Kapal Patroli “Rasa Fregat”: Italia Diam-diam Akui Kecanggihan Kapal Perang Baru TNI AL

Dipublikasikan 6 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernah dengar istilah “kecil-kecil cabe rawit”? Nah, sepertinya ini cocok untuk menggambarkan kapal perang terbaru milik TNI Angkatan Laut (AL) yang baru saja tiba dari Italia. Meskipun namanya “kapal patroli” atau Offshore Patrol Vessel (OPV), pihak Italia sendiri, melalui berbagai sumber, secara “diam-diam” mengakui bahwa kemampuan kapal ini setara bahkan bisa ditingkatkan menjadi sebuah fregat!

Kapal Patroli

Ilustrasi: Kecanggihan kapal patroli baru TNI AL, KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi, diakui setara fregat oleh Italia, memperkuat pertahanan maritim Indonesia.

Artikel ini akan membahas tuntas mengapa dua kapal baru TNI AL ini, KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321, disebut-sebut punya kemampuan layaknya fregat. Anda akan memahami betapa canggihnya alutsista terbaru kita ini dan bagaimana hal ini memperkuat pertahanan laut Indonesia. Yuk, simak!

KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi: Dua Nama Besar untuk Kapal Terbesar

TNI Angkatan Laut baru saja menerima dua kapal perang canggih buatan galangan kapal Fincantieri, Italia. Kedua kapal ini diberi nama yang gagah, terinspirasi dari raja-raja Nusantara: KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321.

“Pemberian nama kapal bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun identitas kapal. Nama-nama yang dipilih tersebut merupakan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan dan kehormatan bangsa di seluruh lautan dunia,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Dua kapal ini direncanakan akan berlayar dan masuk jajaran TNI AL pada tahun 2025 ini. Dengan panjang 143 meter dan bobot operasional lebih dari 5.000 ton, kedua kapal ini akan menjadi kapal tempur terbesar di jajaran TNI AL saat ini.

Bukan Sekadar Kapal Patroli Biasa: Kemampuan Setara Fregat

Meskipun secara klasifikasi resmi disebut Offshore Patrol Vessels (OPV) atau dalam bahasa Italia Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA), jangan salah sangka. Berbagai laporan, termasuk dari media asing, menyebutkan bahwa kapal PPA ini punya kemampuan yang jauh di atas kapal patroli biasa. Bahkan, dikabarkan bisa ditingkatkan menjadi kapal fregat.

Kenapa begitu? Ini dia beberapa alasannya:

  • Multifungsi: Kapal ini dibekali kemampuan multifungsi yang sanggup melakukan peperangan empat dimensi. Artinya, kapal ini bisa beroperasi di berbagai skenario tempur, baik di permukaan, bawah air, udara, maupun di ranah elektronik.
  • Perlengkapan Canggih: KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi sudah dilengkapi dengan peralatan canggih dan sistem teknologi terkini yang memungkinkan mereka bertindak layaknya kapal fregat modern.

Teknologi Canggih dan Persenjataan Modern di Balik PPA

Spesifikasi dan persenjataan KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi memang bikin melongo. Mereka dirancang untuk menghadapi tantangan di perairan nasional dan regional dengan lebih efektif.

Berikut rincian spesifikasinya:

Fitur/Sistem Deskripsi
Panjang 143 meter
Lebar 16,5 meter
Draft 5,2 meter
Kecepatan Maksimal 32 knot
Sistem Pendorongan Kombinasi Diesel, Elektrik, dan Gas Turbin
Persenjataan
SAM (Rudal Pertahanan Udara) 16 Sel Sistem Peluncuran Vertikal (VLS)
SSM (Rudal Permukaan-ke-Permukaan) 8 Teseo Mk-2E
Meriam 127 mm dan 76 mm
Torpedo Ya

Kapal-kapal ini sebelumnya sudah selesai dibangun untuk Angkatan Laut Italia dengan nama “Marcantonio Colonna” dan “Ruggiero di Lauria”, namun kemudian dialihkan untuk TNI AL. Ini menunjukkan betapa cepatnya proses pengadaan, karena kapal sudah dalam kondisi siap pakai.

