Gregoria Mariska Tunjung Berdamai dengan Vertigo, Siap Tempur di Kejuaraan Dunia BWF 2025 Paris!

Dipublikasikan 10 Agustus 2025 oleh admin
Tak Berkategori

Yogyakarta, zekriansyah.com – Perjuangan seorang atlet tak melulu soal teknik dan kekuatan fisik di lapangan. Kadang, ada tantangan lain yang jauh lebih personal dan menguji mental, seperti yang dialami oleh Gregoria Mariska Tunjung. Pebulutangkis tunggal putri andalan Indonesia ini tengah menghadapi babak baru dalam kariernya: kejuaraan dunia 2025 Gregoria berdamai kondisi vertigo yang sempat mengganggu, sambil terus memperkuat mentalnya.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami kisah resilience Jorji, sapaan akrab Gregoria, dalam menghadapi cobaan kesehatan dan mental jelang salah satu turnamen bulutangkis paling bergengsi, Kejuaraan Dunia Badminton World Federation (BWF) 2025 di Paris, Prancis. Mari kita lihat bagaimana ia mengubah rintangan menjadi motivasi.

Perjalanan Sulit Melawan Vertigo: Ketika Dunia Berputar

Bayangkan Anda seorang atlet top yang terbiasa bergerak cepat dan lincah, lalu tiba-tiba dunia terasa berputar dan sulit untuk sekadar berdiri. Itulah yang dialami Gregoria Mariska Tunjung sejak akhir Maret 2025. Vertigo yang menyerangnya bukan hanya mengganggu latihan, tapi juga aktivitas sehari-hari.

“Waktu itu saya bahkan merasa dunia saya berubah. Dari atlet yang aktif banget jadi enggak bisa ngapa-ngapain,” kenang Gregoria. Kondisi ini membuatnya sempat absen dari beberapa turnamen penting, termasuk Piala Sudirman 2025, Thailand Open, Malaysia Masters, Singapore Open, hingga Indonesia Open.

Gejala vertigo yang ia rasakan cukup parah, kadang bisa membuatnya terbaring selama lima hingga enam jam, disertai muntah-muntah tanpa henti. Yang paling membingungkan, Jorji mengaku tidak tahu pasti apa pemicu kekambuhannya. Ini tentu menjadi ketakutan tersendiri bagi seorang atlet yang mengandalkan gerakan cepat.

Strategi Pemulihan: Terapi dan Dukungan Penuh PBSI

Beruntung, Gregoria tidak berjuang sendirian. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memberikan dukungan penuh untuk proses pemulihan vertigo dan mentalnya. Peraih emas Japan Masters 2023 ini kini rutin menjalani berbagai terapi:

  • Akupuntur: Untuk membantu menstabilkan kondisi tubuh.
  • Fisioterapi: Mengembalikan kekuatan dan keseimbangan fisik secara bertahap.
  • Kontrol mingguan ke rumah sakit: Memantau kondisi kesehatan dan menyesuaikan program latihan.
  • Pendamping Khusus: Ada satu orang pendamping di luar pelatih teknik yang bertugas membantu Gregoria melakukan gerakan sederhana, seperti dari duduk ke berdiri, dan berkoordinasi langsung dengan pelatih mengenai kondisi terkininya.

Upaya ini membuahkan hasil. Gregoria mengaku kondisinya sudah jauh membaik, tidak separah sebelumnya. “Puji Tuhan kondisi sudah membaik. Tapi karena sempat off cukup lama, jadi masih perlu waktu untuk mulai latihan lagi secara bertahap,” ujarnya.

Tantangan Mental: Belajar Berdamai dengan Ekspektasi

Meski fisik mulai pulih, tantangan mental menjadi pekerjaan rumah besar bagi Gregoria. Setelah kembali ke lapangan di Japan Open dan China Open, ia menyadari bahwa mengendalikan suasana pertandingan jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan.

“Tegangnya luar biasa. Saya jadi tidak bisa mengontrol rasa gugup dan tidak mampu mengeluarkan permainan terbaik, mungkin karena terlalu menargetkan diri,” jelasnya. Hasil yang belum memuaskan di dua turnamen itu sempat membuatnya kecewa, namun ia memilih untuk mengambil pelajaran berharga.

Kini, Gregoria Mariska Tunjung fokus pada pendekatan yang berbeda. Ia ingin berdamai dengan kondisi vertigo dan ekspektasi pribadinya. “Bukan berarti saya ngerem ekspektasi, tapi saya ingin punya target tanpa memberi tekanan berlebihan pada diri sendiri,” ungkap atlet kelahiran Wonogiri ini.

Fokusnya adalah menjaga keseimbangan antara motivasi bertanding dan kestabilan emosi. Ia menyadari bahwa stres dan pola pikir sangat memengaruhi performa. Dengan kejuaraan dunia 2025 Gregoria berdamai kondisi vertigo ini, ia berharap bisa tampil lebih baik, karena ini adalah turnamen yang sangat ia tunggu-tunggu.

Menatap Kejuaraan Dunia 2025 di Paris

Dengan tekad kuat dan persiapan matang, Gregoria Mariska Tunjung siap menyongsong Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang akan berlangsung di Paris, Prancis, pada 25 Agustus hingga 1 September. Ini akan menjadi panggung bagi Jorji untuk menunjukkan bahwa ia telah bangkit, tidak hanya dari sakit fisik tetapi juga dari tekanan mental.

Perjalanan Gregoria adalah inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, ketekunan, dan kemauan untuk berdamai dengan diri sendiri, setiap tantangan bisa diatasi. Semoga di Paris nanti, Gregoria bisa menunjukkan performa terbaiknya dan mengharumkan nama Indonesia!