Jefri Nichol Kehilangan Minat Tinju Usai Kalah dari El Rumi, Kini Lirik MMA!

Dipublikasikan 10 Agustus 2025 oleh admin
Tak Berkategori

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia hiburan Tanah Air kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari aktor populer, Jefri Nichol. Setelah kekalahan TKO yang dramatis dari El Rumi dalam laga tinju selebriti, Jefri Nichol secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya. Tak hanya itu, ia bahkan menyatakan kehilangan minat tinju dan kini serius mempertimbangkan untuk banting setir ke Mixed Martial Arts (MMA). Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik keputusan Jefri Nichol dan apa yang membuatnya merasa MMA lebih menarik.

Drama di Ring: Kekalahan TKO yang Mengagetkan

Pertarungan tinju antara Jefri Nichol vs El Rumi yang digelar pada Sabtu, 9 Agustus 2025, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, memang menjadi sorotan publik. Sayangnya, bagi Jefri, laga ini berakhir pahit. Hanya dalam waktu 38 detik di ronde pertama, wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan dengan kemenangan TKO (Technical Knock Out) untuk El Rumi.

Kekalahan ini bukan tanpa alasan. Jefri Nichol diketahui mengalami cedera dislokasi bahu dan tak mampu lagi memberikan perlawanan berarti saat El Rumi menghujaninya dengan pukulan bertubi-tubi. Misi balas dendam yang diusung Jefri pun kandas di tangan putra Ahmad Dhani tersebut.

Mengapa Wasit Menghentikan Laga? Memahami Aturan TKO

Keputusan wasit untuk menghentikan pertandingan secepat itu sempat membuat Jefri Nichol bingung dan mempertanyakannya. Ia merasa belum sempat menunjukkan kemampuan terbaiknya di atas ring. “Gue nggak mengerti, gue cuma dislok tapi dibilang TKO, bingung gue. Gimana nih, belum berantem Bro, kenapa nggak dihitung,” ungkap Jefri usai pertandingan, seperti dikutip dari Suara.com.

Sebenarnya, dalam dunia tinju, TKO berbeda dengan KO (Knock Out) murni.

  • Knock Out (KO): Terjadi ketika seorang petinju jatuh ke kanvas dan tidak mampu bangkit sebelum wasit menghitung hingga sepuluh. Ini menunjukkan dominasi telak lawan.
  • Technical Knock Out (TKO): Wasit menghentikan pertandingan tanpa menunggu petinju roboh. Alasannya beragam, mulai dari petinju dianggap tidak mampu melanjutkan laga, menerima gempuran pukulan tanpa balas, mengalami cedera serius, atau risiko kesehatan yang membahayakan.

Keselamatan petinju adalah prioritas utama dalam tinju profesional. Berdasarkan regulasi badan tinju dunia seperti WBC dan IBF, wasit memiliki wewenang penuh untuk menghentikan laga jika melihat tanda-tanda bahaya, seperti petinju kehilangan keseimbangan, tidak mampu bertahan, atau menunjukkan gejala cedera kepala. Dalam kasus Jefri Nichol, wasit bertindak cepat setelah El menghujani Jefri dengan 7-8 pukulan beruntun tanpa balasan, demi mencegah cedera yang lebih parah.

“Kecewa Sih Gue Sama Tinju”: Curahan Hati Jefri Nichol

Setelah kekalahan yang cepat dan keputusan TKO yang membingungkan baginya, Jefri Nichol tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia mengaku sudah kehilangan harapan untuk kembali tanding di arena tinju.

“Gua udah hilang harapan sih buat tinju kayaknya, ya. Trauma sih gak, lebih kayak kecewa-kecewa aja,” ujarnya lugas, seperti dilansir TabloidBintang.com.

Rasa kecewa ini semakin bertambah karena Jefri merasa belum sempat menunjukkan seluruh kemampuannya. Baginya, keputusan wasit untuk menghentikan laga terasa terlalu cepat, membuatnya tidak puas dengan hasil akhir.

Melirik Arena Baru: Mengapa Jefri Nichol Mau Banting Setir ke MMA?

Di tengah kekecewaannya terhadap tinju, Jefri Nichol mulai membuka peluang untuk mencoba cabang bela diri lain. Pilihannya jatuh pada Mixed Martial Arts (MMA), sebuah arena pertarungan yang menggabungkan berbagai teknik bela diri seperti tinju, gulat, jujitsu, dan lainnya.

Apa yang membuat MMA begitu menarik bagi Jefri? Ia merasa MMA menawarkan sistem penilaian yang lebih adil. “Gue udah kecewa sih gue sama tinju. Kayak… aneh sih. Kayaknya MMA lebih asik sih, siapa yang mendominasi itu yang menang. Nggak kayak tinju ada point lah, ada apa, yang bonyok yang menang,” jelasnya, menyiratkan ketidakpuasannya terhadap sistem poin di tinju yang terkadang terasa subjektif.

Menurutnya, di MMA, petarung yang benar-benar mendominasi jalannya laga akan keluar sebagai pemenang, tanpa terhalang oleh sistem poin atau keputusan wasit yang dirasa terlalu cepat. Ini adalah pandangan menarik yang mungkin akan membuka babak baru dalam karier bela diri Jefri Nichol.

Tantangan Baru Menanti Jefri Nichol di Dunia Bela Diri

Kekalahan dari El Rumi dan pengakuan Jefri Nichol kehilangan minat tinju menjadi penanda penting dalam perjalanan sang aktor di dunia bela diri. Apakah ini akhir dari karier tinjunya? Atau justru menjadi awal yang baru di arena MMA yang lebih ia sukai?

Langkah Jefri Nichol mau banting setir ke MMA tentu akan menjadi sorotan. Dengan karisma dan popularitasnya, ia bisa membawa angin segar ke olahraga tersebut. Kita nantikan saja bagaimana Jefri Nichol akan menunjukkan kemampuannya dan mengejar “keadilan” yang ia cari di ring MMA.