Heboh! Gubernur Riau dan Rayyan Arkan Dikha ‘Aura Farming’ Bareng, Budaya Riau Mendunia

Dipublikasikan 9 Juli 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pekanbaru kembali jadi sorotan! Kali ini bukan karena isu politik, tapi karena aksi seru Gubernur Riau Abdul Wahid bersama seorang bocah viral, Rayyan Arkan Dikha. Keduanya kompak memamerkan tarian “Aura Farming” yang terinspirasi dari Pacu Jalur, tradisi khas Riau. Penasaran kenapa momen ini bikin heboh dan apa dampaknya buat Riau? Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk tahu cerita lengkapnya!

Heboh! Gubernur Riau dan Rayyan Arkan Dikha 'Aura Farming' Bareng, Budaya Riau Mendunia

Ilustrasi: Gubernur Riau dan Rayyan Arkan Dikha kompak beraksi dalam tarian Pacu Jalur, membawa kehebohan budaya Riau ke kancah dunia.

Momen Heboh di Halaman Kantor Gubernur Riau

Suasana di halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, pada Selasa, 8 Juli 2025, mendadak meriah. Setelah apel pagi, Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun yang viral dengan tarian “Aura Farming”, memperlihatkan gerakan Pacu Jalur.

Aksi ini sontak jadi pusat perhatian seluruh pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Banyak pejabat dan ASN yang ikut menirukan gerakan unik tersebut, membuat suasana semakin heboh dan cair. Rayyan terlihat di depan, seolah sedang berada di atas perahu jalur, sementara Gubernur dan jajarannya membentuk barisan di belakangnya, menirukan anak pacu. Mereka kompak mengayunkan tangan ke depan dan belakang, lalu menggulung kedua tangan, persis seperti tarian yang viral di media sosial.

Siapa Rayyan Arkan Dikha? Bocah Viral Pembawa Pacu Jalur Mendunia

Rayyan Arkan Dikha, atau akrab disapa Dikha, adalah bocah asal Kuantan Singingi (Kuansing) yang namanya melambung tinggi berkat aksinya sebagai “Anak Coki”. Anak Coki adalah sebutan bagi penari yang berdiri di ujung perahu Pacu Jalur. Gerakan tariannya yang lincah dan khas, yang kemudian dikenal sebagai “Aura Farming”, berhasil mencuri perhatian banyak orang.

Video Dikha menari di atas perahu Pacu Jalur yang melaju kencang viral di berbagai platform media sosial. Bahkan, tarian ini ditiru oleh banyak konten kreator dunia hingga pesohor mancanegara. Berkat Dikha, tradisi Pacu Jalur yang merupakan warisan budaya Riau, kini dikenal luas tidak hanya di Indonesia, tapi juga hingga ke mancanegara.

Meski sudah viral dan jadi inspirasi, Dikha tetap bocah yang sederhana. Ia mengaku sudah menjadi Anak Coki sejak usia 9 tahun dan belajar menari secara otodidak.

“Yang paling sulit itu menjaga keseimbangan. Saya belajar sendiri secara otodidak,” kata Dikha.

Uniknya, di balik kepopulerannya, Dikha punya cita-cita yang mengundang senyum.

“Saya akan tetap melanjutkan ini (menjadi Anak Coki). Cita-cita saya ingin menjadi tentara, dan kalau bisa juga menjadi Gubernur,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

Gubernur Abdul Wahid Beri Apresiasi Spesial: Duta Pariwisata dan Beasiswa

Melihat jasa besar Dikha dalam mempromosikan budaya Riau, Gubernur Abdul Wahid tidak segan memberikan apresiasi khusus.

“Kami semua OPD di Pemerintah Provinsi Riau menyambut Dikha dalam rangka beliau sudah berjasa memperkenalkan budaya dan tradisi Riau ke mancanegara,” ujar Gubernur Wahid.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya, Gubernur Abdul Wahid secara resmi menobatkan Dikha sebagai Duta Pariwisata Riau. Gelar kehormatan ini diberikan sebagai simbol apresiasi sekaligus motivasi agar Dikha terus berkontribusi memperkenalkan potensi budaya dan pariwisata Riau.

Tak hanya itu, Gubernur juga memberikan beasiswa pendidikan kepada Dikha senilai Rp 20 juta.

“Beliau jasanya besar, untuk itu hari ini saya nobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau. Saya juga memberikan beasiswa pendidikan kepada Dika, semoga ini bisa bermanfaat untuknya,” ungkap Abdul Wahid.

Penobatan Dikha sebagai Duta Pariwisata Riau ini disambut meriah oleh para pegawai Pemprov Riau. Gubernur berharap, langkah ini dapat memacu generasi muda lainnya untuk ikut mempromosikan budaya daerah melalui berbagai cara kreatif.

Pacu Jalur: Tradisi Khas Riau yang Kini Jadi Sorotan Dunia

Momen “Aura Farming” ini juga dimanfaatkan Gubernur Riau Abdul Wahid untuk kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian dan promosi budaya daerah. Khususnya Pacu Jalur, yang kini semakin dikenal luas.

Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu tradisional yang panjangnya bisa mencapai 25-40 meter dengan puluhan pendayung. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17 dan menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia.

Gubernur Wahid pun mengajak masyarakat untuk datang dan menyaksikan langsung Festival Pacu Jalur yang akan digelar tak lama lagi.

“Hari ini hampir semua orang membuka mata bahwa tradisi dan budaya sangat berkembang di Riau terutamanya pacu jalur. Ayo datang ke Riau di tanggal 20 sampai 24 Agustus akan diadakan lomba pacu jalur di Batang Kuantan yaitu di tepian Narosa,” pungkasnya.

Berikut detail pelaksanaan Festival Pacu Jalur 2025:

Aspek Detail
Tanggal 20 – 24 Agustus 2025
Lokasi Utama Tepian Narosa, Batang Kuantan
Jenis Kegiatan Lomba Pacu Jalur Tradisional
Tujuan Melestarikan dan mempromosikan budaya Riau

Kesimpulan

Momen unik antara Gubernur Abdul Wahid dan Rayyan Arkan Dikha ini menunjukkan betapa besar potensi budaya lokal jika dikemas secara kreatif dan didukung penuh. Kehebohan “Aura Farming” Pacu Jalur tak hanya menghibur, tapi juga berhasil membawa nama Riau ke kancah internasional. Semoga hal ini jadi inspirasi bagi kita semua untuk terus bangga dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia!