Yogyakarta, zekriansyah.com – Di tengah tawa riang dan semangat belajar, puluhan anak-anak dari TK Al-Amin Sumber Jeruk, Bondowoso, belum lama ini mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya cuci tangan yang benar. Kegiatan edukatif yang diprakarsai oleh tim pengabdian masyarakat dari Politeknik Kesehatan Jember ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak usia dini. Yuk, kita intip keseruan mereka dalam menjaga diri dari kuman!
Mengapa Cuci Tangan Penting Sejak Dini? Membangun Fondasi Sehat
Mungkin terlihat sederhana, tapi cuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit. Bagi anak-anak, kebiasaan ini sangat krusial. Tim pengabdian masyarakat dari Politeknik Kesehatan Jember, yang dipimpin oleh Alfi Rizqi Oktafi R, seorang mahasiswa Farmasi, sengaja memilih anak-anak usia TK sebagai sasaran utama. Mengapa? Karena di usia 4-6 tahun, mereka sedang berada dalam fase “golden age”, di mana kemampuan menyerap informasi dan membentuk karakter sangat tinggi. Pembelajaran yang dikemas dengan cara menyenangkan akan mudah mereka ingat dan praktikkan.
Metode Belajar yang Menyenangkan: Lagu dan Gerakan Ajaib
Agar anak-anak Sumber Jeruk Bondowoso tidak bosan, kegiatan belajar cuci tangan ini dikemas dengan metode yang sangat interaktif: bermain sambil belajar. Para mahasiswa membimbing mereka melalui demonstrasi langkah demi langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Bukan hanya itu, sesi ini juga diwarnai dengan lagu-lagu cuci tangan yang ceria dan mudah diingat.
Para peserta cilik diajarkan kapan saja momen penting untuk mencuci tangan, seperti:
- Sebelum makan
- Setelah bermain
- Setelah dari toilet
- Setelah menyentuh benda kotor
Dalam sesi praktik, 6 langkah cuci tangan yang benar menurut standar WHO diajarkan secara bertahap. Dimulai dari membasahi tangan, mengoleskan sabun, menggosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, hingga membersihkan ujung jari dan ibu jari. “Lihat, seperti ini cara menggosok sela-sela jari seperti sedang berdoa,” ujar Alfi, memberikan analogi sederhana yang langsung dipahami anak-anak. Setiap gerakan diiringi dengan lagu, membuat proses belajar semakin asyik.
Antusiasme Cilik dan Dukungan Penuh: Kuman-Kuman Pun Pergi!
Keceriaan terpancar jelas dari wajah anak-anak TK Sumber Jeruk Bondowoso saat mereka mempraktikkan setiap langkah. Adik Sabil, Dafa, dan Farhan, misalnya, terlihat sangat bersemangat. “Aku suka cuci tangan pakai sabun yang berbusa banyak. Kata bu guru, kuman-kuman jahat akan hilang,” ucap salah satu siswa dengan polosnya, bangga menunjukkan tangannya yang bersih.
Para guru TK juga menyambut positif inisiatif ini. “Kami sangat terbantu dengan program seperti ini. Biasanya anak-anak malas cuci tangan, tapi setelah ada lagu dan gerakannya, mereka jadi lebih rajin,” ungkap salah satu guru kelas B TK. Untuk menambah motivasi, tim pengabdian masyarakat menyiapkan doorprize sebagai hadiah bagi siswa yang berhasil mempraktikkan cuci tangan dengan benar. Setiap anak juga membawa pulang brosur edukasi bergambar, agar pelajaran ini bisa terus dipraktikkan bersama keluarga di rumah.
Kesimpulan
Inisiatif anak-anak Sumber Jeruk Bondowoso belajar cuci tangan adalah langkah kecil yang berdampak besar. Dengan metode yang menyenangkan dan dukungan penuh, mereka tidak hanya belajar tentang kebersihan, tetapi juga menanamkan kebiasaan hidup sehat yang akan terbawa hingga dewasa. Semoga semangat menjaga kebersihan ini terus menyala, menjadikan mereka generasi yang lebih sehat dan ceria! Mari kita dukung terus program edukasi semacam ini demi masa depan anak-anak kita.