Ahli Ungkap Fakta Terbaru: Konsumsi Telur Harian, Benarkah Berisiko Bagi Kesehatan?

Dipublikasikan 24 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Telur! Siapa yang tidak kenal dengan makanan serbaguna ini? Praktis, murah, dan kaya gizi, telur sering jadi penyelamat di dapur banyak keluarga. Dari sarapan hingga makan malam, telur selalu siap diolah menjadi hidangan lezat. Namun, di balik kepopulerannya, pertanyaan klasik sering muncul: “Apakah makan telur setiap hari berbahaya bagi kadar kolesterol dan kesehatan jantung kita?”

Ahli Ungkap Fakta Terbaru: Konsumsi Telur Harian, Benarkah Berisiko Bagi Kesehatan?

Ahli kesehatan mengklarifikasi fakta terkini mengenai konsumsi telur harian, menegaskan bahwa bagi sebagian besar individu sehat, asupan satu butir telur per hari tidak signifikan meningkatkan kolesterol dan bahkan dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Dulu, banyak dari kita mungkin pernah mendengar anjuran untuk membatasi konsumsi telur, maksimal tiga butir seminggu, karena dianggap tinggi kolesterol. Tapi, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya penelitian, para ahli kini mengungkap fakta yang lebih kompleks dan nuansa baru seputar konsumsi telur harian dan risiko kesehatannya. Mari kita selami lebih dalam apa kata ilmu pengetahuan terkini!

Telur dan Mitos Kolesterol: Apa Kata Ilmuwan Terbaru?

Memang benar, kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Satu butir telur berukuran sedang bisa mengandung sekitar 185 miligram kolesterol. Angka ini seringkali memicu kekhawatiran di masyarakat. Namun, penelitian modern menunjukkan bahwa kolesterol yang kita makan (kolesterol diet) tidak selalu berdampak langsung dan signifikan pada kenaikan kadar kolesterol dalam darah kita.

Faktanya, bagi sebagian besar orang yang sehat, tubuh memiliki mekanisme cerdas untuk menyesuaikan produksi kolesterol internalnya berdasarkan asupan dari makanan. Artinya, jika Anda makan lebih banyak kolesterol dari telur, tubuh Anda mungkin akan memproduksi lebih sedikit kolesterol secara alami. Beberapa studi bahkan menemukan bahwa meskipun konsumsi telur dapat sedikit menaikkan kadar LDL (kolesterol ‘jahat’), di sisi lain, ia juga ikut meningkatkan HDL (kolesterol ‘baik’) yang justru berperan melindungi jantung.

American Heart Association (AHA) pada tahun 2022 telah mengeluarkan pedoman yang menyebutkan bahwa konsumsi satu butir telur setiap hari tergolong aman bagi orang dewasa sehat. Bahkan, bagi lansia, mengonsumsi dua butir telur per hari justru direkomendasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan protein dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kapan Konsumsi Telur Harian Bisa Berisiko?

Meskipun kabar baik bagi kebanyakan orang sehat, ada beberapa kondisi di mana konsumsi telur harian perlu diperhatikan, bahkan dibatasi. Para ahli menekankan bahwa “aman” tidak berarti untuk semua orang dalam segala kondisi.

Bagi Penderita Kondisi Kesehatan Tertentu

Inilah poin krusial yang perlu diingat: bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes atau kolesterol tinggi, risiko dari konsumsi telur harian menjadi lebih nyata. Studi dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa mengonsumsi hingga tujuh butir telur per minggu pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam kelompok ini, sangat disarankan untuk:

  • Membatasi konsumsi kuning telur. Beberapa ahli menyarankan tidak lebih dari 4-5 butir telur per minggu.
  • Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai kondisi kesehatan Anda.

Jika Dikonsumsi Berlebihan (Lebih dari Batas Wajar)

Meski satu atau dua butir telur sehari umumnya aman, konsumsi telur dalam jumlah yang sangat berlebihan (misalnya, lebih dari tiga butir per hari secara rutin) dapat menimbulkan potensi risiko bagi sebagian orang. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association (2019) memaparkan, asupan kolesterol lebih dari 300 mg per hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, beberapa efek lain yang mungkin timbul dari kebanyakan makan telur antara lain:

  • Peningkatan Risiko Diabetes: Kandungan lemak dalam telur dapat memicu risiko diabetes, terutama pada wanita.
  • Kelebihan Berat Badan: Telur memang bergizi, tapi juga mengandung kalori. Konsumsi berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik bisa menambah berat badan.
  • Ketidakseimbangan Hormon: Terutama jika mengonsumsi telur non-organik yang mungkin mengandung residu hormon dari unggas.
  • Masalah Kulit (Jerawat): Pada sebagian orang, konsumsi telur berlebihan dapat memicu peradangan yang memperparah jerawat.

