Ilmuwan Peringatkan Bahaya Gempa Bulan di Masa Mendatang: Ancaman Serius bagi Misi Antariksa

Dipublikasikan 6 Agustus 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Yogyakarta, zekriansyah.com – Bulan, satelit alami Bumi yang selama ini kita kenal sebagai objek langit yang tenang, ternyata menyimpan potensi bahaya yang serius. Para ilmuwan baru-baru ini mengeluarkan peringatan bahaya gempa bulan di masa mendatang, sebuah temuan yang bisa mengubah cara kita merencanakan misi antariksa ke sana. Bagi para astronot dan pendarat masa depan, serta infrastruktur yang akan dibangun, kabar ini tentu menjadi perhatian utama.

Penelitian terbaru ini menyoroti bagaimana aktivitas seismik di Bulan, yang sering disebut moonquake, bisa menjadi ancaman yang tak bisa diremehkan. Memahami risiko ini sangat penting, terutama saat ambisi manusia untuk kembali dan bahkan membangun hunian di Bulan semakin nyata.

Apa Itu Gempa Bulan dan Mengapa Berbahaya?

Mungkin banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa Bulan juga mengalami gempa. Gempa bulan adalah guncangan atau getaran di permukaan Bulan, mirip dengan gempa bumi di planet kita. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para geofisikawan dari Universitas Maryland, yang diterbitkan di jurnal Science Advances, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang fenomena ini.

Mereka fokus pada lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow, area yang pernah mengalami gempa bulan terburuk dalam sejarah. Gempa tersebut mengguncang wilayah itu selama puluhan juta tahun! Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan dahsyat ini disebabkan oleh patahan bawah tanah yang diperkirakan masih aktif hingga kini. Bayangkan, patahan ini bisa jadi “bom waktu” bagi misi-misi yang akan datang.

Risiko yang Tidak Boleh Diremehkan untuk Misi Masa Depan

Meskipun potensi gempa bulan di dekat patahan aktif ini terbilang kecil—sekitar 1 banding 20 juta tahun pada hari tertentu—risikonya akan meningkat seiring berjalannya waktu. Nicholas Schmerr, salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa untuk misi bulan yang berlangsung selama 10 tahun, risiko tersebut melonjak menjadi sekitar 1 banding 5.500. Angka ini memang terlihat kecil, tapi untuk sebuah misi yang sangat mahal dan berisiko tinggi seperti eksplorasi Bulan dengan manusia, ini adalah risiko kumulatif yang sangat penting untuk diperhatikan.

Mengingat NASA berencana untuk mendaratkan manusia dan bahkan membangun habitat khusus manusia di satelit alami kita, Schmerr memperingatkan agar lembaga antariksa sangat berhati-hati dalam memilih lokasi dan membangun infrastruktur di Bulan. “Kami ingin memastikan eksplorasi Bulan kami dilakukan dengan aman dan investasi dilakukan dengan cara yang dipikirkan dengan matang,” ujarnya. Ia menyarankan agar fasilitas tidak dibangun tepat di atas tebing curam atau patahan yang baru aktif. Semakin jauh dari lokasi berisiko tersebut, semakin kecil pula bahaya yang mengintai.

Perbandingan Gempa Bulan dan Gempa Bumi: Mengapa Berbeda?

Mungkin kita berpikir, gempa berkekuatan 3.0 magnitudo itu kecil, kan? Di Bumi, mungkin iya. Gempa 3.0 magnitudo biasanya tidak menyebabkan kerusakan signifikan dan seringkali hanya terasa sebagai getaran ringan. Namun, di Bulan, ceritanya berbeda.

Para peneliti mensimulasikan gempa bulan hipotetis berkekuatan 3.0 di patahan Lee-Lincoln. Hasilnya mengejutkan: guncangan tersebut cukup kuat untuk menggeser bongkahan batu dan memicu tanah longsor. Ini berarti, gempa bulan dengan magnitudo yang relatif kecil menurut standar Bumi, berpotensi merusak infrastruktur utama yang dibangun di permukaan Bulan. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ketiadaan atmosfer dan air yang bisa meredam gelombang seismik, serta sifat batuan Bulan yang mungkin berbeda.

Tantangan Memprediksi dan Pentingnya Mitigasi

Sama seperti gempa bumi di planet kita, memprediksi gempa bulan secara akurat—kapan, di mana, dan seberapa kuat—masih menjadi tantangan besar bagi para ilmuwan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada yang bisa memprediksi gempa bumi dengan pasti. Ilmuwan baru bisa memastikan adanya gempa susulan setelah gempa utama terjadi.

Meskipun prediksi gempa yang tepat masih sulit, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Pentingnya mitigasi menjadi kunci. Dalam konteks eksplorasi Bulan dan pembangunan infrastruktur di masa mendatang, pemilihan lokasi yang cermat dan pembangunan yang tahan gempa sangat krusial. Penelitian terus-menerus tentang geologi Bulan dan perilaku patahan aktifnya akan membantu meminimalkan risiko bagi misi-misi di masa depan.

Kesimpulan

Peringatan bahaya gempa bulan di masa mendatang dari para ilmuwan ini adalah pengingat penting bagi kita semua, khususnya bagi para perencana misi antariksa. Meskipun gempa bulan mungkin tidak sepopuler gempa bumi, potensi dampaknya terhadap eksplorasi Bulan yang ambisius tidak bisa diabaikan. Dengan terus melakukan penelitian mendalam, memahami risiko geologis, dan menerapkan strategi mitigasi yang cerdas, kita bisa memastikan bahwa langkah-langkah manusia menuju Bulan dilakukan dengan aman dan penuh perhitungan. Masa depan eksplorasi Bulan memang penuh tantangan, namun dengan ilmu pengetahuan, kita bisa menghadapinya.

FAQ

Tanya: Apa itu gempa bulan dan apa penyebabnya?
Jawab: Gempa bulan adalah guncangan atau getaran di permukaan Bulan, yang disebabkan oleh patahan bawah tanah.

Tanya: Mengapa gempa bulan berbahaya bagi misi antariksa di masa depan?
Jawab: Gempa bulan dapat mengancam keselamatan astronot, pendarat, dan infrastruktur yang akan dibangun di Bulan.

Tanya: Seberapa sering gempa bulan terjadi dan seberapa kuat dampaknya?
Jawab: Gempa bulan bisa terjadi selama puluhan juta tahun dan dapat menimbulkan guncangan dahsyat di permukaan Bulan.