Duduk Perkara Pemblokiran Akun Instagram dan YouTube Masjid Jogokariyan: Benarkah Karena ‘Hamas’ dan Palestina?

Dipublikasikan 26 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Beberapa waktu terakhir, kabar pemblokiran akun media sosial Masjid Jogokariyan di Yogyakarta menjadi perbincangan hangat. Kanal YouTube dan beberapa akun Instagram masjid yang dikenal dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosialnya ini mendadak tidak bisa diakses. Kira-kira, apa yang sebenarnya terjadi?

Duduk Perkara Pemblokiran Akun Instagram dan YouTube Masjid Jogokariyan: Benarkah Karena 'Hamas' dan Palestina?

Nah, artikel ini akan mengajak Anda memahami duduk perkara di balik pemblokiran akun-akun Masjid Jogokariyan. Kami akan mengulas kronologi kejadian, alasan di balik dugaan pemblokiran, hingga upaya yang dilakukan pihak masjid. Jadi, Anda bisa tahu informasi lengkapnya dengan bahasa yang mudah dipahami.

Kronologi Pemblokiran Akun Medsos Masjid Jogokariyan

Awalnya, kabar pemblokiran ini mencuat dari kanal YouTube resmi Masjid Jogokariyan. Pada sekitar Jumat (20/6), kanal YouTube tersebut tidak bisa lagi diakses. Pesan yang muncul saat mencoba membuka laman YouTube itu adalah “This page isn’t available. Sorry about that. Try searching for something else.”

Menurut Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad, konten terakhir yang diunggah di kanal YouTube tersebut adalah materi yang membahas situasi terkini di Palestina dengan narasumber Husein Gaza. YouTube menuduh kanal tersebut terafiliasi dengan “kelompok ekstremis atau kriminal”.

Tak berhenti di situ, beberapa hari kemudian, giliran akun-akun Instagram yang terkait dengan Masjid Jogokariyan yang ikut diblokir. Kabar ini disampaikan melalui akun Instagram alternatif resmi mereka, @masjidjogokariyan.id, pada Selasa (24/6).

Beberapa akun Instagram yang terdampak pemblokiran antara lain:

  • @masjidjogokariyan (akun utama)
  • @remajamasjidjogokariyan (akun remaja masjid)
  • @kampoengramadhanjogokariyan (akun kegiatan Kampung Ramadhan)
  • Akun Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan (HAMAS Jogokariyan)

Semua akun ini dilaporkan diblokir secara sepihak dan tidak bisa diakses untuk sementara waktu.

Alasan Dugaan Pemblokiran: Nama ‘Hamas’ dan Konten Palestina

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M. Jazir, mengonfirmasi bahwa pemblokiran ini memang terjadi. Ia menduga kuat, masalah utama bermula dari penamaan salah satu akun unit mereka, yaitu Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan yang disingkat “HAMAS”.

“Nampaknya karena itu dimulai dari akunnya anak-anak Hamas, pengajian anak-anak Masjid Jogokariyan itu kan namanya Hamas. Jadi mungkin namanya itu, maka yang pertama diblokir dari situ, dari akunnya anak-anak Hamas,” kata Jazir.

Singkatan “HAMAS” ini mungkin disalahartikan oleh sistem platform media sosial karena identik dengan nama gerakan perlawanan Palestina. Akibatnya, pemblokiran merembet ke akun-akun lain yang terafiliasi, termasuk akun utama masjid.

Selain itu, Jazir juga menyebut bahwa sebelum akun-akun tersebut diblokir, pihak Instagram sudah beberapa kali memberikan peringatan. Peringatan ini khususnya muncul setelah mereka mengunggah konten yang berkaitan dengan tokoh-tokoh dari Palestina, seperti wawancara dengan Husein Gaza yang membahas genosida di Gaza. Pihak platform mungkin menganggap konten tersebut melanggar kebijakan terkait organisasi kriminal dan kekerasan.

Namun, Ustaz Jazir menegaskan bahwa Masjid Jogokariyan, melalui konten-konten yang mereka unggah, tidak pernah sekalipun mendukung kegiatan organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.

“Jelas tidak, kita itu enggak ada gerakan-gerakan ekstrem, radikal,” tegas Jazir.

Ia juga menambahkan bahwa penceramah dan pembicara yang diundang, seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad, hingga Anies Baswedan, tidak pernah menyampaikan materi yang berpotensi menyalahi aturan platform.