Investasi Strategis untuk Pertahanan Laut Indonesia

Pengadaan dua kapal PPA ini merupakan komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat pertahanan negara, khususnya Angkatan Laut Indonesia. Kontrak senilai 1,18 miliar euro (sekitar Rp 19,9 triliun) dengan Fincantieri ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memodernisasi alutsista.

Kerja sama strategis antara Indonesia dan Italia ini juga diharapkan menjadi katalis sinergi operasi dan kerja sama teknologi di antara kedua negara. Apalagi, Asia Tenggara adalah wilayah yang kini menjadi pusat geopolitik dunia, dan kehadiran Fincantieri di sana lewat penjualan kapal ini adalah langkah strategis mereka.

Transfer Pengetahuan dan Pelatihan Prajurit TNI AL

Selain membeli kapal, TNI AL juga tidak lupa menyiapkan sumber daya manusianya. Lima prajurit terbaik TNI AL dikirim untuk belajar langsung di atas kapal perang ITS Raimondo Montecuccoli P-432, kapal perang Italia yang juga singgah di Jakarta. Mereka ikut dalam pelayaran dari Okinawa, Jepang, hingga Jakarta.

“Ini merupakan realisasi dari program prioritas pembangunan TNI Angkatan Laut, yaitu modernisasi alutsista dan upaya pemenuhan kebutuhan alutsista dalam rangka mencapai visi menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ungkap Laksamana TNI Muhammad Ali.

Selama pelayaran, para personel Angkatan Laut ini melakukan Ship Rider dan Initial Familiarization Onboard, mempelajari cara mengoperasikan kapal perang canggih tersebut. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa ketika KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi tiba, prajurit kita sudah siap mengoperasikannya dengan optimal.

Kesimpulan

Kehadiran KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 adalah bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat pertahanan lautnya. Meskipun disebut kapal patroli, kemampuan dan persenjataan canggih yang diusungnya membuat kapal ini setara bahkan melebihi ekspektasi, hingga pihak Italia sendiri “mengakui” potensi fregatnya.

Modernisasi alutsista ini bukan hanya soal memiliki kapal baru, tetapi juga tentang meningkatkan kemampuan tempur, menjaga kedaulatan, dan memastikan keamanan perairan Indonesia di tengah dinamika geopolitik global. Dengan kapal-kapal canggih ini dan prajurit yang terlatih, TNI AL siap mengawal kejayaan bangsa di seluruh lautan dunia!

FAQ

Tanya: Mengapa kapal patroli baru TNI AL ini disebut memiliki kemampuan setara fregat?
Jawab: Kapal-kapal ini, meskipun dikategorikan sebagai Offshore Patrol Vessel (OPV), memiliki kemampuan dan potensi yang diakui oleh pembuatnya di Italia setara bahkan bisa ditingkatkan menjadi fregat. Hal ini mengindikasikan kecanggihan teknologi dan persenjataan yang dibawa.

Tanya: Apa nama kedua kapal baru TNI AL yang tiba dari Italia tersebut?
Jawab: Kedua kapal tersebut bernama KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321. Nama-nama ini diambil dari tokoh raja-raja Nusantara untuk membangun identitas dan simbol kedaulatan bangsa.

Tanya: Kapan kedua kapal ini akan resmi bergabung dengan jajaran TNI AL?
Jawab: Kedua kapal ini direncanakan akan berlayar dan masuk jajaran TNI AL pada tahun 2025.

Tanya: Berapa panjang dan bobot operasional kedua kapal patroli baru tersebut?
Jawab: Kedua kapal ini memiliki panjang 143 meter dan bobot operasional lebih dari 5.000 ton.