Bojan Hodak Tegas: Liga Indonesia Makin Sulit, Semua Pihak ‘Tak Ingin’ Persib Juara Bertahan Lagi?

Dipublikasikan 24 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim ini, Liga Indonesia terasa lebih panas dan kompetitif. Bagi sang juara bertahan, Persib Bandung, perjalanan mereka diprediksi tak akan semudah sebelumnya. Pelatih kepala Bojan Hodak blak-blakan mengungkapkan pandangannya: “Liga makin sulit, semua pihak tak ingin Persib jadi nomor satu lagi.” Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan, bukan? Mari kita selami lebih dalam mengapa Bojan Hodak berpendapat demikian dan apa saja tantangan yang menanti Maung Bandung di musim yang penuh gairah ini.

Kualitas Liga Meningkat Berkat Regulasi Pemain Asing Baru

Salah satu faktor utama yang membuat Bojan Hodak menilai Liga Indonesia makin sulit adalah perubahan regulasi pemain asing. Musim ini, setiap tim diperbolehkan merekrut hingga 11 pemain asing, dengan 7 di antaranya bisa tampil di lapangan secara bersamaan. Bojan melihat ini sebagai angin segar yang mengangkat level kompetisi.

“Kalian bisa lihat, liga menjadi lebih bagus tahun ini karena ada tujuh pemain asing (di lapangan) dan ini lebih banyak dari sebelumnya. Ini membuat kualitas liga meningkat,” ujar Bojan.

Menurut pelatih asal Kroasia ini, hadirnya lebih banyak pemain asing berkualitas akan mendorong pemain lokal untuk meningkatkan performa mereka. Ini menciptakan persaingan yang lebih sehat dan pada akhirnya, diharapkan mampu mempersiapkan pemain Indonesia untuk bersaing di level Asia. Jadi, peningkatan kualitas ini memang tantangan, tapi juga peluang besar bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Kutukan Juara Bertahan dan Tekanan dari Luar Lapangan

Selain faktor kualitas pemain, Bojan Hodak juga menyoroti tekanan mental dan sejarah yang membayangi status Persib Bandung sebagai juara bertahan. Ia mengungkapkan sebuah fakta menarik tentang tradisi kompetisi domestik.

“Saya juga katakan sesuatu kepada kalian, Liga Indonesia dalam sekitar 20 tahun terakhir jarang ada tim yang bisa menjadi juara dua tahun beruntun,” beber Bojan.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa mempertahankan gelar adalah sebuah tugas yang sangat berat, hampir seperti “kutukan” bagi para juara di liga ini. Lebih jauh, Bojan merasa bahwa di musim ini, Persib menghadapi tantangan unik. Ia beranggapan, “kecuali suporter Persib dan sponsor Persib, tidak ada yang ingin kami menjadi nomor satu lagi, kami sekarang sendirian.”

Pandangan ini diperkuat oleh gelandang Persib, Luciano Guaycochea, yang merasakan betul bagaimana setiap lawan bermain “tiga ratus persen” saat menghadapi Maung Bandung, apalagi dengan status mereka sebagai juara bertahan. Tekanan untuk menjegal sang juara memang terasa nyata di setiap pertandingan.

Strategi Bojan: Fokus Laga Demi Laga dan Hormati Lawan

Menghadapi berbagai tantangan ini, Bojan Hodak memiliki filosofi yang kuat. Ia selalu menekankan pentingnya menghormati setiap lawan dan tidak pernah menganggap remeh pertandingan. Baginya, setiap laga adalah “pertandingan sulit”.

“Kamu ingin saya bicara pertandingan mudah? Kalau berbicara pertandingan mudah maka itu bisa membuat mereka hanya berjalan di lapangan. Jadi di setiap pertandingan saya harus respek pada setiap lawan,” kata Bojan.

Sikap ini bukan tanpa alasan. Bojan percaya bahwa mentalitas ini adalah kunci konsistensi tim, yang terbukti membantu Persib meraih juara dalam dua musim beruntun sebelumnya. Meski saat ini Persib mungkin memimpin klasemen dengan poin yang cukup mencolok, Bojan tetap menegaskan fokus pada “laga demi laga” dan mencoba memenangkan setiap pertandingan hingga akhir.

Tantangan Fisik dan Mental di Tengah Jadwal Padat

Selain persaingan ketat dan tekanan psikologis, tantangan fisik juga menjadi perhatian Bojan Hodak. Jadwal pertandingan yang padat, di mana tim harus bermain setiap 4-5 hari, ditambah perjalanan jauh, bisa menguras stamina pemain.

“Pertandingan yang sulit, kalian bisa lihat bahwa kami belum siap untuk bermain setiap 4-5 hari. Ini adalah pertandingan ketiga dalam 11 hari dan tadi bisa dilihat pertandingan berjalan dengan sulit,” keluh Bojan setelah salah satu laga.

Kondisi lapangan yang kurang ideal di beberapa stadion juga menambah daftar keluhan. Faktor-faktor ini, baik yang terlihat maupun tidak, semuanya berkontribusi pada pernyataan Bojan bahwa liga makin sulit.

Kesimpulan: Perjuangan Persib di Musim yang Penuh Tekanan

Tidak dapat dipungkiri, Liga Indonesia musim ini memang menyajikan persaingan yang lebih ketat dan tantangan yang lebih kompleks, seperti yang Bojan Hodak sampaikan. Dengan regulasi pemain asing yang baru, “kutukan” juara bertahan, dan tekanan dari setiap lawan yang ingin menjegal, perjalanan Persib Bandung untuk kembali ke puncak akan menjadi ujian sesungguhnya.

Namun, dengan mentalitas “laga demi laga” yang ditanamkan Bojan, serta semangat juang yang tinggi dari para pemain, Maung Bandung siap menghadapi setiap rintangan. Musim ini akan menjadi pembuktian sejati bagi Persib dan Bojan Hodak, apakah mereka mampu mematahkan tradisi dan kembali menegaskan dominasi di tengah keriuhan kompetisi yang makin sulit ini. Mari kita nantikan bersama!