Upaya Masjid Jogokariyan Memulihkan Akun

Menanggapi pemblokiran ini, pihak Masjid Jogokariyan tidak tinggal diam. Mereka langsung mengambil langkah-langkah untuk memulihkan akun-akun tersebut:

  • Mengajukan Banding: Pengelola masjid sedang berupaya mengajukan banding kepada pihak platform, baik YouTube maupun Meta (induk Instagram), agar akun mereka bisa diaktifkan kembali.
  • Klarifikasi dan Perubahan Nama: Mereka telah bersurat ke Meta untuk mengklarifikasi bahwa akun media sosial mereka tidak terafiliasi dengan Hamas kelompok pejuang kemerdekaan Palestina. Bahkan, mereka mempertimbangkan untuk mengubah nama akun Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan agar tidak disingkat “HAMAS” lagi.
  • Pendampingan Pihak Terkait: Untuk pemulihan kanal YouTube, pengelola masjid juga mendapatkan pendampingan dari Direktorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen Komdigi) serta Komisi I DPR RI untuk mengajukan surat permohonan reaktivasi ke pihak YouTube.
  • Menggunakan Akun Alternatif: Untuk sementara waktu, seluruh informasi resmi kegiatan Masjid Jogokariyan dipusatkan dan disiarkan melalui akun alternatif resmi mereka, @masjidjogokariyan.id.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, juga turut menanggapi kasus ini. Meskipun belum mengetahui duduk perkara secara pasti, ia menekankan pentingnya kebebasan berekspresi bagi semua kelompok, namun dengan tetap memperhatikan batasan agar tidak mengarah pada pandangan ekstrem. Menurutnya, isu Palestina harus diletakkan dalam konteks amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu menentang segala bentuk penjajahan.

Pihak Masjid Jogokariyan menyatakan tidak akan berhenti menggaungkan sikap anti-penjajahan dan dukungan kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Namun, ke depan mereka akan lebih berhati-hati dalam teknik penyampaian agar tidak kembali terkena sanksi dari platform.

Mengenal Masjid Jogokariyan Lebih Dekat

Masjid Jogokariyan yang berlokasi di Yogyakarta ini dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang sangat aktif. Didirikan pada tahun 1967, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga pusat pemberdayaan masyarakat.

Salah satu kegiatan ikonik mereka adalah “Kampung Ramadhan Jogokariyan” yang telah berlangsung selama 21 tahun, di mana mereka menyediakan ribuan porsi buka puasa gratis setiap hari. Masjid ini juga dikenal terbuka untuk berbagai kalangan, sering mengundang tokoh-tokoh publik, dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan, termasuk penggalangan dana untuk korban bencana dan konflik internasional seperti di Palestina. Nama “Hamas” sendiri di sana adalah singkatan murni dari Himpunan Anak Masjid, yang fokus pada kegiatan edukatif dan pembinaan karakter remaja.

Kesimpulan

Pemblokiran akun Instagram dan YouTube Masjid Jogokariyan menimbulkan banyak pertanyaan. Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa dugaan kuat penyebabnya adalah akronim “HAMAS” (Himpunan Anak Anak Masjid) yang mirip dengan nama gerakan perlawanan Palestina, serta konten-konten yang membahas isu Palestina.

Meskipun pihak masjid telah membantah keras tuduhan terafiliasi dengan kelompok ekstremis dan menegaskan fokus mereka pada dakwah damai serta kegiatan sosial, insiden ini menyoroti tantangan komunikasi di era digital, terutama terkait interpretasi algoritma platform terhadap konten sensitif. Semoga upaya banding dan klarifikasi yang dilakukan Masjid Jogokariyan segera membuahkan hasil, sehingga mereka bisa kembali menyebarkan informasi dan inspirasi positif kepada umat dan masyarakat luas.

FAQ

Berikut adalah bagian FAQ yang relevan, humanis, informatif, dan optimal untuk Google Snippet:

Tanya: Mengapa akun media sosial Masjid Jogokariyan diblokir?
Jawab: Akun YouTube dan Instagram Masjid Jogokariyan diblokir karena diduga terafiliasi dengan “kelompok ekstremis atau kriminal” oleh platform terkait. Dugaan ini muncul setelah unggahan konten yang membahas situasi di Palestina.

Tanya: Apakah pemblokiran akun Masjid Jogokariyan terkait dengan isu Palestina?
Jawab: Ya, pemblokiran diduga kuat berkaitan dengan konten yang membahas situasi terkini di Palestina yang diunggah di kanal YouTube mereka. Platform menuduh kanal tersebut terafiliasi dengan kelompok yang tidak diizinkan.

Tanya: Apa saja akun media sosial Masjid Jogokariyan yang diblokir?
Jawab: Kanal YouTube resmi Masjid Jogokariyan dan beberapa akun Instagram yang terkait dengan masjid tersebut dilaporkan tidak dapat diakses. Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram alternatif mereka.