Glastonbury 2025: Duel Panggung Charli XCX, Neil Young, dan Scissor Sisters Bikin Pecah!

Dipublikasikan 29 Juni 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Malam Sabtu di Festival Glastonbury 2025 benar-benar jadi sorotan utama! Bayangkan, ada tiga nama besar yang tampil bersamaan di panggung berbeda: ratu pop Charli XCX, legenda rock Neil Young, dan grup disko ikonis Scissor Sisters. Para penonton di Worthy Farm, Inggris, dibuat bingung memilih. Siapa yang akan mereka saksikan?

Glastonbury 2025: Duel Panggung Charli XCX, Neil Young, dan Scissor Sisters Bikin Pecah!

Ilustrasi: Panggung Glastonbury 2025 bergemuruh oleh penampilan memukau Charli XCX, Neil Young, dan Scissor Sisters yang memicu antusiasme penonton.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami keseruan, drama, dan momen tak terlupakan dari panggung-panggung yang memanas di Glastonbury malam itu. Anda akan tahu bagaimana setiap artis berhasil memukau atau justru menghadapi tantangan, serta dilema seru yang dihadapi para penonton. Mari kita intip lebih dekat atmosfer festival terbesar di dunia ini!

Charli XCX: Pesta “Brat” yang Mengguncang Panggung Other

Charli XCX, dengan gaya elektropopnya yang kekinian, sukses menarik kerumunan terbesar di Panggung Other. Penampilannya yang penuh energi mengubah area tersebut menjadi “klub malam yang basah keringat dan diterangi laser.” Charli tampil sendirian di panggung, namun gerakannya yang konstan – mulai dari gerakan pinggul, kibasan rambut, hingga knee-drops – membuatnya tetap memukau.

Ia membuka setnya dengan gabungan lagu “360” dan “Von Dutch,” lagu-lagu hits dari album “Brat” yang viral musim panas lalu. Puncak dramatis terjadi saat logo “Brat” di belakangnya secara simbolis terbakar, menandakan berakhirnya era tersebut. Meski banyak yang berharap ia membawa bintang tamu seperti Lorde atau Billie Eilish, Charli tetap tampil solo dan berhasil membuktikan bahwa ia bisa memimpin panggung seorang diri. Penampilan “Apple Dance” yang viral di TikTok pun turut dimeriahkan oleh kemunculan Gracie Abrams di layar lebar. Di akhir pertunjukan, sebuah pesan di layar menegaskan: “Brat akan selamanya,” membuat para penggemar bersorak.

Neil Young: Sang Legenda Rock yang Tak Lekang Oleh Waktu

Di sisi lain, di Panggung Pyramid, legenda rock Neil Young menawarkan pengalaman yang sangat berbeda namun tak kalah memukau. Dengan usianya yang menginjak 79 tahun, Young tampil gahar bersama band barunya, The Chrome Hearts. Ia membuka setnya seorang diri dengan versi akustik lagu klasik “Sugar Mountain,” sebelum The Chrome Hearts bergabung dan meluncurkan serangkaian lagu rock penuh distorsi seperti “Be The Rain,” “Cinnamon Girl,” dan “Hey Hey, My My.”

Meskipun jumlah penontonnya relatif lebih sedikit dibandingkan Charli XCX, mereka yang hadir sangat mengapresiasi penampilan Young yang otentik. Ia tidak butuh produksi panggung yang mewah; yang ia butuhkan hanya gitarnya, harmonikanya, dan suaranya yang tetap jernih. Lagu-lagu seperti “Old Man” dan “Rockin’ in the Free World” dibawakan dengan penuh semangat. Neil Young membuktikan bahwa kualitas musikalitasnya tidak luntur sedikit pun.

Awalnya, ada kekhawatiran bahwa penampilan Neil Young tidak akan disiarkan langsung oleh BBC karena permintaan sang artis, yang merasa festival itu “di bawah kendali korporat.” Namun, keputusan itu akhirnya dibatalkan, dan penonton di rumah bisa menikmati penampilannya yang epik.

