Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bagikan Momen: Dari Nasihat Haru Pernikahan Putra hingga Kisah Polos Putri di Sekolah

Dipublikasikan 16 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok Dedi Mulyadi? Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi ini memang dikenal memiliki gaya komunikasi yang unik dan dekat dengan masyarakat. Tak jarang, ia bagikan momen personalnya di media sosial, mulai dari keseharian sebagai ayah hingga interaksi langsung dengan warga. Belum lama ini, dua momen penting dalam hidupnya, yaitu pernikahan putra sulung dan hari pertama sekolah putri bungsunya, menjadi sorotan hangat.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bagikan Momen: Dari Nasihat Haru Pernikahan Putra hingga Kisah Polos Putri di Sekolah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bagikan momen hangat kebersamaan keluarga, dari nasihat pernikahan putra hingga potret polos putri di sekolah.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami sisi humanis seorang Dedi Mulyadi, melihat bagaimana ia menyeimbangkan perannya sebagai pemimpin daerah dan ayah yang penuh kasih. Dari nasihat pernikahan yang menyentuh hati hingga potret kesederhanaan sang putri saat memulai pendidikan dasar, mari kita intip lebih dekat.

Nasihat Emas Sang Ayah di Pernikahan Maula Akbar

Momen bahagia menyelimuti keluarga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat putra sulungnya, Maula Akbar, melangsungkan pernikahan dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, pada 16 Juli 2025. Kebahagiaan ini semakin lengkap dengan kehadiran putri bungsu Kang Dedi, Ni Hyang, yang turut serta mengantar sang kakak.

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, terlihat keakraban Ni Hyang yang berusia 6 tahun tiduran di pangkuan Maula Akbar dalam perjalanan menuju Garut. “Ini siapa yang tiduran di bawah? Belum ibak (mandi)? Siang lagi, apa mau tidur?” tanya Kang Dedi dengan nada bercanda. Ni Hyang pun menjawab polos ingin tidur di kamarnya, sebelum akhirnya diingatkan bahwa mereka akan pergi ke Garut untuk acara penting.

Lebih dari sekadar momen kebersamaan, Dedi Mulyadi juga bagikan momen haru saat memberikan nasihat mendalam kepada Maula Akbar menjelang pernikahannya. Mengingat pengalaman pribadinya, Kang Dedi berpesan agar pernikahan ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi Maula.

“Saya gagal dalam rumah tangga. Tapi saya tidak ingin anak saya mengulanginya. Saya harap ini pernikahan pertama dan terakhir buat Aa. Harus ada komitmen kuat untuk mempertahankan rumah tangga,” ujar Dedi Mulyadi.

Ia juga menekankan pentingnya menerima pasangan secara utuh, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, bukan hanya karena jabatan atau kecantikannya. Tanggung jawab sebagai kepala keluarga juga menjadi fokus utama, termasuk menyayangi ketiga anak Putri Karlina layaknya anak kandung sendiri. Pesan yang paling mengena adalah larangan bagi Maula untuk berkeluh kesah tentang istrinya kepada sang ayah, menandakan sebuah pelepasan dan kemandirian penuh dalam berumah tangga.

Potret Kesederhanaan Ni Hyang Saat Hari Pertama Sekolah

Selain momen pernikahan sang putra, Dedi Mulyadi juga bagikan momen manis putri bungsunya, Ni Hyang Sukma Ayu, yang baru saja memulai petualangan di Sekolah Dasar (SD). Ni Hyang, yang kini duduk di bangku kelas 1 SD Negeri Sukasari 1 Subang, terlihat sangat antusias mengenakan seragam putih merahnya.

Melalui unggahan di Instagram @dedimulyadi71, Kang Dedi membagikan percakapannya dengan Ni Hyang sepulang sekolah. Terungkap bahwa Ni Hyang sempat jajan menggunakan uang milik ibu temannya. Dengan sabar, Kang Dedi langsung menasihati putrinya tentang pentingnya kejujuran dan membiasakan diri membawa bekal dari rumah.

