Glastonbury 2025 Heboh: Kontroversi Bob Vylan dan Kneecap yang Berujung Investigasi Polisi

Dipublikasikan 30 Juni 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Glastonbury Festival 2025, salah satu festival musik terbesar dan paling ikonik di Inggris, baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Bukan hanya karena daftar penampil kelas dunia seperti Olivia Rodrigo atau Rod Stewart, tetapi lebih karena kontroversi panas yang melibatkan dua grup musik, Bob Vylan dan Kneecap. Aksi dan pernyataan mereka di atas panggung memicu gelombang kritik dari berbagai pihak, bahkan sampai berujung pada penyelidikan polisi.

Glastonbury 2025 Heboh: Kontroversi Bob Vylan dan Kneecap yang Berujung Investigasi Polisi

Ilustrasi: Panggung Glastonbury 2025 memanas oleh kontroversi Bob Vylan dan Kneecap, memicu investigasi polisi di tengah perdebatan kebebasan berekspresi.

Artikel ini akan mengupas tuntas apa yang sebenarnya terjadi, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana insiden ini memicu perdebatan sengit tentang batas kebebasan berekspresi di panggung musik. Dengan membaca ini, Anda akan memahami duduk perkara insiden di Glastonbury, reaksi publik, dan implikasi hukum yang kini membayangi para penampil.

Awal Mula Heboh: Teriakan Kontroversial Bob Vylan

Kontroversi dimulai saat duo punk-rap asal Ipswich, Bob Vylan, tampil di panggung West Holts pada Sabtu malam. Di tengah penampilan mereka, layar di belakang panggung menampilkan pesan yang menuduh tindakan Israel di Gaza sebagai “genosida”. Puncaknya, vokalis Bobby Vylan memimpin penonton meneriakkan “Death, death to the IDF” (Israel Defense Forces).

Penampilan ini disiarkan langsung oleh BBC, stasiun penyiaran publik Inggris. Namun, setelah insiden tersebut, tayangan Bob Vylan tidak tersedia lagi di layanan on-demand BBC iPlayer. BBC sendiri menyatakan penyesalan mendalam karena tidak memutus siaran langsung saat komentar kontroversial itu terjadi.

Untuk informasi lebih mendalam, Anda bisa merujuk ke artikel berikut: Kontroversi Glastonbury: BBC Akui Seharusnya Hentikan Siaran Langsung Bob Vylan.

“Kami menyesal ini tidak terjadi,” ujar juru bicara BBC, mengakui bahwa “sentimen anti-Semit yang diungkapkan Bob Vylan sama sekali tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat di siaran kami.”

Bobby Vylan, yang bernama asli Pascal Robinson-Foster, membela aksinya. Melalui akun Instagram-nya, ia menulis:

“Terlepas dari bagaimana itu dikatakan, menyerukan diakhirinya pembantaian orang tak bersalah tidak pernah salah. Bagi warga sipil Israel, pahami bahwa kemarahan ini tidak ditujukan kepada Anda, dan jangan biarkan pemerintah Anda membujuk Anda bahwa seruan menentang tentara adalah seruan menentang rakyat.”

Akibat insiden ini, visa grup Bob Vylan untuk tur di Amerika Serikat telah dicabut, dan mereka juga dilepas oleh agensi perwakilan mereka di AS.

Kneecap dan Tuduhan Terorisme yang Memanas

Tak lama setelah Bob Vylan, trio rap berbahasa Irlandia, Kneecap, juga naik ke panggung West Holts. Kontroversi mengenai grup ini sudah mencuat sebelum festival dimulai. Salah satu anggota mereka, Liam Óg Ó hAnnaidh (dikenal sebagai Mo Chara), dituduh melakukan pelanggaran terorisme karena diduga mengibarkan bendera kelompok terlarang Hezbollah di sebuah konser di London pada November tahun lalu. Tuduhan ini dibantah oleh Mo Chara.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, sempat menyatakan bahwa penampilan Kneecap di Glastonbury “tidak pantas”. Menanggapi kritik ini, Kneecap justru membalasnya di atas panggung dengan meneriakkan “F* Keir Starmer”.

Meskipun BBC memilih untuk tidak menyiarkan penampilan Kneecap secara langsung, sebuah versi yang telah diedit kemudian tersedia di layanan on-demand. Di atas panggung, Kneecap juga menunjukkan dukungan kuat terhadap Palestina, dengan banyak penonton yang mengibarkan bendera Palestina. Anggota lain, Naoise O Caireallain (Moglai Bap), sempat melontarkan pernyataan yang memicu kekhawatiran:

“Kami akan memulai kerusuhan di luar pengadilan” untuk penampilan Mo Chara berikutnya, sebelum mengklarifikasi: “Tidak ada kerusuhan, hanya cinta dan dukungan, dan dukungan untuk Palestina.”

