Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar tak menyenangkan datang dari Yogyakarta. Seorang driver ShopeeFood dan pacarnya baru saja mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh seorang pelanggan di Sleman, Yogyakarta. Kejadian ini memicu kemarahan ratusan driver ojek online (ojol) lain yang langsung bergerak melakukan aksi solidaritas.
Ilustrasi: Ratusan driver ojol Jogja bersatu membela rekan mereka yang dianiaya di Sleman, menunjukkan solidaritas kuat di tengah insiden yang viral.
Artikel ini akan membahas tuntas kronologi insiden yang viral ini, mulai dari penyebab sepele hingga dampaknya yang luas. Dengan memahami cerita ini, kita bisa lebih menghargai pekerjaan para driver online dan pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi.
Kronologi Lengkap Penganiayaan: Berawal dari Pesanan Telat 5 Menit
Insiden dugaan penganiayaan ini terjadi pada Kamis malam, 3 Juli 2025. Driver ShopeeFood berinisial AD (25) bersama kekasihnya, AM (24), sedang mengantar pesanan makanan di daerah Bantulan, Godean, Sleman. Pesanan tersebut terlambat sekitar lima menit dari estimasi waktu aplikasi.
Keterlambatan ini bukan tanpa sebab. Menurut keterangan korban, sistem aplikasi ShopeeFood memberikan orderan ganda (double order) secara otomatis, yakni dari Fore Coffee dan Special Sambal. AD memutuskan untuk mengambil pesanan Fore Coffee terlebih dahulu karena pertimbangan waktu persiapan yang lebih cepat. Selain itu, mereka juga terjebak kemacetan parah akibat adanya kirab budaya di jalan menuju lokasi pelanggan.
Setibanya di rumah pelanggan berinisial T (25), AD dan AM justru disambut dengan nada tinggi. Pelaku T langsung bertanya dengan nada menekan, “Mau dikasih bintang berapa, Mas?”. AD mencoba menjelaskan penyebab keterlambatan dengan sopan, bahwa ulasan bintang lima sangat penting untuk performa kerjanya. Namun, penjelasan itu tidak diterima baik oleh T.
Pacar Driver ShopeeFood Jadi Korban Kekerasan
Situasi semakin memanas ketika AM, kekasih driver AD, mencoba ikut menjelaskan alasan di balik keterlambatan pesanan. Saat itulah, T yang mengaku sebagai pegawai “pelayaran” terpancing emosi. Dalam video yang beredar, T sempat berteriak, “Aku ini orang pelayaran, ngerti disiplin gak?”.
Adu mulut tak terhindarkan, dan T diduga melakukan kekerasan fisik terhadap AM. AM mengungkapkan bahwa dirinya:
- Dijambak dari kiri dan kanan.
- Dicakar hingga kacamatanya lepas.
- Diseret dan bajunya ditarik.
Dua pria lain yang diduga kerabat T juga turut campur dan ikut melakukan kekerasan. AD, sang driver, bahkan sempat terdengar memohon ampun. Kejadian ini tidak hanya meninggalkan luka fisik pada AM, tetapi juga trauma psikis yang mendalam.
Setelah kejadian, AD dan AM segera melaporkan kasus ini ke Polresta Sleman pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025. AM juga telah menjalani visum sebagai bukti untuk proses hukum yang berjalan.
Solidaritas Ratusan Ojol Geruduk Rumah Pelaku di Sleman
Kabar penganiayaan driver ShopeeFood dan kekasihnya ini dengan cepat menyebar di kalangan komunitas ojek online di Yogyakarta. Sebagai bentuk solidaritas dan protes atas tindakan yang dianggap tidak manusiawi, ratusan driver dari berbagai platform seperti ShopeeFood, Grab, Gojek, dan Maxim, mendatangi rumah T di Bantulan, Godean, Sleman pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025.
Massa driver yang berjaket oranye memenuhi area sekitar rumah pelaku. Namun, saat didatangi, T sudah tidak ada di rumah. Ia telah mengamankan diri ke Mapolsek Godean (beberapa sumber menyebut Mapolsek Gamping) dan selanjutnya dipindahkan ke Polresta Sleman untuk menjalani pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan, membenarkan insiden ini dan menjelaskan bahwa cekcok terjadi karena pelanggan tidak terima dengan keterlambatan pesanan. “Pacar drivernya ini ada luka cakaran dan merasa dijambak,” imbuhnya.
Pelaku Minta Maaf, Proses Hukum Tetap Berlanjut
Di hadapan aparat kepolisian, T akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya. Video permintaan maafnya juga sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, T yang diketahui bernama lengkap Takbirdha Tsalasiwi Wartyana (25), menyatakan penyesalan dan siap menerima konsekuensi hukum yang berlaku.
Meski pelaku sudah meminta maaf, massa driver ojol yang masih merasa tidak puas sempat kembali mendatangi wilayah Bantulan. Polisi segera bertindak cepat dengan menghadang massa di pertigaan Bantulan untuk mencegah aksi anarkis. Namun, beberapa fasilitas umum dilaporkan rusak akibat ketidakpuasan massa, termasuk satu unit mobil milik Polsek Godean. Pihak kepolisian saat ini tengah memburu oknum yang terlibat perusakan mobil tersebut.
Hingga saat ini, proses hukum terhadap Takbirdha Tsalasiwi Wartyana masih terus berlangsung di Polresta Sleman. Pihak kepolisian terus mendalami laporan dan bukti-bukti yang diajukan oleh korban.
Ringkasan Kronologi Kasus Penganiayaan Driver ShopeeFood di Sleman:
Tanggal Kejadian | Keterangan Peristiwa |
---|---|
Kamis, 3 Juli 2025 | Driver AD & kekasih AM antar pesanan ShopeeFood. Terlambat 5 menit karena double order & macet. Pelanggan T marah, adu mulut, dan aniaya AM (jambak, cakar). |
Jumat, 4 Juli 2025 | AD & AM lapor ke Polresta Sleman. AM lakukan visum. |
Sabtu, 5 Juli 2025 | Dini hari: Ratusan driver ojol geruduk rumah T di Bantulan, Sleman. T mengamankan diri ke Polresta Sleman. Siang hari: T sampaikan permintaan maaf di hadapan polisi. Massa tak puas, kembali ke Bantulan, rusak fasilitas umum & mobil polisi. |
Saat Ini | Proses hukum terhadap T masih berjalan di Polresta Sleman. Polisi kejar pelaku perusakan mobil. |
Kesimpulan
Kasus penganiayaan driver ShopeeFood dan kekasihnya di Sleman ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya empati dan menghargai profesi pekerja online. Keterlambatan pesanan, apalagi yang disebabkan faktor di luar kendali driver, seharusnya tidak menjadi alasan untuk melakukan kekerasan.
Solidaritas ratusan driver ojol menunjukkan betapa kuatnya rasa persaudaraan di antara mereka dan harapan akan keadilan. Semoga proses hukum berjalan lancar dan memberikan keadilan bagi korban. Bagi masyarakat, mari kita jadikan pelajaran untuk selalu berinteraksi dengan santun, karena di balik setiap pesanan, ada perjuangan dan dedikasi manusia yang mencari nafkah.