Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa tak kenal David da Silva? Striker tajam yang menjadi idola Bobotoh Persib Bandung ini baru saja membuat kejutan besar di bursa transfer. Setelah empat musim membela Maung Bandung, David da Silva memutuskan untuk berlabuh ke klub promosi ambisius, Malut United. Kepindahan ini tentu memicu banyak pertanyaan, salah satunya soal nominal gajinya. Benarkah perbedaan gajinya di dua klub ini “bak bumi dan langit”? Mari kita bedah lebih dalam.
Perbandingan gaji David da Silva di Persib Bandung dan Malut United mengungkap perbedaan fantastis yang menarik perhatian publik sepak bola nasional.
Mengapa David da Silva Hengkang dari Persib Bandung?
Keputusan David da Silva untuk berpisah dengan Persib Bandung di akhir musim 2024-2025 cukup mengejutkan banyak pihak. Padahal, bomber asal Brasil ini awalnya memiliki kontrak hingga tahun 2026. Namun, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat.
Setelah hengkang dari Persib, David da Silva langsung menerima pinangan dari Malut United. Di klub barunya ini, ia akan bereuni dengan beberapa rekan setimnya dulu di Persib, seperti Ciro Alves, Tyronne del Pino, dan Gustavo Franca yang juga ikut pindah ke Laskar Kie Raha. Perpisahan ini tentu meninggalkan lubang besar di lini serang Persib, mengingat kontribusi signifikan DDS selama berseragam biru.
Berapa Gaji David da Silva di Persib Bandung?
Manajemen Persib Bandung memang jarang sekali mengungkap detail gaji pemainnya secara terbuka. Namun, kita bisa mendapatkan gambaran perkiraan dari data nilai pasar pemain di Transfermarkt yang sering menjadi acuan.
Menurut data Transfermarkt, nilai pasar David da Silva sempat mencapai 175 ribu Euro (sekitar Rp3,3 miliar) per Desember 2024. Angka ini kemudian turun menjadi 150 ribu Euro (sekitar Rp2,8 miliar) pada Mei 2025. Nilai pasar pemain memang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk durasi kontrak dan tentu saja, gaji.
Selain itu, mantan pemain asing Liga Indonesia, Yevhen Bokashvili, pernah memberikan bocoran dalam wawancara dengan media Ukraina. Ia menyebut bahwa Persib dikenal menggaji legiun asingnya cukup tinggi, di kisaran USD15-20 ribu (sekitar Rp245-327 juta) per bulan. Jika kita hitung per tahun, angka ini bisa mencapai sekitar Rp2,94 miliar hingga Rp3,92 miliar.
Berdasarkan estimasi ini, bisa kita simpulkan bahwa gaji David da Silva saat masih di Persib berada di kisaran Rp2,8 miliar hingga Rp3,9 miliar per tahun.
Nominal Gaji David da Silva di Malut United: Lebih Besar atau Kecil?
Setelah bergabung dengan Malut United, pertanyaan besar berikutnya adalah: berapa gaji yang diterima David da Silva di klub barunya ini? Sama seperti di Persib, tidak ada data pasti yang dirilis secara resmi oleh Malut United. Namun, investigasi internal dari score.co.id memberikan bocoran yang cukup mencengangkan.
Malut United, sebagai tim promosi, menunjukkan ambisi besar dengan berani membayar gaji tinggi untuk para pemain bintangnya. Untuk posisi striker seperti David da Silva, Malut United diperkirakan menggajinya di kisaran Rp4,0 miliar hingga Rp5,0 miliar per tahun.
Jika kita bandingkan dengan estimasi gajinya di Persib Bandung, terlihat ada kenaikan yang cukup signifikan.
Perbandingan Estimasi Gaji David da Silva
Klub | Estimasi Gaji Per Tahun (Sumber) |
---|---|
Persib Bandung | Rp2,8 miliar – Rp3,9 miliar (Transfermarkt, Yevhen Bokashvili) |
Malut United | Rp4,0 miliar – Rp5,0 miliar (score.co.id) |
Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa gaji David da Silva di Malut United memang lebih tinggi dibandingkan saat ia membela Persib Bandung. Ini menunjukkan strategi agresif Malut United dalam merekrut pemain berkualitas.
Malut United: Klub Promosi dengan Ambisi Gila dan Gaji Menggiurkan
Kepindahan David da Silva dan beberapa eks Persib lainnya ke Malut United bukan tanpa alasan. Klub berjuluk Laskar Kie Raha ini memang menjadi sorotan utama di bursa transfer Liga 1 2025/2026. Mereka tampil sebagai tim promosi yang sangat ambisius, tidak hanya ingin bertahan di Liga 1, tetapi langsung membidik gelar juara.
Malut United dikabarkan telah merombak total skuadnya dengan merekrut 21 pemain baru, menjadikannya tim dengan biaya tinggi. Kebijakan gaji mereka pun terbilang fantastis. Mereka sengaja menciptakan hierarki gaji yang ketat, di mana pemain bintang utama (Tier 1) bisa mendapatkan gaji 10 kali lebih tinggi dari pemain muda (Tier 3).
Salah satu daya tarik mereka adalah pemberian “premi juara” sebesar 15-20% di atas nilai pasar untuk pemain kunci seperti Gustavo Franca dan David da Silva. Strategi ini ampuh untuk menarik bintang-bintang berpengalaman yang biasanya enggan bergabung dengan klub promosi.
Di balik ambisi besar dan kebijakan gaji yang menggetarkan ini, ada kekuatan finansial raksasa: PT Mineral Trobos Group. Konglomerat pertambangan yang dikendalikan oleh pengusaha David Glenn ini menjadi tulang punggung finansial Malut United, memungkinkan klub menggelontorkan dana hingga Rp300 miliar untuk transfer dan gaji di musim ini. Mereka bukan hanya mengandalkan dana pemilik, tetapi juga membangun ekosistem mandiri dari sponsorship, merchandising, hingga hak siar.
Kesimpulan: Tantangan Baru David da Silva di Tengah Gaji yang Menggiurkan
Perpindahan David da Silva ke Malut United dengan tawaran gaji yang lebih tinggi menunjukkan dinamika menarik di bursa transfer Liga 1. Bagi sang striker, ini adalah babak baru dalam kariernya, di mana ia akan menjadi bagian dari proyek ambisius sebuah klub promosi yang ingin langsung bersaing di papan atas.
Meskipun nilai gaji di Malut United terlihat lebih menggiurkan, tantangan bagi David da Silva tentu tidak akan mudah. Ia harus beradaptasi dengan tim baru dan ekspektasi tinggi dari klub yang berani berinvestasi besar. Patut dinantikan bagaimana performa mantan striker Persebaya Surabaya ini bersama Laskar Kie Raha di musim depan. Apakah investasi besar Malut United ini akan berbuah manis dengan gelar juara, atau justru menjadi pelajaran tentang risiko inflasi gaji tanpa fondasi sportif yang kokoh? Hanya waktu yang akan menjawabnya.