Kneecap sendiri membantah mendukung Hamas atau Hezbollah, dan menuduh para kritikus berusaha membungkam mereka karena dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Reaksi Bergelombang: Dari Festival hingga Kantor Polisi

Insiden yang melibatkan kedua grup ini memicu reaksi berantai dari berbagai pihak:

  • Penyelenggara Glastonbury: Emily Eavis, salah satu penyelenggara festival, menyatakan bahwa teriakan tersebut “melewati batas” dan menegaskan bahwa “tidak ada tempat di Glastonbury untuk anti-Semitisme, ujaran kebencian, atau hasutan untuk melakukan kekerasan.” Namun, co-founder Michael Eavis juga dikenal dengan pandangan bahwa “orang-orang yang tidak menyukai politik acara ini bisa pergi ke tempat lain.”
  • Pemerintah Inggris: Lisa Nandy, Sekretaris Kebudayaan Inggris, mengkritik keras BBC atas penayangan langsung Bob Vylan. Ia bahkan menghubungi Direktur Jenderal BBC, Tim Davie, dan meminta jawaban segera. Nandy juga menyiratkan adanya “masalah kepemimpinan” di BBC jika terjadi beberapa kegagalan editorial. Christopher Landau, Wakil Menteri Luar Negeri AS, mengonfirmasi pencabutan visa Bob Vylan karena “serangan kebencian” mereka di festival.
  • Media Watchdog Ofcom: Badan pengawas media Inggris ini menyatakan keprihatinannya dan sedang berdiskusi dengan BBC, menegaskan bahwa BBC “jelas memiliki pertanyaan yang harus dijawab” terkait siaran tersebut.
  • Investigasi Polisi: Paling serius, Kepolisian Avon dan Somerset telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap kedua penampilan tersebut.
    > “Penyelidikan ini akan dipimpin oleh seorang detektif senior,” kata juru bicara kepolisian. “Ini telah dicatat sebagai insiden ketertiban umum saat ini, sementara penyelidikan kami masih pada tahap awal.”
    Penyelidikan ini akan “berbasis bukti” dan akan mempertimbangkan “semua undang-undang yang sesuai, termasuk yang berkaitan dengan kejahatan kebencian.” Polisi juga mengakui telah menerima “banyak laporan dari orang-orang di seluruh dunia” mengenai insiden ini.

Glastonbury: Panggung Politik Sejak Dulu

Sebenarnya, Glastonbury Festival memiliki sejarah panjang dalam mencampurkan musik dengan isu-isu politik dan sosial. Sejak didirikan oleh Michael Eavis pada tahun 1970, festival ini tumbuh dari semangat counterculture dan idealisme hippie.

Dulu, festival ini menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk Campaign for Nuclear Disarmament (CND) di era 1980-an. Isu-isu seperti lingkungan hidup dan aktivisme sosial selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari Glastonbury. Bahkan, tokoh politik seperti mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn pernah disambut hangat di panggung festival pada tahun 2017.

Para penampil juga sering menggunakan panggung Glastonbury sebagai platform untuk menyuarakan pandangan politik mereka. Contohnya, rapper Stormzy pada tahun 2019 memimpin penonton meneriakkan “F* Boris” yang ditujukan kepada Perdana Menteri saat itu, Boris Johnson.

Jadi, insiden Bob Vylan dan Kneecap bukanlah pertama kalinya politik berbenturan dengan musik di Glastonbury. Namun, ketegangan seputar konflik Israel-Gaza telah mengangkat perdebatan ini ke tingkat yang lebih intens dan global, memicu implikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

Kontroversi di Glastonbury Festival 2025 menjadi cerminan nyata bagaimana isu-isu geopolitik global dapat meresap ke dalam ranah seni dan hiburan. Kasus Bob Vylan dan Kneecap menunjukkan bahwa meskipun panggung sering dianggap sebagai ruang kebebasan berekspresi, ada batasan yang memicu perdebatan sengit ketika menyentuh isu sensitif seperti ujaran kebencian atau hasutan kekerasan.

Insiden ini tidak hanya memicu diskusi di kalangan penikmat musik, tetapi juga melibatkan lembaga penegak hukum dan pemerintah. Proses investigasi yang sedang berjalan akan menjadi penentu penting mengenai implikasi hukum bagi para penampil dan bagaimana insiden semacam ini akan ditangani di masa depan. Glastonbury 2025 mungkin telah usai, namun jejak kontroversinya akan terus menjadi bahan perbincangan dan pelajaran bagi banyak pihak.