Kadir Srimulat: Dari Pelawak Legendaris Jadi Afiliator, Raup Puluhan Juta Rupiah!

Dipublikasikan 28 Juni 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Siapa tak kenal Kadir Srimulat? Sosok pelawak legendaris dengan logat khasnya ini sudah lama malang melintang di dunia hiburan Tanah Air. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan generasi, tawaran pekerjaan di televisi tak seramai dulu. Lantas, bagaimana Kadir, yang bernama asli Mubarak, tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahkan meraup puluhan juta rupiah setiap bulan di usia senjanya?

Kadir Srimulat: Dari Pelawak Legendaris Jadi Afiliator, Raup Puluhan Juta Rupiah!

Kisah Kadir ini bisa jadi inspirasi buat kita semua, lho. Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan Kadir dari panggung hiburan ke dunia digital, bagaimana ia sukses jadi afiliator, dan berapa penghasilan yang ia dapat. Jadi, kalau Anda sedang mencari ide penghasilan tambahan atau ingin tahu bagaimana caranya beradaptasi di era digital, baca terus sampai habis ya!

Karier Merosot, Kebutuhan Tetap Jalan

Di usianya yang menginjak 73 tahun, pelawak senior Kadir mengakui bahwa popularitasnya kini tak seelok masa kejayaannya dulu di era 80-an dan 90-an. Tawaran syuting atau tampil di televisi semakin jarang.

“Ada undangan kalau di tv paling tiga bulan sekali,” ujar Kadir, seperti dikutip dari YouTube KasiSolusi. “Job keluar, kalau ada sebulan sekali.”

Situasi ini membuatnya harus memutar otak. Meskipun punya warung, penghasilannya tidak cukup, apalagi setelah pandemi COVID-19.

“Karena gak punya duit. Pengin usaha apa ya, yang artinya tuh ada benang merah ya. Saya bingung mau kerja apa lagi. Saya sudah punya warung, tapi setelah Covid itu kan turun ya,” jelas Kadir di Gedung Trans TV.

Hampir sepuluh tahun terakhir, Kadir banyak menghabiskan waktu di masjid dekat rumahnya, mengobrol dari pagi hingga malam. Satu-satunya hiburan yang sering ia tonton adalah TikTok dan YouTube. Dari sinilah titik balik kehidupannya dimulai.

Awal Mula Kenal Afiliator TikTok

Dari kebiasaan menonton TikTok dan YouTube, Kadir mulai melihat banyak orang berjualan dan mengaku mendapatkan penghasilan fantastis. Awalnya, ia tak percaya.

“Kebetulan nonton TikTok. Ini pada jualan apa sih? Kata saya gitu. Jualan, terus ada yang memberi edukasi ya. Akhirnya saya tanya sama anak saya. Ini orang-orang ini benar apa gak sih ngomong gini? Ini penghasilannya kok segini? Cuma jualan gitu saja,” cerita Kadir.

Putri bungsunya menjadi kunci. Setelah bertanya dan berdiskusi, Kadir akhirnya memahami bahwa dunia afiliasi ini memang nyata. Kebetulan, teman putrinya pun ada yang sudah menjadi afiliator, meski penghasilannya tidak terlalu besar.

Inspirasi lain datang dari seorang afiliator bernama Pak Basri yang terlihat lebih tua darinya namun tetap semangat berjualan di TikTok.

“Saya gini ‘ah orangtua gini bisa, masak saya enggak bisa,’” imbuh Kadir, termotivasi.

Modal Minim, Hasil Maksimal

Berbekal niat dan bantuan anak, Kadir pun memberanikan diri terjun sebagai afiliator TikTok. Yang mengejutkan, ia tidak perlu modal besar untuk memulai. Kadir hanya memanfaatkan barang-barang yang sudah ada di rumahnya yang pernah ia beli dari e-commerce.

“Saya cuma tiga produk, betul-betul tiga produk,” kata Kadir. “Dari alat pijat, tumbler yang gede, tumbler yang kecil. Jadi yang ada di rumah, ndak beli saya pertama,” jelasnya.

Dengan bantuan anak pertamanya yang menyunting video, Kadir mulai membuat konten promosi. Ia mengaku langsung diterima sebagai afiliator dengan 34 ribu pengikut.

Awalnya, alat pijat seharga Rp 80.000 yang ia promosikan laku dua unit, lalu delapan, hingga mencapai 300 unit. Dari penjualan itu, Kadir bisa meraup keuntungan hingga Rp 3 juta per hari, tergantung komisi yang didapat, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000 per barang. Ia bahkan pernah menjual kemoceng yang laku 1.800 unit dalam sehari!

Penghasilan Kadir sebagai Afiliator

Meski baru beberapa bulan menjadi afiliator, Kadir sudah merasakan hasil yang luar biasa. Pendapatannya bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Tentu saja, jumlahnya tidak selalu sama setiap bulan, tetapi Kadir tetap ikhlas menjalaninya.

Berikut rincian penghasilan Kadir dari menjadi afiliator:

Bulan Penghasilan (Estimasi)
Desember Rp 11 juta
Januari Rp 32 juta
Februari Rp 25 juta
Maret Rp 22 juta
Ramadan Rp 6,5 juta

“Ini bulan Desember pertama saya dapat satu bulan ini hitungannya dapat Rp 11 juta. Terus Januari dapat Rp 32 juta. Februari dapat sekitar Rp 25 juta. Lalu Maret itu saya dapat Rp 22 jutaan,” jelas Kadir.

Saat bulan Ramadan, penghasilannya sempat menurun menjadi sekitar Rp 6,5 juta, namun Kadir tak mempermasalahkannya. Hingga kini, Kadir merasa nyaman dengan pekerjaan barunya ini. Namun, ia tetap terbuka jika ada tawaran syuting kembali.

Pelajaran dari Kisah Kadir

Kisah Kadir ini menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk beradaptasi dan mencari peluang baru. Di usianya yang menginjak 73 tahun, Kadir membuktikan bahwa ia siap “menurunkan gengsi” demi keluarga.

“Pernah ada temen nanya, siap enggak kalau gaji turun dan gengsi ikut turun? Saya jawab, kalau sebagai bapak dan kepala keluarga, saya siap,” ungkapnya.

Dunia afiliasi yang dulu sempat ia anggap tipu-tipu, kini justru menjadi berkah. Kadir terus belajar dan beradaptasi, menunjukkan semangat pantang menyerah. Baginya, keluarga adalah motivasi terbesar untuk terus maju, sekalipun harus menempuh jalan yang berbeda dari panggung lawak yang telah membesarkan namanya.


Perjalanan Kadir Srimulat dari pelawak legendaris yang sepi job hingga sukses meraup puluhan juta rupiah sebagai afiliator TikTok adalah bukti nyata bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang mau beradaptasi dan belajar. Dengan modal minim, semangat pantang menyerah, dan dukungan keluarga, Kadir berhasil menciptakan babak baru dalam hidupnya.

Baca juga: Kisah Kadir Srimulat: Jadi Afiliator TikTok di Usia 73 Tahun, Modal 3 Barang Raup Puluhan Juta!

Kisah ini mengajarkan kita pentingnya keberanian untuk mencoba hal baru, memanfaatkan teknologi, dan tidak malu untuk memulai dari nol, bahkan di usia senja. Semoga kisah Kadir ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan mencari jalan rezeki, apapun kondisinya.