kepercayaan orang tua terhadap program vaksinasi anak demi masa depan yang lebih sehat.

Ketika Pandemi Menunda Perlindungan Anak

Selama pandemi, fokus utama memang ada pada penanganan COVID-19. Akibatnya, layanan kesehatan rutin, termasuk imunisasi anak, menjadi terganggu. Data dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF menunjukkan penurunan cakupan imunisasi rutin sebesar 11% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, lebih dari 1,7 juta bayi di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021.

Kondisi ini, sayangnya, berdampak serius. Penyakit menular yang sebelumnya sudah berhasil ditekan, seperti polio, campak, dan difteri, kembali merebak dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah. Dokter Spesialis Anak, dr. Ayu Putri, Sp.A., menyebutkan bahwa penyakit-penyakit ini memiliki risiko fatal, seperti polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen, atau campak yang bisa berakibat radang otak dan paru-paru.

Tanda-tanda Kebangkitan Kesadaran Orang Tua

Meskipun sempat menurun drastis, kini kesadaran orang tua terhadap pentingnya imunisasi kembali bangkit. Ini terlihat dari berbagai indikator positif:

  • Cakupan Imunisasi Meningkat: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat, mencapai 94,9% pada tahun 2022, naik signifikan dari 84% di tahun 2019.
  • Program Imunisasi Kejar: Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan gencar melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk mengejar ketertinggalan imunisasi yang sempat terlewat. Kampanye BIAN pada tahun 2022 berhasil memvaksinasi jutaan anak untuk campak-rubella, DPT-HB-Hib, dan polio, meskipun masih ada gap yang perlu ditutup.
  • Peningkatan Pengetahuan Masyarakat: Kampanye kesehatan berbasis komunitas dan digital, seperti melalui WhatsApp, terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan skor pengetahuan yang signifikan.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi yang masif mulai membuahkan hasil, membuat orang tua lebih yakin untuk membawa anak mereka mendapatkan perlindungan imunisasi.

Mengapa Imunisasi Penting dan Harus Lengkap?

Imunisasi adalah upaya pencegahan paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya. Pemberian vaksin membantu sistem kekebalan tubuh anak memproduksi antibodi khusus yang siap melawan berbagai infeksi. Tanpa imunisasi, anak-anak akan lebih rentan tertular penyakit dan berisiko mengalami komplikasi serius, bahkan kecacatan atau kematian.

Selain melindungi individu, imunisasi lengkap juga berkontribusi pada terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok. Artinya, ketika sebagian besar populasi sudah divaksinasi, penyebaran penyakit akan sangat sulit terjadi, sehingga turut melindungi mereka yang tidak bisa divaksinasi (misalnya karena kondisi medis tertentu). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) meliputi difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, polio, campak, rubela, hepatitis B, dan tuberkulosis.

Strategi Jitu Mendorong Cakupan Imunisasi Anak

Peningkatan cakupan imunisasi anak tidak lepas dari berbagai strategi yang diterapkan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan:

  1. Edukasi Berorientasi Orang Tua: Memberikan informasi yang jelas dan personal kepada orang tua tentang manfaat imunisasi, jadwal, serta cara mengatasi kekhawatiran mereka. Pengingat melalui pesan teks atau WhatsApp terbukti efektif meningkatkan partisipasi.
  2. Mengatasi Hoaks dan Misinformasi: Kolaborasi antara otoritas kesehatan, organisasi berbasis agama, komunitas, dan media massa sangat penting untuk meluruskan informasi yang salah dan hoaks seputar vaksin.
  3. Peran Krusial Tenaga Kesehatan: Dokter dan tenaga kesehatan didorong untuk tidak menunda vaksinasi anak, bahkan jika anak sedang demam ringan atau penyakit tidak serius, asalkan kondisi umumnya baik.
  4. Pemanfaatan Teknologi: Aplikasi seperti SATUSEHAT mobile membantu orang tua memantau jadwal imunisasi anak dan menyimpan sertifikat imunisasi secara digital, memudahkan akses dan pencatatan.

Imunisasi Kejar: Jangan Panik Jika Terlewat!

Bagi orang tua yang jadwal imunisasi anaknya sempat terlewat, tidak perlu khawatir. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan adanya “imunisasi kejar”. Dokter akan mengevaluasi riwayat imunisasi anak dan memberikan dosis yang terlewat tanpa perlu mengulang dari awal. Penting untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk melengkapi imunisasi yang tertinggal.

Meskipun pandemi sudah mereda, protokol kesehatan saat berkunjung ke fasilitas kesehatan tetap disarankan, seperti membuat janji temu, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Melindungi Masa Depan Anak Indonesia

Peningkatan kesadaran imunisasi anak pasca pandemi adalah tonggak penting dalam upaya melindungi generasi penerus kita. Imunisasi bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga bagian integral dari pembangunan kesehatan masyarakat yang kuat. Dengan terus mendukung program imunisasi, memastikan setiap anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal, dan melawan hoaks yang beredar, kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih sehat dan tangguh. Mari kita jaga momentum positif ini demi masa depan anak-anak kita yang cerah dan bebas dari ancaman penyakit berbahaya.

FAQ

Tanya: Mengapa imunisasi anak penting bagi generasi penerus?
Jawab: Imunisasi adalah benteng pertahanan utama anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan dan masa depan mereka.

Tanya: Apa dampak penundaan imunisasi anak selama pandemi COVID-19?
Jawab: Penundaan imunisasi menyebabkan penurunan cakupan imunisasi rutin dan berisiko meningkatnya kembali penyakit menular seperti polio, campak, dan difteri.

Tanya: Bagaimana kesadaran imunisasi anak bisa meningkat pasca pandemi?
Jawab: Kesadaran meningkat berkat upaya kolektif yang berhasil mengembalikan kepercayaan orang tua terhadap program vaksinasi anak demi masa depan yang lebih sehat.