Waspada! Infeksi Berulang DBD Ternyata Lebih Berbahaya, Terutama pada Anak

Dipublikasikan 25 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini seringkali dianggap sebagai “penyakit musiman” yang datang saat musim hujan. Namun, ada satu hal penting yang seringkali terlewat: infeksi berulang DBD perlu diwaspadai karena risikonya jauh lebih serius, bahkan bisa mengancam jiwa.

Waspada! Infeksi Berulang DBD Ternyata Lebih Berbahaya, Terutama pada Anak

Infeksi DBD berulang ancam anak dengan gejala lebih parah dan risiko kematian akibat empat serotipe virus yang berbeda.

Banyak yang mengira, setelah sekali terkena DBD, tubuh akan kebal dan tidak bisa terinfeksi lagi. Sayangnya, ini adalah miskonsepsi yang berbahaya. Mari kita pahami mengapa infeksi berulang DBD bisa terjadi dan mengapa kita harus lebih waspada.

Mengapa Infeksi DBD Bisa Terulang dan Lebih Berbahaya?

Virus dengue, biang keladi di balik DBD, ternyata punya empat jenis atau yang disebut serotipe (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4). Ibaratnya, ada empat “musuh” yang berbeda. Jika Anda pernah terinfeksi salah satu serotipe, tubuh memang akan membentuk kekebalan terhadap serotipe tersebut. Namun, kekebalan ini tidak berlaku untuk tiga serotipe lainnya.

Inilah mengapa seseorang bisa terinfeksi DBD lebih dari sekali, bahkan hingga empat kali seumur hidupnya. Dan yang paling penting untuk dicatat, infeksi berulang DBD ini cenderung menimbulkan gejala yang jauh lebih berat.

Dokter spesialis anak RS Borromeus, dr. Tony Ijong Dachlan, menegaskan bahwa infeksi berulang biasanya lebih parah. Hal senada disampaikan dr. Nunki Andria Samudra, SpA, yang menyebut infeksi DBD kedua kali bisa lebih parah dan berisiko kematian. Ini terjadi karena adanya fenomena “antibody-dependent enhancement of infection” (ADE), di mana antibodi yang seharusnya melindungi justru membantu penyebaran virus saat terinfeksi serotipe yang berbeda.

Baca juga: Waspada! Dokter Ingatkan: Infeksi Berulang DBD Lebih Berbahaya, Anak-Anak Paling Rentan

Siapa Saja yang Paling Berisiko?

Meskipun semua orang berisiko terkena DBD, ada kelompok tertentu yang harus ekstra waspada terhadap infeksi berulang DBD:

  1. Anak-anak: Data menunjukkan, sekitar 45% kematian akibat dengue terjadi pada usia 5–14 tahun. Anak-anak, dengan sistem imun yang masih berkembang, lebih rentan mengalami kondisi parah saat terkena DBD berulang.
  2. Pasien dengan Penyakit Penyerta (Komorbid): Individu dengan kondisi kesehatan lain seperti obesitas, ginjal, diabetes, atau hipertensi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah jika terinfeksi DBD kembali. Daya tahan tubuh mereka mungkin sudah terbebani oleh penyakit yang ada.
  3. Orang dengan Imunitas Rendah: Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga sangat mungkin mengalami kejadian parah saat infeksi DBD terjadi berulang.

Kenali Gejala Kritis dan Tanda Bahaya

DBD memiliki tiga fase: fase demam (1-3 hari), fase kritis (hari ke-3 hingga ke-7), dan fase pemulihan. Gejala umum DBD meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, muntah, serta ruam merah.

Namun, yang paling krusial adalah mengenali tanda-tanda memasuki fase kritis, terutama pada infeksi berulang DBD. Pada fase ini, demam bisa saja turun, namun kondisi ini justru harus diwaspadai karena bisa disertai tanda perdarahan seperti mimisan, buang air besar berdarah, atau perdarahan pada kulit (petekie, purpura). Kebocoran plasma yang parah dapat menyebabkan syok hipovolemia, bahkan kematian.

Pencegahan Komprehensif: Bukan Hanya 3M Plus

Mengingat belum ada obat khusus untuk membunuh virus dengue (terapi hanya meredakan gejala), langkah pencegahan DBD menjadi sangat vital. Pemerintah dan para ahli kesehatan terus mengampanyekan Gerakan 3M Plus:

  • Menguras: Membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, toren, atau drum secara rutin.
  • Menutup: Menutup rapat tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur.
  • Memanfaatkan/Mendaur Ulang: Mengolah barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Kata “Plus” mencakup upaya tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan memakai losion antinyamuk. Pencegahan harus dimulai dari rumah dan dilakukan secara konsisten.

Vaksinasi DBD: Perlindungan Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan

Selain upaya 3M Plus, kini tersedia opsi perlindungan tambahan yaitu vaksinasi dengue. Vaksin dengue tetravalen (TDV) ini dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap keempat tipe virus dengue.

Beberapa fakta penting mengenai vaksin DBD:

  • Kelompok Usia: Direkomendasikan untuk usia 6–45 tahun, baik anak-anak (IDAI merekomendasikan usia 6-18 tahun) maupun dewasa (PAPDI merekomendasikan usia 19-45 tahun).
  • Tanpa Screening: Vaksin dengue saat ini dapat diberikan tanpa perlu screening apakah seseorang sudah pernah terinfeksi atau belum.
  • Cegah Gejala Berat: Meskipun tidak memberikan perlindungan total dari infeksi, vaksinasi dengue terbukti efektif mencegah terjadinya demam berdarah yang parah dan mengurangi risiko perawatan di rumah sakit.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesesuaian Anda menerima vaksin ini dan jadwal pemberian yang optimal.

Kesimpulan

Infeksi berulang DBD perlu diwaspadai serius karena risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi, terutama pada anak-anak dan mereka dengan penyakit penyerta. Miskonsepsi tentang kekebalan setelah infeksi pertama harus diluruskan.

Mari tingkatkan kewaspadaan kita bersama. Lakukan pencegahan DBD secara rutin melalui Gerakan 3M Plus di lingkungan rumah dan sekitar. Pertimbangkan juga vaksinasi dengue sebagai lapisan perlindungan tambahan untuk diri sendiri dan keluarga. Dengan langkah-langkah proaktif ini, kita dapat bersama-sama mengurangi ancaman infeksi berulang DBD dan mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.

FAQ

Tanya: Mengapa infeksi DBD berulang bisa lebih berbahaya daripada infeksi pertama?
Jawab: Infeksi berulang DBD lebih berbahaya karena tubuh sudah memiliki antibodi dari infeksi sebelumnya yang justru dapat memperparah respons imun terhadap serotipe virus dengue yang berbeda.

Tanya: Berapa banyak serotipe virus dengue yang ada dan bagaimana ini memengaruhi risiko infeksi berulang?
Jawab: Ada empat serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4), sehingga seseorang bisa terinfeksi DBD hingga empat kali dengan serotipe yang berbeda.

Tanya: Apakah setelah terkena DBD, seseorang menjadi kebal terhadap virus dengue?
Jawab: Tidak, kekebalan yang terbentuk hanya spesifik terhadap serotipe virus dengue yang pernah menginfeksi, bukan terhadap semua serotipe.

Waspada! Infeksi Berulang DBD Ternyata Lebih Berbahaya, Terutama pada Anak - zekriansyah.com