Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar menarik datang dari Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, baru saja menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS). Penunjukan ini menjadi sorotan, apalagi ada pesan khusus dari keponakan Presiden Prabowo Subianto, Budi Djiwandono.
Ilustrasi: Potret Indroyono Soesilo sebagai calon Duta Besar AS, diiringi pesan penting dari keponakan Prabowo.
Ingin tahu lebih lanjut siapa saja yang diusulkan jadi Dubes, apa saja pesan penting dari DPR, dan bagaimana jalannya uji kelayakan ini? Yuk, simak rangkuman lengkapnya di artikel ini agar Anda tidak ketinggalan informasi penting seputar diplomasi Indonesia ke depan.
Indroyono Soesilo, Mantan Menko Kemaritiman, Diusulkan Jadi Dubes AS
Pada Sabtu, 5 Juli 2025, Indroyono Soesilo hadir di DPR RI untuk mengikuti fit and proper test sebagai calon Dubes RI untuk Amerika Serikat. Nama Indroyono memang tidak asing di kalangan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Kabinet Kerja era Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2014 hingga 2015.
Pengalaman Indroyono juga cukup panjang di bidang kelautan, termasuk di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta organisasi pangan PBB (FAO). Ia juga sempat menjadi Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata.
Usulan Indroyono sebagai Dubes AS ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budi Djiwandono.
“Kalau tidak salah, dari daftar terakhir yang diumumkan oleh Ibu Ketua DPR, betul beliau (Dwisuryo) adalah calon Dubes untuk Amerika Serikat,” ujar Budi kepada wartawan.
Pesan Khusus dari Keponakan Presiden Prabowo untuk Calon Dubes AS
Sebagai perwakilan Indonesia di negara adidaya seperti Amerika Serikat, peran Dubes sangatlah strategis. Budi Djiwandono, yang juga merupakan keponakan Presiden RI Prabowo Subianto, menitipkan beberapa pesan penting kepada Indroyono dan para calon Dubes lainnya.
Menurut Budi, Dubes RI untuk AS harus memiliki visi dan misi yang sejalan dengan apa yang akan dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, kemampuan membangun jaringan yang luas menjadi kunci utama.
“Tadi kami mengingatkan untuk terus membangun jaringan yang luas, mengidentifikasi semua kesempatan peluang bagi kemajuan perekonomian, politik, ekonomi kreatif, dan budaya. Tadi kami titipkan kepada calon-calon duta besar yang akan bertugas nanti,” jelas Budi.
Ia juga menekankan betapa pentingnya posisi Amerika Serikat bagi Indonesia. “Termasuk juga untuk Amerika Serikat, ini adalah tempat yang penting, strategis. Kita harapkan yang nanti bertugas di Amerika Serikat akan bisa menjalankan tugasnya sebaik-baiknya,” sambungnya.
Tak Hanya Indroyono, Adik Luhut dan Tokoh Lain Juga Jalani Uji Kelayakan
Selain Indroyono Soesilo, uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI di DPR hari itu juga diikuti oleh sejumlah nama penting lainnya. Salah satunya adalah Nurmala Kartini Sjahrir, yang dikenal sebagai adik kandung dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Nurmala diusulkan sebagai calon Dubes RI untuk Jepang.
Nurmala Kartini Sjahrir sendiri memiliki rekam jejak yang mentereng di dunia diplomasi. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Argentina pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari tahun 2010 hingga 2014. Ia juga dikenal sebagai peneliti antropologi.
Dalam uji kelayakan, Nurmala membahas isu hilirisasi hingga pekerja migran, serta pentingnya peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Jepang di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan perlindungan WNI. Ia juga menyoroti potensi kerja sama di bidang ketenagakerjaan.
Secara keseluruhan, ada 12 calon Dubes yang menjalani uji kelayakan pada hari pertama tersebut. Berikut daftar beberapa di antaranya:
No. | Calon Dubes RI (Nama) | Negara Tujuan |
---|---|---|
1. | Indroyono Soesilo | Amerika Serikat (Washington DC) |
2. | Nurmala Kartini Sjahrir | Jepang (Tokyo) |
3. | Abdul Kadir Jaelani | Jerman (Berlin) |
4. | Redianto Heru Nurcahyo | Slovakia (Bratislava) |
5. | Umar Hadi | PBB New York (PTRI) |
6. | Hotmangaradja Pandjaitan | Singapura |
7. | Judha Nugraha | Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) |
8. | Adam Mulawarman Tugio | Vietnam (Hanoi) |
9. | Laurentius Amrih Jinangkung | Belanda (Den Haag) |
10. | Sidharto Reza Suryodipuro | PBB Jenewa (PTRI) |
11. | Syahda Guruh Langkah Samudera | Qatar (Doha) |
12. | Andhika Chrisnayudhanto | Brasil (Brasilia) |
Bagaimana Proses Uji Kelayakan Calon Dubes di DPR?
Proses uji kelayakan dan kepatutan ini dilakukan secara tertutup oleh Komisi I DPR RI. Total ada 24 calon Dubes RI yang akan diuji selama dua hari, dibagi menjadi empat sesi. Setiap sesi terdiri dari enam calon Dubes.
Dalam uji kelayakan ini, anggota Komisi I DPR menggali berbagai hal dari para calon Dubes, mulai dari pemahaman geopolitik, posisi Indonesia di kancah global, hingga strategi diplomasi yang akan mereka jalankan di negara penugasan. Mereka juga diminta memaparkan rancangan program kerja yang sejalan dengan visi-misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Setelah uji kelayakan selesai, Komisi I DPR akan menggelar rapat internal untuk menyimpulkan hasilnya. Ada tiga kemungkinan keputusan: diterima sesuai usulan Presiden, diterima dengan pergeseran negara tujuan, atau dikembalikan/ditolak.
Saat ditemui usai menjalani uji kelayakan, Indroyono Soesilo enggan berkomentar banyak. “Doain dulu, deh, masih proses, belum selesai,” ujarnya singkat. Sementara itu, Judha Nugraha yang diusulkan untuk UEA, menyatakan, “Tantangan baru, amanah baru.”
Menyongsong Diplomasi Indonesia yang Lebih Kuat
Penunjukan dan uji kelayakan para calon duta besar ini menjadi langkah penting dalam memperkuat diplomasi Indonesia di mata dunia. Dengan tokoh-tokoh berpengalaman dan mumpuni yang diusulkan, diharapkan perwakilan Indonesia di berbagai negara sahabat dapat menjalankan tugasnya dengan baik, membawa visi dan misi yang sejalan dengan prioritas pemerintah, serta membuka lebih banyak peluang bagi kemajuan bangsa di berbagai sektor. Mari kita doakan agar proses ini berjalan lancar dan menghasilkan diplomat-diplomat terbaik untuk Indonesia.