Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim baru BRI Super League 2025/2026 sudah di depan mata, namun kabar tak sedap justru menghampiri salah satu tim kebanggaan Indonesia, PSM Makassar. Klub berjuluk Juku Eja ini tengah menghadapi situasi pelik. Mereka masuk dalam daftar sanksi larangan transfer dari FIFA, dan akar masalahnya tak lain adalah sengketa dengan mantan pemain ikonik mereka, Wiljan Pluim. Tentu saja, ini jadi pertanyaan besar bagi para penggemar: apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana nasib PSM ke depan? Yuk, kita bedah fakta-fakta terbarunya!
Mengapa PSM Makassar Kena Sanksi FIFA? Akar Masalah dengan Wiljan Pluim
Jadi, begini ceritanya. PSM Makassar, juara Liga 1 musim 2022/2023 dan Piala Indonesia 2019, kini terjerat sanksi FIFA yang melarang mereka mendaftarkan pemain baru. Menurut Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, sanksi ini muncul karena sengketa PSM Makassar dengan Wiljan Pluim yang belum menemukan titik terang.
Wiljan Pluim sendiri bukanlah nama sembarangan bagi PSM. Gelandang asal Belanda ini adalah legenda hidup klub, yang sudah membela Pasukan Ramang selama lebih dari tujuh tahun sebelum akhirnya berpisah pada Oktober 2023. Ia menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuksesan tim, bahkan menjadi pemain asing terlama yang membela satu klub di Liga 1. Namun, perpisahan ini ternyata menyisakan persoalan administrasi dan perpindahan yang belum tuntas, sehingga FIFA belum mencabut sanksi transfer terhadap PSM.
Bukan Sekadar Tunggakan Gaji Biasa
Mungkin Anda bertanya, apakah ini soal tunggakan gaji seperti masalah-masalah klub lain? Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) memang baru-baru ini mengungkapkan ada empat klub Liga 1 yang menunggak gaji 15 pemain dengan total mencapai Rp4,3 miliar. Ini adalah masalah klasik di sepak bola nasional.
Namun, kasus sengketa PSM Makassar dan Wiljan Pluim ini sedikit berbeda. Ferry Paulus menjelaskan bahwa ini lebih kepada “perpindahan transfer yang masih belum clear” atau belum ada kesepakatan final terkait penyelesaian administrasi setelah Pluim hengkang. Semen Padang, misalnya, juga sempat masuk daftar sanksi FIFA karena tunggakan gaji, tetapi mereka sudah menyelesaikannya dan tinggal menunggu proses automatic clearance dari FIFA. Nah, PSM ini kasusnya lebih spesifik terkait proses kepindahan Pluim yang belum tuntas secara administratif.
Ancaman Nyata Jelang BRI Super League 2025/2026
Dampak paling nyata dari sanksi ini adalah PSM Makassar terancam tidak bisa mendaftarkan pemain baru untuk mengarungi musim BRI Super League 2025/2026. Ini tentu menjadi pukulan telak, mengingat kompetisi dijadwalkan akan dimulai pada Jumat, 8 Agustus 2025. PSM sendiri akan menghadapi Persijap Jepara di laga perdana mereka di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare.
Ferry Paulus menegaskan bahwa klub-klub yang masih terkena sanksi memiliki tenggat waktu hingga akhir Agustus 2025 untuk menyelesaikan masalah mereka. Jika hingga tanggal 29 Agustus 2025 sanksi tak kunjung dicabut, maka PSM hanya diperbolehkan memainkan pemain-pemain yang sudah terdaftar sebelumnya. Bayangkan, mereka harus berjuang dengan skuad terbatas jika masalah ini tak segera beres!
Upaya PSM dan Harapan Penyelesaian
Meskipun situasinya genting, pihak PSM Makassar tidak tinggal diam. Ferry Paulus menyebutkan bahwa klub sudah melakukan “asistensi” atau upaya koordinasi dan penyelesaian. Ada harapan bahwa persoalan ini bisa rampung dalam beberapa hari ke depan. Tentunya, seluruh pihak berharap sengketa Wiljan Pluim ini segera menemui titik terang agar PSM Makassar bisa fokus penuh menghadapi musim kompetisi yang baru dengan kekuatan terbaiknya.
Kesimpulan: Waktu Terus Berjalan untuk PSM
Situasi sengketa PSM Makassar dengan Wiljan Pluim ini menjadi sorotan utama menjelang bergulirnya BRI Super League. Ancaman larangan transfer FIFA adalah tantangan serius yang harus segera diatasi PSM. Kehadiran Wiljan Pluim memang meninggalkan jejak manis di Makassar, namun kini masalah di balik layar menjadi pekerjaan rumah besar bagi manajemen. Semoga saja, dengan upaya asistensi yang dilakukan, permasalahan ini segera terselesaikan sehingga PSM Makassar dapat kembali berkompetisi dengan optimal dan menyajikan permainan terbaiknya bagi para penggemar setia. Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya!
FAQ
Tanya: Mengapa PSM Makassar terkena sanksi larangan transfer dari FIFA?
Jawab: PSM Makassar terkena sanksi FIFA karena adanya sengketa yang belum terselesaikan dengan mantan pemain mereka, Wiljan Pluim.
Tanya: Siapa Wiljan Pluim dan apa perannya di PSM Makassar?
Jawab: Wiljan Pluim adalah gelandang asal Belanda yang merupakan legenda hidup PSM Makassar, membela klub selama lebih dari tujuh tahun dan menjadi bagian penting dari kesuksesan tim.
Tanya: Kapan sanksi larangan transfer FIFA ini mulai berlaku dan apa dampaknya bagi PSM Makassar?
Jawab: Sanksi ini muncul menjelang musim baru BRI Super League 2025/2026 dan melarang PSM Makassar mendaftarkan pemain baru.