Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim kompetisi sepak bola adalah medan pertarungan yang menguras fisik dan mental. Namun, bagi PSM Makassar, tantangan yang datang bukan hanya dari lawan di lapangan, melainkan juga dari internal tim sendiri. Juku Eja, julukan kebanggaan tim asal Sulawesi Selatan ini, tengah dihantam badai cedera massal yang serius, membuat persiapan PSM Makassar jelang pertandingan-pertandingan penting menjadi sangat terganggu. Kondisi ini tentu saja memicu kekhawatiran, baik di kalangan staf pelatih, pemain, maupun para suporter setia.
Badai cedera massal melanda PSM Makassar, membuat persiapan tim pincang jelang laga krusial Liga 1 akibat jadwal padat dan minimnya waktu istirahat.
Pelatih kepala PSM, Bernardo Tavares, berulang kali menyuarakan rasa frustrasinya. Bagaimana tidak, di tengah jadwal yang padat, beberapa pemain kunci harus menepi akibat cedera, sementara yang lain baru pulih atau bahkan baru bergabung dengan tim. Mari kita selami lebih dalam bagaimana situasi ini memengaruhi perjalanan PSM di Liga 1 dan kompetisi lainnya.
Mengapa PSM Makassar Dihantam Badai Cedera?
Pertanyaan ini sering muncul di benak para pecinta sepak bola. Ternyata, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu utama mengapa skuad Juku Eja begitu rentan terhadap cedera musim ini.
Jadwal Padat Tanpa Jeda yang Cukup
Salah satu keluhan terbesar dari Bernardo Tavares adalah jadwal pertandingan yang sangat mepet. Pernah suatu ketika, PSM harus langsung terbang dari Vietnam setelah berlaga di ASEAN Club Championship (ACC) menuju Yogyakarta untuk menghadapi PSS Sleman di Liga 1, hanya dengan jeda dua hari.
“Pertama, kami tidak mau berbicara soal persiapan, kami tidak punya persiapan sama sekali,” tegas Tavares, bahkan sampai menggebrak meja saking kesalnya. Kondisi ini membuat para pemain kelelahan fisik dan mental, meningkatkan risiko cedera saat harus tetap tampil maksimal di lapangan. Pemain bukanlah robot yang bisa terus berlari tanpa istirahat!
Kondisi Lapangan yang Kurang Ideal
Selain jadwal, kondisi lapangan juga menjadi sorotan. Tavares pernah menyoroti permukaan lapangan yang tidak rata dan keras saat PSM bertandang. “Kondisi lapangan yang keras menjadi faktor utama yang membuat para pemainnya rentan mengalami cedera,” ujarnya. Lapangan yang buruk tidak hanya memengaruhi kualitas permainan, tetapi juga menjadi musuh tersembunyi bagi kesehatan para pemain.
Sanksi FIFA dan Adaptasi Pemain Baru
Faktor lain yang memperparah adalah dampak dari sanksi FIFA yang sempat melanda PSM. Hal ini memengaruhi proses pendaftaran pemain baru dan kelengkapan skuad. Akibatnya, beberapa rekrutan anyar baru bisa bergabung secara bertahap dan belum sepenuhnya beradaptasi dengan gaya bermain tim. Ada pula pemain yang sudah tiga bulan tidak bermain bola, sehingga butuh waktu lebih untuk mengembalikan performa terbaik mereka. Kondisi ini membuat persiapan tim PSM Makassar menjadi serba salah.
Daftar Pemain Kunci yang Terpaksa Menepi
Dampak dari badai cedera ini sangat terasa pada kedalaman skuad PSM. Beberapa nama penting harus absen, meninggalkan lubang yang sulit ditutupi di berbagai lini. Berikut adalah beberapa pemain yang disebutkan mengalami cedera atau masalah kebugaran:
- M Arfan: Gelandang vital yang sering menjadi motor serangan dan pertahanan.
- Yuran Fernandes: Bek tangguh yang baru saja kembali dari sanksi, namun harus kembali beradaptasi dan juga sempat disebut cedera.
- Dzaky Asraf: Pemain muda berbakat yang juga harus menjalani masa pemulihan cedera.
- Hilmansyah: Kiper andalan yang juga sempat absen.
- Aloisio Soares Neto: Pemain yang mengalami cedera setelah laga melawan Arema FC.
- Akbar Tanjung: Gelandang pekerja keras yang juga ikut terkapar.
- Adilson Silva: Pemain asal Portugal yang cedera jelang laga penting.
- Ze Paulo: Diindikasikan mengalami cedera dan tidak masuk line up.
Absennya nama-nama ini tentu membuat Bernardo Tavares harus memutar otak lebih keras dalam menentukan susunan pemain dan strategi.
Frustrasi Bernardo Tavares dan Strategi “Darurat”
Melihat kondisi timnya, wajar jika Bernardo Tavares menunjukkan ekspresi frustrasi. Ia bahkan sudah memprediksi potensi krisis skuad sejak awal persiapan. Untuk mengantisipasi cedera massal ganggu persiapan PSM Makassar, Tavares menyiapkan empat tim berbeda dan harus terus mengganti pemain.
“Saya sudah frustrasi sejak persiapan. Saya harus membuat empat tim berbeda dan terus mengganti pemain,” ungkapnya. Strategi “darurat” ini juga termasuk memberikan kesempatan kepada pemain yang jarang dimainkan agar tim tetap bisa berkompetisi. Ini adalah bukti bahwa sang pelatih tidak menyerah, meski tantangan di depannya sangat berat.
Dampak pada Performa dan Hasil Pertandingan
Badai cedera ini tentu saja berimbas langsung pada performa dan hasil pertandingan PSM Makassar. Tim seringkali harus puas dengan hasil imbang, bahkan menelan kekalahan, di mana seharusnya mereka bisa meraih poin penuh.
- PSM ditahan imbang 1-1 saat melawan Semen Padang, di mana Tavares mengeluhkan banyak pemainnya bermain dalam kondisi cedera.
- Saat melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC, PSM juga bermain imbang 1-1, di mana Tavares menyoroti keputusan wasit dan kondisi lapangan yang kurang ideal.
- Kekalahan dari CAHN FC di ACC dan Bali United di Liga 1 juga terjadi di tengah kondisi tim yang kurang optimal akibat kelelahan dan cedera.
Meski demikian, Tavares tetap mengapresiasi kerja keras dan semangat juang anak asuhnya. “Kami memang tidak menang, tapi pemain menunjukkan kerja keras sampai akhir,” pujinya, menunjukkan bahwa semangat Juku Eja tak pernah padam.
Kesimpulan: Semangat Juang Juku Eja di Tengah Badai
Cedera massal yang mengganggu persiapan PSM Makassar adalah sebuah realitas pahit yang harus dihadapi tim kebanggaan Sulawesi Selatan ini. Jadwal padat, kondisi lapangan yang kurang ideal, hingga masalah adaptasi pemain baru, semuanya berkontribusi pada situasi sulit ini. Namun, di balik semua tantangan, semangat juang dan determinasi Bernardo Tavares serta para pemainnya patut diacungi jempol.
Mereka terus berusaha memberikan yang terbaik, berjuang di setiap pertandingan meskipun dengan skuad yang pincang. Dukungan penuh dari suporter tentu menjadi energi ekstra bagi PSM untuk melewati masa-masa sulit ini. Semoga PSM Makassar dapat segera bangkit, mengatasi badai cedera, dan kembali ke jalur kemenangan untuk mengharumkan nama kota Makassar di kancah sepak bola nasional!