Scissor Sisters: Reuni Disko Penuh Kejutan dan Kendala Teknis

Di Panggung Woodsies, grup disko Scissor Sisters melanjutkan reuni mereka dengan penampilan yang memadati tenda. Mereka membawakan banyak lagu klasik yang membangkitkan nostalgia, seperti “I Don’t Feel Like Dancing” dan “Laura,” hingga lagu “Filthy/Gorgeous” yang sangat populer.

Bagian yang paling mengejutkan adalah kehadiran bintang tamu istimewa. Aktor legendaris Sir Ian McKellen muncul untuk membacakan monolog dari lagu “Invisible Light,” membuat penonton heboh. Selain itu, Beth Ditto juga bergabung untuk membawakan “Filthy/Gorgeous,” menambah kemeriahan panggung.

Sayangnya, bagi penonton yang menyaksikan dari rumah melalui BBC iPlayer, ada kendala teknis yang mengganggu. Banyak penggemar mengeluh di media sosial bahwa siaran langsung Scissor Sisters tidak berfungsi atau menampilkan pesan kesalahan, sehingga mereka melewatkan sebagian besar pertunjukan yang seharusnya “memukau” ini.

Dilema Penonton: Antara Pop Kekinian dan Rock Klasik

Malam Sabtu di Glastonbury 2025 menjadi salah satu malam festival yang paling “terpecah” karena banyaknya headliner yang tampil bersamaan. Penonton dihadapkan pada pilihan sulit: apakah akan mengikuti energi elektropop Charli XCX yang sedang naik daun, atau menikmati keotentikan rock klasik Neil Young, atau berdansa dengan irama disko Scissor Sisters yang penuh kejutan?

Baca juga: Glastonbury Gempar! Charli XCX, Neil Young, dan Scissor Sisters Bikin Penonton Merinding

Banyak fans muda yang berbondong-bondong menuju panggung Charli XCX, sementara penggemar setia Neil Young tetap setia di Panggung Pyramid. Dilema ini menunjukkan betapa beragamnya selera musik di Glastonbury, di mana generasi dan genre berbeda bisa berbagi panggung di waktu yang sama.

Sorotan Lain: Dari Kontroversi hingga Penampilan Tak Terduga

Selain tiga nama besar di atas, Glastonbury 2025 juga diwarnai berbagai momen menarik lainnya:

  • Kneecap: Trio hip-hop punk rap asal Irlandia Utara ini menarik perhatian dengan penampilan politisnya yang diwarnai bendera Palestina. Namun, set mereka memicu kontroversi, dan BBC memutuskan untuk tidak menyiarkannya secara langsung karena “pedoman editorial.” Polisi bahkan sedang meninjau video penampilan mereka.
  • Pulp: Band Britpop ini tampil secara “rahasia” di Panggung Pyramid, bersembunyi di balik nama “Patchwork.” Penampilan mereka sangat dinanti, terutama saat Jarvis Cocker membawakan “Common People” diiringi atraksi pesawat Red Arrows yang melintas di atas panggung.
  • Doechii: Rapper pendatang baru ini berhasil memukau penonton di Panggung West Holts, bahkan menarik perhatian bintang pop Harry Styles yang terlihat menari di kerumunan. Penampilannya yang penuh karisma dan energik menjadikannya bintang masa depan yang patut diperhitungkan.
  • Skepta: Rapper ini tampil sebagai pengganti dadakan untuk band Deftones yang batal tampil karena sakit. Skepta berhasil “mengguncang Glastonbury” dengan penampilannya yang spontan.

Malam Sabtu di Glastonbury 2025 adalah perpaduan sempurna antara energi baru dan kebesaran legenda. Meski ada dilema bagi penonton dan beberapa kendala teknis, semangat musik dan kebersamaan tetap menjadi inti dari festival ini. Glastonbury sekali lagi membuktikan dirinya sebagai panggung yang tak hanya menampilkan musik, tetapi juga kisah, emosi, dan momen tak terlupakan bagi semua yang hadir.