Bahaya Telur Mentah yang Sering Diabaikan

Meskipun ada mitos bahwa telur mentah bisa meningkatkan stamina atau protein, ahli gizi UGM, Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., menegaskan bahwa pemahaman ini keliru dan berbahaya.

  • Penyerapan Protein Lebih Rendah: Protein dari telur mentah hanya diserap sekitar 50% oleh tubuh, sementara telur yang sudah matang bisa diserap hingga 90%.
  • Mengandung Avidin: Zat ini dapat mengikat biotin (Vitamin B7) yang penting untuk metabolisme.
  • Risiko Infeksi Bakteri Salmonella: Telur mentah sangat rentan terkontaminasi bakteri Salmonella, yang bisa menyebabkan mual, muntah, diare parah, kejang, bahkan kematian.

Pentingnya Memasak Telur dengan Benar

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dan menghindari risiko dari konsumsi telur, cara memasaknya juga penting.

  • Pilih Metode Sehat: Rebus, kukus, atau panggang telur. Hindari menggoreng karena dapat meningkatkan kandungan lemak hingga 50%.
  • Pastikan Matang Sempurna: Terutama untuk anak-anak dan ibu hamil, telur harus dimasak hingga matang sempurna untuk mematikan bakteri.

Manfaat Telur yang Tak Kalah Penting

Di tengah diskusi tentang risiko, jangan lupakan segudang manfaat yang ditawarkan telur. Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi yang esensial untuk pembentukan otot, perbaikan sel, dan fungsi tubuh lainnya. Selain itu, telur kaya akan vitamin (A, D, E, B12), mineral (selenium, fosfor), omega-3, serta antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata dan otak.

Bahkan, studi menunjukkan bahwa konsumsi telur ayam secara rutin pada anak usia 6-9 bulan dapat mempengaruhi perkembangan anak secara positif, termasuk peningkatan panjang badan, penurunan risiko stunting hingga 47%, dan peningkatan perkembangan kognitif. Telur juga berperan penting dalam menstimulasi hormon pertumbuhan dan mendukung daya tahan tubuh anak.

Kunci Utama: Perhatikan Kondisi Tubuh dan Keseimbangan Gizi

Jadi, apakah konsumsi telur harian itu berisiko? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Para ahli mengungkap fakta bahwa sebagian besar orang sehat dapat menikmati telur setiap hari tanpa khawatir. Namun, respons tubuh setiap individu bisa berbeda. Ada kasus ekstrem seperti mahasiswa Harvard yang mengonsumsi puluhan telur per hari dan kolesterolnya justru turun, namun itu adalah kasus unik yang tidak bisa dijadikan patokan umum.

Kunci utama terletak pada keseimbangan dan kesadaran akan kondisi kesehatan pribadi.

  • Jika Anda sehat dan aktif, satu hingga dua butir telur sehari umumnya aman dan bermanfaat.
  • Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes atau kolesterol tinggi, berhati-hatilah dan ikuti anjuran dokter atau ahli gizi.
  • Selalu padukan telur dengan pola makan seimbang yang kaya sayuran, buah-buahan, dan sumber nutrisi lain.
  • Pilih cara memasak yang sehat dan hindari mengonsumsi telur mentah.

Kesimpulan

Telur adalah anugerah nutrisi yang luar biasa, namun seperti halnya makanan lain, “berlebihan” itu tidak baik. Fakta konsumsi telur harian dari para ahli menunjukkan bahwa bagi mayoritas orang, telur adalah bagian dari diet sehat dan tidak menimbulkan risiko yang berarti. Namun, penting untuk mengenali batasan tubuh Anda sendiri dan selalu mengutamakan pola makan yang seimbang dan gaya hidup aktif. Jadi, nikmati telur Anda, tapi selalu dengan bijak dan penuh kesadaran!

FAQ

Tanya: Apakah makan telur setiap hari aman untuk kadar kolesterol saya?
Jawab: Bagi kebanyakan orang sehat, konsumsi telur harian tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol darah karena tubuh menyesuaikan produksi kolesterol internalnya.

Tanya: Jika kolesterol dari telur tidak langsung naikkan kolesterol darah, lalu apa yang perlu dikhawatirkan dari konsumsi telur?
Jawab: Kekhawatiran lebih sering terkait dengan cara pengolahan telur (misalnya digoreng dengan banyak minyak) dan pola makan keseluruhan, bukan hanya kolesterol dalam telur itu sendiri.

Tanya: Berapa banyak telur yang aman dikonsumsi setiap hari menurut ahli?
Jawab: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagi individu sehat, konsumsi telur harian dalam jumlah moderat umumnya aman, namun rekomendasi spesifik dapat bervariasi tergantung kondisi kesehatan masing-masing.