Gyokeres di Arsenal: Antara Harapan Tinggi dan Ketakutan Sia-sia – Mampukah Beradaptasi?

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kedatangan Viktor Gyokeres ke Arsenal musim panas ini diiringi ekspektasi setinggi langit. Bagaimana tidak, penyerang Swedia ini diboyong dengan harga fantastis dari Sporting CP untuk menjadi jawaban atas masalah klasik Arsenal: ketiadaan striker tajam kelas dunia. Namun, baru sebentar di London Utara, keraguan mulai menyeruak. Banyak yang bertanya, akankah Gyokeres di Arsenal benar-benar menjadi solusi, atau justru berakhir sia-sia? Mari kita telaah lebih dalam perjalanan awal sang striker bersama The Gunners.

Gyokeres di Arsenal: Antara Harapan Tinggi dan Ketakutan Sia-sia – Mampukah Beradaptasi?

Viktor Gyokeres tunjukkan performa minor di debutnya bersama Arsenal, memicu kekhawatiran apakah rekrutan mahal ini mampu menjawab ekspektasi klub dan mengatasi kebuntuan lini serang.

Harga Selangit, Performa Masih Abu-abu: Awal Mula Keraguan

Arsenal menggelontorkan dana sekitar 63,5 juta Euro (bahkan ada yang menyebut hingga 73,5 juta Euro atau sekitar Rp1,2-1,3 triliun) untuk memboyong Gyokeres. Ini adalah investasi besar, menunjukkan betapa besar harapan yang diletakkan di pundaknya. Ia bahkan mewarisi nomor punggung keramat 14, yang pernah dikenakan legenda klub sekelas Thierry Henry.

Namun, awal perjalanannya tidak semulus yang diharapkan. Pada debut pramusim melawan rival sekota Tottenham Hotspur, Gyokeres masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-77. Dalam 20 menit bermain, ia hanya mencatatkan dua sentuhan bola dan gagal menciptakan peluang berarti, membuat debutnya terasa sia-sia saat Arsenal kalah 0-1.

Situasi tak banyak berubah di laga perdana Premier League melawan Manchester United. Gyokeres tampil tanpa melepaskan satu pun tembakan sebelum ditarik keluar. Performa ini langsung memicu komentar pedas dari para pengamat. Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, bahkan terang-terangan mengklaim bahwa Gyokeres bisa saja “flop” di Liga Inggris. Sementara itu, Jamie Carragher berpendapat bahwa Mikel Arteta mungkin akan tetap memilih Kai Havertz untuk pertandingan-pertandingan besar, meski Gyokeres punya catatan gol impresif.

Gaya Main Arsenal vs. DNA Gyokeres: Sebuah Dilema Taktis?

Salah satu kekhawatiran terbesar datang dari mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit. Menurutnya, Gyokeres yang cenderung memanfaatkan ruang di belakang bek, mungkin belum cocok dengan gaya main Arsenal yang mengandalkan penguasaan bola dan serangan yang lebih terstruktur.

Gyokeres memang dikenal sebagai striker murni dengan keunggulan:

  • Kecepatan lari
  • Kekuatan fisik dalam duel kontak
  • Penyelesaian akhir yang tajam
  • Sangat berbahaya dalam transisi cepat atau serangan balik (mencetak 5 gol dari skema ini di Liga Portugal musim lalu).

Di sisi lain, Arsenal di bawah Arteta sering mengandalkan serangan sayap yang kadang dianggap monoton dan kesulitan menembus blok rendah lawan. Mereka kekurangan penyerang “nomor 9” yang bisa membuat perbedaan di ruang sempit, berlari ke tiang dekat, atau melepaskan tembakan keras seperti meriam. Ini adalah area di mana Gyokeres seharusnya bisa bersinar. Petit menyarankan, mungkin Arsenal perlu kembali ke gaya serangan balik cepat untuk memaksimalkan potensi Gyokeres.

Pembelaan dari Arteta dan Sinyal Adaptasi Positif

Meskipun awal yang sulit, manajer Mikel Arteta tetap membela Gyokeres. Ia menegaskan bahwa sang striker baru bergabung sekitar seminggu sebelum pramusim dan belum dalam kondisi fisik 100%. “Dia kan baru bersama kami sekitar seminggu, tapi saya benar-benar melihat banyak hal dan banyak tujuan, terutama cara dia menyerang beberapa celah,” ujar Arteta, menekankan perlunya waktu bagi Gyokeres untuk beradaptasi.

Sinyal positif mulai terlihat. Setelah debut PL yang mengecewakan, Gyokeres bangkit di pekan kedua Liga Inggris. Ia mencetak dua gol dalam kemenangan telak Arsenal 5-0 atas Leeds United. Salah satu golnya bahkan diakhiri dengan selebrasi khas mengibaskan rambut, yang ia akui sebagai balasan terhadap ejekan di media sosial yang menyebutnya lebih sering menyentuh rambut daripada bola.

Sang pemain sendiri optimistis. Ia mengaku hanya butuh waktu untuk beradaptasi dengan rekan-rekan barunya dan merasa lebih nyaman di pertandingan berikutnya. Pengakuannya tentang kondisi fisik yang belum prima juga menjelaskan mengapa ia belum sepenuhnya ‘meledak’ sejak awal.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Arsenal memang sangat membutuhkan “mesin gol” untuk mengakhiri puasa gelar Premier League sejak 2004. Gyokeres datang sebagai pahlawan yang diharapkan mampu memecahkan masalah ini. Dengan 97 gol dalam 102 penampilan bersama Sporting CP dalam dua musim terakhir, rekornya memang menjanjikan.

Namun, tantangan di Liga Inggris jauh lebih berat dibandingkan Liga Portugal. Tekanan ekspektasi yang tinggi dan masa lalu Gyokeres yang pernah gagal di Brighton & Hove Albion juga menjadi catatan. Meski begitu, potensi Gyokeres untuk membuka dimensi serangan baru bagi Arsenal sangat besar. Bahkan, Gary Neville menyarankan agar Arteta mencoba mengkombinasikan Gyokeres dengan Kai Havertz di lini depan.

Perjalanan Gyokeres di Arsenal masih sangat panjang. Ada keraguan awal, ada kekhawatiran tentang kesesuaian gaya main, namun juga ada sinyal adaptasi yang positif dan harapan besar dari klub serta penggemar. Waktu akan menjawab apakah investasi besar ini akan berbuah manis atau justru berakhir sia-sia. Yang pasti, para Gooners akan menanti setiap gol dan performa terbaik dari sang striker Swedia ini.

FAQ

Tanya: Berapa harga transfer Viktor Gyokeres ke Arsenal?
Jawab: Arsenal memboyong Viktor Gyokeres dengan harga sekitar 63,5 juta Euro, bahkan ada yang menyebut hingga 73,5 juta Euro.

Tanya: Bagaimana performa awal Viktor Gyokeres di Arsenal?
Jawab: Performa awal Gyokeres di laga pramusim dan Premier League dinilai belum sesuai harapan, dengan minim sentuhan bola dan tanpa tembakan berarti.

Tanya: Mengapa ada keraguan terhadap Viktor Gyokeres di Arsenal meskipun dibeli dengan harga mahal?
Jawab: Keraguan muncul karena performa awal Gyokeres yang belum meyakinkan, kontras dengan harga transfernya yang fantastis dan ekspektasi tinggi yang dibebankan padanya.