Benarkah Kucing Mencintai Hatinya Seperti Anjing? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Dipublikasikan 6 Agustus 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Yogyakarta, zekriansyah.com – Sebagai pecinta hewan, kita sering dibuat bertanya-tanya: benarkah kucing mencintai halnya anjing? Anjing dikenal dengan loyalitas dan ekspresi kasih sayang yang meledak-ledak. Mereka akan menyambut kita di pintu dengan ekor bergoyang heboh, menjilati wajah, dan selalu ingin berada di dekat kita. Tapi bagaimana dengan kucing? Seringkali mereka terlihat lebih mandiri, cuek, dan seolah hanya peduli pada makanan atau tempat tidur yang nyaman.

Apakah ini berarti kucing tidak punya perasaan yang sama seperti anjing? Atau jangan-jangan, mereka punya cara sendiri untuk menunjukkan kasih sayang yang mungkin luput dari perhatian kita? Artikel ini akan mengupas tuntas jawaban ilmiahnya mengenai perasaan cinta kucing, membandingkannya dengan anjing, dan bagaimana kita bisa memahami bahasa cinta unik mereka. Mari kita selami lebih dalam!

Perbedaan Karakteristik: Anjing yang Ekstrover, Kucing yang Independen

Jika Anda pernah memelihara anjing dan kucing, Anda pasti merasakan perbedaan signifikan dalam interaksi mereka. Anjing, sebagai hewan sosial dan berkelompok, telah berevolusi bersama manusia selama puluhan ribu tahun. Mereka sangat adaptif dan senang berinteraksi, baik dengan sesama anjing maupun dengan manusia. Karena itu, tanda kasih sayang mereka cenderung sangat jelas dan demonstratif.

Sebaliknya, kucing mewarisi sifat independen dari nenek moyang mereka, kucing liar Afrika, yang terbiasa mencari makan sendirian. Kucing domestik baru hidup berdampingan dengan manusia dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan anjing. Inilah mengapa mereka seringkali terlihat lebih penyendiri dan tidak terlalu terganggu saat pemiliknya pergi, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian dari University of Lincoln pada tahun 2015. Namun, bukan berarti mereka tidak peduli, hanya saja cara mereka menunjukkan perasaan berbeda.

Bukti Ilmiah: Kucing Menunjukkan Ikatan Kuat

Terlepas dari anggapan “cuek” yang melekat pada kucing, penelitian ilmiah justru menunjukkan hal yang menarik tentang kemampuan mereka dalam membangun ikatan emosional dengan manusia.

Studi Keterikatan ala Oregon State University

Pada tahun 2019, sebuah studi dari Oregon State University mencoba menganalisis tingkat keterikatan antara kucing dan pemiliknya. Eksperimen ini melibatkan kucing dari berbagai usia dan melalui tiga tahap:

  1. Kucing ditempatkan di ruangan asing bersama pemilik selama dua menit.
  2. Kucing ditinggalkan sendirian selama dua menit.
  3. Pemilik kembali ke ruangan selama dua menit.

Hasil penelitian ini sangat mengejutkan dan membuktikan bahwa kucing mencintai pemiliknya. Sekitar 65 persen kucing menunjukkan ikatan kuat (secure attachment) dengan majikannya. Perilaku ini ditunjukkan dengan kucing yang mengeksplorasi ruangan, sesekali menengok ke arah pemilik, dan mencari perhatian. Menariknya, persentase ini lebih tinggi dibandingkan anjing, yang hanya 58 persen menunjukkan ikatan kuat dalam studi serupa.

Ini berarti kucing yang terikat kuat merasa gembira saat pemiliknya kembali, tidak menghindar, dan percaya bahwa pemiliknya akan kembali menjemput mereka. Respons ini sangat mirip dengan bagaimana bayi manusia bereaksi terhadap orang tua mereka.

Hormon Oksitosin: Indikator Cinta?

Untuk mengukur intensitas kasih sayang, seorang ahli saraf dan profesor dari Claremont Graduate University, Dr. Paul Zak, melakukan penelitian dengan mengukur kadar hormon oksitosin (sering disebut “hormon cinta”) pada anjing dan kucing sebelum dan sesudah bermain dengan pemiliknya.

Hewan Rata-rata Peningkatan Oksitosin Interpretasi
Anjing 57.2% Tingkat peningkatan yang sangat tinggi, menunjukkan cinta yang mendalam seperti ikatan ibu dan anak. Ini luar biasa karena ditujukan pada spesies lain (manusia).
Kucing 12% Lebih rendah dari anjing, bahkan separuh kucing tidak menunjukkan peningkatan sama sekali. Ini mungkin terlihat mengecewakan bagi pecinta kucing. Namun, Dr. Zak sendiri menyatakan bahwa hasil ini bisa dipengaruhi oleh sifat kucing yang mudah stres di lingkungan baru (seperti laboratorium), sehingga menghambat produksi oksitosin.

Meskipun data oksitosin menunjukkan perbedaan, penting untuk diingat bahwa konteks eksperimen sangat memengaruhi. Kucing yang mudah stres di tempat asing mungkin tidak mengekspresikan kasih sayangnya secara optimal dalam kondisi tersebut. Jadi, studi ini tidak sepenuhnya meniadakan fakta bahwa kucing mencintai pemiliknya, hanya saja intensitas atau cara mereka memprosesnya mungkin berbeda.

