Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, pekan pertama Liga Italia musim ini langsung menyajikan drama yang bikin geleng-geleng kepala? Tim promosi Cremonese berhasil menumbangkan raksasa AC Milan dengan skor 2-1 di markas kebanggaan Rossoneri, Stadion San Siro. Namun, di balik kemenangan mengejutkan ini, ada satu nama yang mencuri perhatian dan menjadi pahlawan tak terduga: kiper berdarah Indonesia, Emil Audero, yang tampil sangat brilian.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana Cremonese bisa menciptakan sejarah, peran krusial Emil Audero di bawah mistar gawang, serta implikasi hasil Liga Italia ini bagi kedua tim. Mari kita selami lebih dalam momen-momen mendebarkan di San Siro!
Kejutan di San Siro: Cremonese Gulingkan Raksasa Milan
Pekan pertama Liga Italia 2025-2026 benar-benar memberikan kejutan yang luar biasa. Di kandang megah AC Milan, Stadion San Siro, tim promosi Cremonese berhasil mencuri tiga poin penuh dengan kemenangan tipis 2-1. Ini bukan hanya sekadar angka di papan skor, tapi sebuah pernyataan tegas dari tim yang baru kembali ke kasta tertinggi sepak bola Italia.
Kemenangan ini tak hanya menempatkan Cremonese di posisi kedua klasemen sementara Serie A, tetapi juga menyisakan pekerjaan rumah besar bagi AC Milan yang harus puas bertengger di peringkat ke-18 tanpa poin. Gol-gol kemenangan Cremonese dicetak oleh Federico Baschirotto dan Federico Bonazzoli, sementara AC Milan hanya bisa membalas lewat Strahinja Pavlovic.
Emil Audero: Pahlawan di Bawah Mistar Gawang Cremonese
Sorotan utama pada pertandingan ini tak pelak lagi tertuju pada Emil Audero. Kiper berusia 28 tahun ini tampil sangat brilian sepanjang 90 menit pertandingan. Sejak peluit kick-off dibunyikan, AC Milan memang langsung tancap gas, melancarkan serangkaian serangan berbahaya ke jantung pertahanan Cremonese.
Namun, setiap kali bola mengarah ke gawang, di sanalah Audero berdiri kokoh, menjadi tembok penghalang yang sulit ditembus. Ia melakukan beberapa penyelamatan krusial yang membuat para penyerang Milan frustrasi. Penampilannya membuktikan bahwa ia bukan hanya pelengkap, melainkan faktor penentu yang membuat Cremonese bisa menahan gempuran Rossoneri.
Momen-Momen Kunci Penyelamatan Audero
Performa Emil Audero semakin terlihat jelas di babak kedua, saat AC Milan meningkatkan intensitas serangan mereka untuk mencari gol kemenangan.
- Menit ke-53: Emil Audero melakukan dua penyelamatan gemilang secara beruntun, menggagalkan tendangan jarak jauh berbahaya dari Luka Modric dan sepakan keras Christian Pulisic.
- Menit berikutnya: Malick Fofana juga mendapat peluang emas, namun lagi-lagi, upaya penyerang Milan itu berhasil digagalkan oleh kecemerlangan Audero.
Sederet penyelamatan penting ini menegaskan status Emil Audero sebagai salah satu pemain terbaik di lapangan pada malam bersejarah di San Siro tersebut. Ia menjadi simbol soliditas pertahanan Cremonese.
Kronologi Gol dan Drama di San Siro
Pertandingan dimulai dengan dominasi AC Milan. Santiago Gimenez nyaris membuka skor di menit ke-4, namun sepakannya membentur tiang. Beberapa peluang lain juga tercipta, termasuk gol Gimenez yang dianulir karena offside.
Namun, justru Cremonese yang unggul lebih dulu di menit ke-28. Federico Baschirotto mencetak gol lewat sundulan keras setelah menerima umpan matang dari Giuseppe Pezzella. Stadion San Siro terdiam menyaksikan tim promosi memimpin.
AC Milan sempat menyamakan kedudukan menjelang turun minum. Strahinja Pavlovic berhasil menaklukkan Emil Audero lewat sundulan setelah memanfaatkan umpan silang dari Pervis Estupinan, yang diawali dari kesalahan lini belakang Cremonese. Skor berubah menjadi 1-1.
Di babak kedua, meskipun Milan terus menekan, Cremonese kembali unggul pada menit ke-61. Federico Bonazzoli tampil memukau dengan gol salto indah yang tak mampu diantisipasi Mike Maignan setelah menerima umpan silang dari Baschirotto. Gol ini mengunci kemenangan Cremonese. Di masa injury time, upaya terakhir Gimenez dari sudut sempit berhasil digagalkan Baschirotto, memastikan Cremonese pulang dengan tiga poin.
Catatan Sejarah dan PR Besar untuk Milan
Kemenangan 2-1 ini bukan hanya sekadar tiga poin, tapi juga menorehkan catatan bersejarah bagi Cremonese. Menurut data Opta, ini merupakan kemenangan tandang kedua mereka atas tim kota Milan sepanjang sejarah Serie A, setelah sebelumnya mengalahkan Inter 2-0 pada tahun 1992. Lebih dari itu, ini adalah kali pertama Cremonese meraih kemenangan pada laga pembuka Serie A setelah delapan kali menelan kekalahan di pekan perdana.
Di sisi lain, hasil Liga Italia ini menjadi awal yang buruk bagi AC Milan dan pelatih Massimiliano Allegri yang kembali menukangi Milan musim panas lalu. Allegri sendiri mengakui keunggulan pertahanan Emil Audero dkk. “Kami memiliki banyak peluang, tetapi dua gol yang masuk seharusnya bisa dihindari jika kami lebih agresif. Saat bermain di Serie A, Anda akan menghadapi tim seperti Cremonese yang mampu menang tanpa mencuri apa pun, hanya dengan performa bertahan yang sangat bagus,” ujarnya dikutip dari DAZN.
Berikut adalah perkiraan susunan pemain kedua tim:
AC Milan | Cremonese |
---|---|
Maignan, Tomori (Chukwueze 65’), Gabbia, Pavlovic, Saelemaekers, Loftus-Cheek, Modric (Jashari 74’), Fofana, Estupinan (Jimenez 46’), Pulisic, Gimenez. | Audero, Terracciano, Baschirotto, Bianchetti (Ceccherini 84’), Zerbin, Collocolo, Grassi (Bondo 56’), Vandeputte (Payere 56’), Pezzella, Okereke (Sanabria 65’), Bonazzoli (De Luca 84’). |
Kesimpulan
Jadi, penampilan Emil Audero yang **br