Yogyakarta, zekriansyah.com – Dulu, akhir pekan identik dengan waktu untuk beristirahat total, bersosialisasi tatap muka, atau melakukan hobi di luar rumah. Namun, di era digital ini, bagi banyak orang, akhir pekan justru menjadi momen di mana durasi menatap layar gawai melonjak drastis. Nah, fenomena peningkatan screen time di akhir pekan ini ternyata bukan sekadar kebiasaan baru, melainkan sebuah isu serius yang disoroti oleh para ahli. Salah satu dosen UNAIR bahkan secara spesifik menyebut peningkatan ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang patut kita waspadai.
Dosen UNAIR ingatkan bahaya peningkatan waktu layar di akhir pekan, ancaman tersembunyi bagi kesehatan kita.
Penasaran apa saja risikonya dan bagaimana cara mengatasinya? Mari kita selami lebih dalam temuan dari Universitas Airlangga ini agar kita bisa menjalani gaya hidup modern yang lebih seimbang dan sehat.
Mengapa Akhir Pekan Jadi Waktu Puncak Screen Time?
Coba ingat-ingat, berapa jam waktu yang Anda habiskan di depan layar ponsel, tablet, atau laptop saat akhir pekan? Bagi sebagian besar dari kita, jawabannya mungkin lebih banyak dibanding hari kerja. Ini wajar, mengingat akhir pekan adalah waktu luang di mana kita ingin bersantai, mencari hiburan, atau tetap terhubung dengan dunia maya. Dari streaming film, bermain game, berselancar di media sosial, hingga membaca berita digital, semua aktivitas ini melibatkan layar.
Namun, di balik kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan, ada potensi dampak negatif yang mungkin tidak kita sadari, terutama jika durasi screen time ini tidak terkontrol.
Ancaman Kesehatan di Balik Layar: Obesitas dan Lainnya
Seorang dosen UNAIR menyoroti bahwa peningkatan screen time di akhir pekan bisa menjadi pemicu utama obesitas. Mengapa demikian? Cukup sederhana: semakin lama kita duduk di depan layar, semakin sedikit waktu yang kita habiskan untuk bergerak atau beraktivitas fisik. Gaya hidup yang kurang gerak (sedenter) inilah yang menjadi biang keladi penumpukan lemak dan kenaikan berat badan.
Selain risiko obesitas, screen time yang berlebihan juga bisa membawa dampak fisik lain seperti:
- Kelelahan mata (Eye Strain): Mata terasa perih, kering, atau pandangan kabur akibat fokus terlalu lama pada layar.
- Masalah postur: Duduk membungkuk dalam waktu lama dapat menyebabkan nyeri leher, punggung, dan bahu.
- Kurangnya paparan sinar matahari: Berkurangnya waktu di luar ruangan bisa memengaruhi produksi Vitamin D dalam tubuh.
Dampak pada Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental
Tak hanya fisik, kualitas tidur dan kesehatan mental juga menjadi korban dari screen time yang tidak terkontrol, terutama di akhir pekan. Paparan cahaya biru dari layar gawai sebelum tidur dapat mengganggu produksi melatonin, hormon penting yang memberi sinyal pada tubuh kita bahwa sudah waktunya untuk beristirahat. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak atau bahkan memicu insomnia.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya dari layar saat tidur dapat meningkatkan resistensi insulin, yang berisiko pada penyakit diabetes. Lebih jauh lagi, paparan cahaya yang berlebihan di malam hari juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Meskipun masih memerlukan penelitian lanjutan, jelas bahwa kualitas tidur yang buruk akibat screen time berdampak besar pada suasana hati dan fungsi kognitif kita.
Dampak pada kesehatan mental tidak berhenti di sana. Terlalu banyak waktu di dunia digital, terutama di kalangan remaja akhir dan dewasa muda, bisa memicu kecemasan, perbandingan sosial yang tidak sehat, bahkan “kebahagiaan semu” yang justru membuat jiwa rapuh. Interaksi sosial yang minim di dunia nyata juga bisa memperburuk kondisi ini.
Saran dari Ahli UNAIR: Keseimbangan Gaya Hidup Digital
Melihat berbagai potensi masalah kesehatan yang muncul, para ahli dari UNAIR menyarankan kita untuk mulai menyeimbangkan gaya hidup modern dengan kebiasaan yang lebih sehat. Ini bukan berarti kita harus menjauhi gawai sepenuhnya, melainkan mengelolanya dengan bijak.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan, terutama di akhir pekan:
- Tetapkan Batasan Waktu: Tentukan durasi maksimal screen time harian Anda dan patuhi itu. Ada banyak aplikasi yang bisa membantu Anda memantau dan membatasi penggunaan gawai.
- Zona Bebas Layar: Tentukan area atau waktu tertentu di rumah yang bebas dari gawai, misalnya kamar tidur satu jam sebelum tidur, atau saat makan bersama keluarga.
- Prioritaskan Aktivitas Fisik: Manfaatkan akhir pekan untuk bergerak. Berjalan kaki, bersepeda, berolahraga, atau sekadar membersihkan rumah bisa menjadi alternatif yang sehat.
- Interaksi Sosial Tatap Muka: Alih-alih hanya berinteraksi di media sosial, luangkan waktu untuk bertemu teman atau keluarga secara langsung. Kualitas interaksi ini jauh lebih baik untuk kesehatan mental.
- Edukasi dan Supervisi Digital: Bagi orang tua, penting untuk membekali diri dengan edukasi tentang
supervisi digital
dan membimbing anak serta remaja dalam penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab. Menciptakanruang digital yang aman
adalah tanggung jawab bersama.
Wujudkan Akhir Pekan yang Lebih Sehat dan Bermakna!
Kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi memang tak bisa dipungkiri. Namun, seperti pisau bermata dua, ada potensi bahaya jika tidak digunakan dengan bijak. Temuan dari dosen UNAIR mengenai peningkatan screen time di akhir pekan dan dampaknya terhadap masalah kesehatan seperti obesitas dan gangguan kualitas tidur adalah pengingat penting bagi kita semua.
Mari jadikan akhir pekan sebagai waktu untuk meregenerasi diri, bukan malah memperburuk kesehatan. Dengan mengelola screen time secara lebih mindful, kita bisa menikmati gaya hidup modern yang seimbang, produktif, dan pastinya lebih sehat. Tubuh dan pikiran Anda pasti akan berterima kasih!
FAQ
Tanya: Apa saja bahaya peningkatan screen time di akhir pekan yang diungkap oleh dosen UNAIR?
Jawab: Peningkatan screen time di akhir pekan dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, meskipun artikel ini belum merinci secara spesifik bahaya tersebut.
Tanya: Mengapa durasi menatap layar cenderung meningkat di akhir pekan?
Jawab: Akhir pekan menjadi waktu luang untuk bersantai, mencari hiburan, atau tetap terhubung dengan dunia maya melalui berbagai aktivitas digital seperti streaming film, bermain game, dan media sosial.
Tanya: Bagaimana cara mengatasi kebiasaan screen time berlebihan di akhir pekan?
Jawab: Artikel ini akan membahas lebih dalam temuan dari Universitas Airlangga untuk membantu pembaca menjalani gaya hidup modern yang lebih seimbang dan sehat, namun solusi spesifik belum diuraikan.