Dedi Mulyadi menyebut sekolah Ni Hyang saat ini sebagai “sekolah bawang,” di mana fokus utamanya adalah sosialisasi dan bermain, bukan semata-mata tuntutan akademis. Dalam obrolan polosnya, Ni Hyang juga mengungkapkan keinginan untuk mengajak teman-temannya berlibur ke Sea World Ancol, yang disambut baik oleh sang ayah dengan syarat ia harus rajin bersekolah. Momen ini menyedot perhatian warganet, yang memuji gaya “merakyat” keluarga Gubernur Jawa Barat ini.

Lebih dari Sekadar “Gubernur Konten”: Strategi Komunikasi Dedi Mulyadi

Fenomena Dedi Mulyadi yang aktif bagikan momen dan berinteraksi di media sosial telah membuatnya dijuluki “gubernur konten.” Menanggapi sebutan ini, Kang Dedi justru melihatnya sebagai strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Ia mengklaim, aktivitasnya di media sosial mampu menekan belanja iklan rutin Pemprov Jabar dari Rp 50 miliar menjadi hanya Rp 3 miliar per tahun, namun tetap berhasil mencapai viralitas.

Dengan jutaan pengikut di Instagram dan TikTok, konten video Dedi Mulyadi memang kerap menjadi viral. Namun, penggunaan media sosial bagi pejabat publik juga memiliki tantangannya. Beberapa ahli politik digital dan komunikasi menilai bahwa meskipun media sosial mempercepat penyebaran informasi, ada risiko misinformasi, manipulasi, serta komunikasi yang cenderung satu arah.

Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, bahkan mengungkapkan kekecewaannya karena informasi kebijakan penting Pemprov Jabar seringkali diketahui melalui media sosial, tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu dengan legislatif. Masyarakat pun berharap, di balik konten yang viral, ada aksi nyata dan kebijakan yang berkelanjutan untuk layanan publik, bukan hanya pencitraan semata.

Peran Baru Dedi Mulyadi sebagai Pemimpin Jawa Barat: Visi dan Harapan

Terlepas dari momen-momen personalnya, Dedi Mulyadi resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025–2030 pada 20 Februari 2025. Dengan visi “Jabar Istimewa,” ia bertekad menjadikan Jawa Barat unggul di berbagai aspek, termasuk kesehatan, pendidikan, sosial-budaya, lingkungan, dan lapangan kerja.

Di awal masa jabatannya, Kang Dedi telah menunjukkan respons cepat terhadap isu-isu krusial. Salah satunya adalah penanggulangan banjir besar di Jabodetabek pada Maret 2025, serta rencana penataan Kali Bekasi. Dalam khutbah Idul Fitri 1446 H, ia juga menyerukan peningkatan kesadaran kolektif, pentingnya solidaritas, dan kepedulian terhadap kaum fakir miskin.

Tak hanya itu, Gubernur Dedi Mulyadi juga bagikan momen harapannya untuk Kota Depok di Hari Jadi ke-26, meliputi jalanan yang bagus, drainase bersih, PJU, peningkatan mutu pendidikan, ketersediaan lapangan kerja, penataan Setu dengan air mancur, hingga upaya mengatasi kemacetan dengan pembangunan underpass Pasar Citayam. Ia juga menunjukkan sikap kenegarawanan dengan menerima kunjungan Jeje Wiradinata, mantan rivalnya di Pilgub Jabar 2024, di kediamannya, Lembur Pakuan Subang, untuk berdiskusi tentang kemajuan Jawa Barat.

Kesimpulan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memang memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi dengan publik. Dengan gaya yang humanis dan transparan, ia tak sungkan bagikan momen kehidupannya, baik yang bersifat pribadi maupun yang berkaitan dengan tugasnya sebagai pemimpin daerah. Dari nasihat pernikahan yang penuh makna, kisah polos putrinya di sekolah, hingga strategi komunikasinya sebagai “gubernur konten” serta visi dan aksi nyata dalam memimpin Jawa Barat, semua menunjukkan sisi multi-dimensi seorang Dedi Mulyadi. Ini menegaskan bahwa di balik jabatan publik, ada seorang ayah dan individu yang berusaha dekat dengan masyarakat, membawa nilai-nilai kejujuran dan kepedulian dalam setiap langkahnya.