Bahasa Cinta Unik Kucing: Bukan Sekadar Cuek

Jangan salah sangka, kucing memiliki cara yang khas dan indah untuk menunjukkan kasih sayang mereka. Ini adalah tanda sayang kucing yang perlu Anda perhatikan:

  • Kedipan Mata Lambat (Slow Blink): Ini adalah “bahasa cinta” klasik kucing. Jika kucing Anda memandang lalu perlahan mengedipkan matanya, itu tandanya ia percaya dan nyaman dengan Anda. Cobalah balas kedipan lambat ini untuk membangun ikatan.
  • Mendengkur (Purring): Ketika kucing mendengkur saat Anda mengelusnya atau saat mereka meringkuk di dekat Anda, itu berarti mereka merasa sangat nyaman, senang, dan merasakan cinta.
  • Menjilati Anda: Kucing menjilati Anda untuk mengenal aroma Anda dan membangun kepercayaan. Ini adalah tanda bahwa mereka menganggap Anda bagian dari “kelompok” mereka.
  • Menggesekkan Pipi atau Kepala (Bunting): Kucing memiliki kelenjar aroma di pipi dan kepala mereka. Saat mereka menggesekkan kepala atau pipi pada Anda, mereka menandai Anda sebagai bagian dari wilayah atau keluarga mereka. Ini sinyal bahwa mereka merasa aman, bahagia, dan santai.
  • Duduk, Berbaring, atau Tidur di Pangkuan: Ini adalah tanda kepercayaan dan rasa aman yang tinggi. Kucing merasa terlindungi dan nyaman saat berada di dekat Anda.
  • Ekor Tegak Tinggi: Ketika kucing mengangkat ekornya tinggi-tinggi, itu menunjukkan ia merasa percaya diri, aman, dan senang melihat Anda.
  • Mengikuti Anda dari Satu Ruangan ke Ruangan Lain: Mereka mungkin hanya ingin tahu apa yang sedang Anda lakukan, atau tidak ingin ketinggalan momen menarik bersama Anda. Ini adalah bentuk keterikatan dan keinginan untuk berinteraksi.

Mengapa Ekspresi Cintanya Berbeda? Perspektif Evolusi

Perbedaan dalam cara anjing dan kucing menunjukkan kasih sayang berakar pada sejarah evolusi mereka. Anjing adalah hewan yang sangat sosial, hidup berkelompok, dan telah beradaptasi untuk berinteraksi erat dengan manusia selama puluhan ribu tahun. Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk membaca ekspresi wajah manusia, fokus pada otot dahi, pipi, dan mata kita untuk memahami emosi.

Sementara itu, kucing berevolusi dari nenek moyang yang soliter. Keramahan yang mereka tunjukkan saat ini sebagian besar merupakan efek domestikasi, bukan bagian bawaan dari sifat liar mereka. Kucing cenderung mengenali emosi manusia melalui suara dan nada bicara, dan mereka bahkan belajar menggunakan “meong” sebagai cara berkomunikasi dengan manusia, bukan dengan kucing lain.

Manfaat Kucing bagi Kesehatan Mental Kita

Terlepas dari perbedaan ekspresi kasih sayang, memiliki kucing terbukti memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan mental pemiliknya. Seperti anjing, kehadiran kucing dapat:

  • Mengurangi Stres dan Kecemasan: Membelai bulu kucing yang lembut dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi hormon stres kortisol, dan meningkatkan produksi oksitosin. Kehadiran mereka menawarkan kenyamanan dan rasa memiliki.
  • Membangun Rutinitas Sehat: Kucing memiliki pola kebiasaan yang konsisten. Merawat mereka secara tidak langsung “memaksa” kita untuk menjalani rutinitas harian yang sehat, seperti bangun pagi dan memberi makan tepat waktu, yang sangat bermanfaat bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental.
  • Memberikan Dukungan Emosional: Kucing adalah pendengar yang baik dan tidak menghakimi. Kehadiran mereka yang tenang menciptakan lingkungan aman bagi pemilik untuk merasa diterima sepenuhnya tanpa syarat. Mereka bahkan bermanfaat bagi anak-anak dengan spektrum autisme, membantu mereka merasa lebih nyaman dan meningkatkan kemampuan sosial.

Kesimpulan

Jadi, benarkah kucing mencintai halnya anjing jawaban ilmiahnya adalah: ya, mereka mencintai! Meskipun cara kucing menunjukkan kasih sayang mungkin tidak se-eksplosif anjing, studi ilmiah dan pengamatan perilaku menunjukkan bahwa mereka membentuk ikatan yang kuat dan mendalam dengan pemiliknya. Kucing mengekspresikan cinta mereka dengan cara yang lebih halus, seringkali melalui bahasa tubuh dan interaksi yang mungkin tampak sepele bagi sebagian orang.

Memahami perbedaan ini adalah kunci untuk menghargai setiap hewan peliharaan apa adanya. Kucing adalah makhluk independen yang penuh kasih sayang dengan caranya sendiri. Jadi, jangan salah paham lagi, peliharaan kesayangan Anda itu menyayangi Anda lebih dari yang Anda kira! Teruslah berikan kasih sayang dan perhatian, dan mereka akan membalasnya dengan cara mereka yang unik dan hangat.