Kabar mengejutkan kembali menyelimuti jagat hiburan Tanah Air. Belakangan ini, publik dihebohkan dengan beredarnya video porno berbayar yang diduga diperankan oleh selebgram ternama, Lisa Mariana. Isu ini sontak menjadi perbincangan hangat dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk aparat kepolisian. Kasus ini menunjukkan betapa cepatnya informasi, bahkan yang bersifat sensitif, bisa menyebar di era digital saat ini. Artikel ini akan mengupas tuntas fakta-fakta terbaru seputar kasus yang tengah diselidiki Polda Jawa Barat ini, serta langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwajib.
Ilustrasi untuk artikel tentang Geger! **Video Porno Berbayar Diduga Lisa Mariana** Beredar Luas, Polisi Ambil Tindakan Serius
Awal Mula Kasus: Laporan dari Asosiasi Advokat Indonesia
Kasus video asusila yang menyeret nama Lisa Mariana ini bermula dari laporan yang dilayangkan oleh Asosiasi Advokat Indonesia kepada Polda Jawa Barat. Laporan tersebut secara spesifik menyoroti peredaran video pornografi atau asusila yang diduga melibatkan sang selebgram.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa laporan tersebut telah diterima dan langsung ditindaklanjuti oleh penyidik Direktorat Reserse Siber (Ditressiber). “LP-nya ada di Ditressiber Polda Jabar. Kemudian, kami juga telah melakukan beberapa proses permintaan keterangan dari saksi-saksi pelapor ini untuk menguatkan daripada laporan yang dimintakan,” ungkap Hendra.
Tiga Video Asusila dengan Pemeran yang Sama
Penyelidikan awal yang dilakukan oleh Ditressiber Polda Jabar membuahkan temuan penting. Polisi berhasil menganalisis setidaknya tiga rekaman video porno yang diduga menampilkan Lisa Mariana bersama seorang pria bertato.
“Semuanya ada tiga video yang telah beredar dengan pelaku yang sama, tempat yang berbeda,” jelas Kombes Pol Hendra Rochmawan. Ini berarti, ketiga video tersebut menampilkan sosok perempuan dan laki-laki yang sama, namun direkam di lokasi yang berbeda-beda. Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa kedua pemeran dalam video tersebut telah diperiksa dan mengakui keberadaan mereka dalam rekaman tersebut.
Dugaan Video Sengaja Dibuat dan Dijual di Situs Berbayar
Salah satu fakta menarik yang terungkap dari penyelidikan adalah dugaan bahwa video asusila ini sengaja dibuat, bukan sekadar rekaman tak disengaja. Direktur Reserse Siber Polda Jabar, Kombes Pol Resza Ramadianshah, menjelaskan bahwa video-video ini disebar dan diperjualbelikan melalui situs online berbayar.
“Kalau dilihat dari videonya, ini video beredar yang memang sengaja dibuat, tetapi untuk penyebarannya kami belum sampai ke website yang menyebarkan. Masih proses pendalaman penyelidikan,” ujar Resza. Dugaan kuat mengarah pada motif komersil di balik pembuatan video ini, di mana para pelaku sengaja merekamnya dengan tujuan untuk dikomersilkan. Video-video ini diperjualbelikan oleh pihak ketiga, bukan oleh para pemeran langsung.
Pemeriksaan Lisa Mariana: Mangkir dan Ancaman Jemput Paksa
Untuk mendalami kasus ini, Lisa Mariana dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai terlapor di Ditressiber Polda Jabar. Awalnya, pemeriksaan dijadwalkan pada Senin (7/7/2025), namun Lisa meminta penjadwalan ulang karena ada pemeriksaan lain di Bareskrim Polri. Pemeriksaan kemudian dijadwalkan ulang pada Jumat (11/7/2025).
Sayangnya, pada jadwal pemeriksaan kedua, Lisa Mariana kembali tidak hadir. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyatakan bahwa Lisa telah mengonfirmasi ketidakhadirannya tanpa memberikan alasan rinci. Akibat ketidakhadiran ini, Polda Jabar berencana melayangkan surat panggilan kedua pada pekan depan. Jika Lisa Mariana kembali mangkir tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, polisi tidak menutup kemungkinan akan melakukan upaya pemanggilan secara paksa demi kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Klarifikasi: Tak Ada Kaitan dengan Ridwan Kamil
Nama Lisa Mariana sempat mencuat ke publik karena isu hubungannya dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bahkan sampai gugatan perdata terkait pengakuan identitas anak. Namun, dalam kasus video porno berbayar ini, pihak kepolisian menegaskan bahwa laporan terhadap Lisa Mariana sama sekali tidak berkaitan dengan Ridwan Kamil.
“Laporan datang bukan dari sosok RK (Ridwan Kamil) yang kami duga, tetapi orang lain,” tegas Kombes Pol Hendra Rochmawan. Ini penting untuk mengklarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang keliru di tengah masyarakat.
Mengambil Pelajaran dari Kasus Ini
Kasus beredarnya video porno berbayar yang diduga Lisa Mariana ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya berhati-hati dalam beraktivitas di dunia maya. Peredaran konten asusila, apalagi yang sengaja dibuat dan diperjualbelikan, adalah tindakan melawan hukum yang serius.
Pihak kepolisian terus berupaya mengusut tuntas kasus ini, mencari tahu siapa dalang di balik penyebaran video tersebut ke situs berbayar, serta menegakkan hukum yang berlaku. Mari kita dukung upaya penegakan hukum dan bijak dalam menyaring informasi, khususnya yang berkaitan dengan konten sensitif di internet.