Terobosan Baru! **Erick Thohir Tunjuk Sekjen PSSI Jadi Komisaris** Angkasa Pura, Ini Peran Pentingnya!

Dipublikasikan 11 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Kabar hangat datang dari dunia Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sepak bola nasional! Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini membuat keputusan penting dengan menunjuk Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menjadi Komisaris Independen PT Angkasa Pura Indonesia atau yang kini dikenal sebagai Injourney Airports. Penunjukan ini tentu menarik perhatian, mengingat latar belakang Yunus Nusi yang sangat kental dengan dunia olahraga.

Terobosan Baru! **Erick Thohir Tunjuk Sekjen PSSI Jadi Komisaris** Angkasa Pura, Ini Peran Pentingnya!

Erick Thohir tunjuk Sekjen PSSI Yunus Nusi jadi Komisaris Angkasa Pura, memperkuat sinergi olahraga

Lalu, apa sebenarnya arti penunjukan ini bagi masa depan kedua sektor tersebut? Mari kita kupas tuntas mengapa Erick Thohir menunjuk Sekjen PSSI jadi komisaris dan bagaimana dampaknya nanti.

Mengapa Yunus Nusi? Penunjukan Penting dari Erick Thohir

Keputusan untuk mengangkat Yunus Nusi sebagai anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia ditetapkan pada 4 Juli 2025. Penunjukan ini bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-197/MBU/07/2025 dan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia selaku para pemegang saham APIA Nomor KEP.DU.01/08.03.01/04/07/2025.

Selain Yunus Nusi, Erick Thohir juga menetapkan politikus Partai Demokrat, Elly Engelbert Lasut, sebagai anggota komisaris Angkasa Pura. Perombakan ini juga diikuti dengan pemberhentian Irfan Wahid dan Ni Luh Enik Ermawati dari jabatannya sebagai komisaris sebelumnya. Ini adalah bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk terus menyegarkan dan memperkuat jajaran direksi dan komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah.

Perjalanan Karier Yunus Nusi: Dari Lapangan Hijau ke Bandara

Mungkin ada yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya Yunus Nusi ini? Pria kelahiran Gorontalo, 30 Januari 1970 ini, memang bukan nama asing di kancah sepak bola Indonesia. Ia sudah malang melintang di federasi sepak bola tertinggi di Indonesia, PSSI, sejak tahun 2016 sebagai anggota Exco.

Sebelum menjabat Sekjen PSSI pada era kepemimpinan Erick Thohir, Yunus Nusi sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI pada April 2020. Bahkan, pada awal tahun 2023, ia sempat terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, meskipun kemudian memutuskan untuk mundur hanya dalam hitungan menit.

Pengalaman manajemennya tidak hanya di PSSI. Yunus juga pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis klub Persisam Samarinda (2009-2014) dan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Timur (2014). Tak hanya sepak bola, ia juga aktif di cabang olahraga lain seperti Taekwondo dan KONI Kalimantan Timur. Rekam jejak panjang ini menunjukkan kapasitas dan pengalaman Yunus Nusi dalam mengelola organisasi berskala besar.

Sinergi Sepak Bola dan Transportasi Udara: Harapan Yunus Nusi

Penunjukan ini tentu membawa harapan besar, khususnya bagi dunia sepak bola. Yunus Nusi sendiri mengungkapkan komitmennya untuk membangun kolaborasi antara PT Angkasa Pura Indonesia dan sepak bola nasional.

“Alhamdulillah diberikan amanah. Insya Allah bisa bekerja dengan baik. Mohon dukungannya,” ujar Yunus Nusi, penuh syukur.

Ia melihat peluang besar untuk menghadirkan sinergi, terutama dalam mendukung aktivitas tim nasional Indonesia serta klub-klub profesional di Liga Indonesia. Bayangkan saja, bagaimana pelayanan yang lebih cepat dan efisien bisa diberikan kepada klub-klub yang rutin menjalani perjalanan tandang menggunakan pesawat.

“Kami tahu bersama bahwa sebagian besar aktivitas pertandingan sepak bola di Indonesia menggunakan perjalanan dengan pesawat. Tentu saya akan bangun kolaborasi ini dengan PT Angkasa Pura Indonesia,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap perannya sebagai komisaris akan mempermudah layanan kepada negara-negara peserta yang datang untuk pertandingan internasional di Indonesia. Ini adalah langkah maju untuk memastikan Timnas dan kompetisi kita mendapatkan dukungan infrastruktur yang optimal.

Berapa Gaji Komisaris BUMN Seperti Yunus Nusi?

Sebagai informasi tambahan yang sering menjadi pertanyaan publik, berapa sih honorarium yang diterima seorang komisaris BUMN seperti di Angkasa Pura Indonesia? Berdasarkan laporan keuangan Angkasa Pura tahun 2023, remunerasi dewan komisaris dan direksi mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/03/2023.

Secara umum, komisaris utama bisa mendapatkan honorarium sekitar Rp126,9 juta per bulan, sementara komisaris biasa, seperti posisi Yunus Nusi, menerima sekitar Rp114,2 juta per bulan. Angka ini belum termasuk tunjangan transportasi dan tunjangan komunikasi yang juga cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa peran sebagai komisaris independen di BUMN strategis seperti Angkasa Pura membawa tanggung jawab besar dengan kompensasi yang sepadan.

Susunan Terbaru Dewan Komisaris Angkasa Pura Indonesia

Dengan adanya perombakan ini, berikut adalah susunan terbaru Dewan Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia:

  • Komisaris Utama: Antoni Arif Priadi
  • Komisaris Independen: Yunus Nusi
  • Komisaris: Abdul Muis
  • Komisaris: Djamaluddin
  • Komisaris: Dita Indah Sari
  • Komisaris: Elly Engelbert Lasut
  • Komisaris: Erwan Agus Purwanto
  • Komisaris: Imelda Sari
  • Komisaris: Eva Yuliana

Kesimpulan: Harapan Baru untuk Sinergi Sepak Bola dan Infrastruktur

Keputusan Erick Thohir menunjuk Sekjen PSSI jadi komisaris di Angkasa Pura Indonesia adalah langkah strategis yang patut dinanti. Dengan pengalaman luas Yunus Nusi di dunia sepak bola dan manajemen organisasi, diharapkan ada sinergi positif yang tidak hanya menguntungkan sektor transportasi udara, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi kemajuan sepak bola nasional. Mari kita nantikan bagaimana kolaborasi ini akan membawa dampak nyata bagi Indonesia!