Donald Trump Murka! Politikus Muslim Zohran Mamdani Selangkah Jadi Wali Kota New York

Dipublikasikan 26 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Halo pembaca setia, ada kabar panas dari dunia politik Amerika Serikat yang bikin geger! Presiden AS Donald Trump tiba-tiba meluapkan kemarahannya di media sosial. Bukan tanpa sebab, kemarahan Trump ini dipicu oleh kemenangan mengejutkan seorang politikus muda Muslim bernama Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York.

Donald Trump Murka! Politikus Muslim Zohran Mamdani Selangkah Jadi Wali Kota New York

Kejadian ini menarik perhatian banyak orang, karena Mamdani yang digadang-gadang akan menjadi wali kota Muslim pertama di New York ini memiliki pandangan yang sangat bertolak belakang dengan Trump. Penasaran kenapa Trump semurka itu? Atau ingin tahu lebih jauh siapa sebenarnya Zohran Mamdani dan apa saja visinya? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas agar Anda tidak ketinggalan informasi penting seputar peristiwa politik yang sedang hangat ini.

Mengapa Trump Marah Besar pada Zohran Mamdani?

Kemarahan Donald Trump ini bermula dari hasil pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York yang digelar pada Selasa (24/6) lalu. Secara mengejutkan, Zohran Mamdani berhasil mengalahkan pesaingnya yang jauh lebih berpengaruh, yaitu mantan Gubernur New York Andrew Cuomo. Kemenangan ini membuat Mamdani kini selangkah lagi menuju kursi Wali Kota New York dalam pemilu November mendatang.

Melihat hasil ini, Trump tak tinggal diam. Melalui serangkaian unggahan di media sosial Truth Social miliknya pada Rabu (25/6), ia menunjukkan kebenciannya pada Mamdani. Trump bahkan melontarkan serangan pribadi yang cukup pedas, mulai dari penampilan, suara, hingga kecerdasan Mamdani.

“Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota,” tulis Trump dalam salah satu postingannya.

“Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi agak konyol. Dia terlihat BURUK, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” sebut Trump melontarkan serangan verbal terhadap Mamdani.

Tidak hanya Mamdani, Trump juga menyindir para politikus Partai Demokrat yang mendukungnya, seperti anggota DPR AS Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) dan pemimpin minoritas Senat AS Chuck Schumer. Trump bahkan menyebut Schumer sebagai “Senator Palestina Hebat Kita”, meskipun faktanya Schumer berdarah Yahudi-Amerika, bukan keturunan Palestina.

Siapa Sebenarnya Zohran Mamdani? Profil Singkatnya

Zohran Mamdani adalah sosok politikus muda berusia 33 tahun yang kini menjadi sorotan dunia. Ia lahir di Uganda dari orang tua berdarah India, dan kemudian pindah ke Amerika Serikat saat masih kecil. Mamdani dikenal sebagai seorang Muslim dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang sosialis demokrat, bukan komunis seperti yang dituduhkan Trump.

Sebelumnya, Mamdani relatif tidak dikenal luas di kancah politik nasional. Namun, ia berhasil menarik perhatian sebagai “sosialis demokrat” di tengah gejolak politik AS. Sejak tahun 2021, ia menjabat sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York, mewakili wilayah Astoria, Queens.

Kemenangan Mamdani dalam pemilihan pendahuluan ini dianggap sebagai sejarah baru. Jika terpilih pada November nanti, ia akan menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York City. Ini juga menandai pergeseran signifikan di Partai Demokrat, yang semakin condong ke arah progresif.

Program dan Visi Mamdani: Dari Transportasi Gratis hingga Isu Palestina

Dalam kampanyenya, Zohran Mamdani mengusung sejumlah kebijakan progresif yang berfokus pada keadilan sosial dan ekonomi. Beberapa program utamanya antara lain:

  • Transportasi Bus Gratis: Ia berjanji akan menggratiskan seluruh layanan bus di kota New York pada tahun 2027.
  • Pembekuan Kenaikan Sewa Apartemen: Mamdani mengusulkan pembekuan kenaikan sewa untuk semua apartemen dengan status sewa terkendali (rent-stabilized).
  • Pendirian Toko Sembako Murah: Ia juga berencana mendirikan toko sembako murah yang dikelola langsung oleh pemerintah.

Semua program ambisius ini rencananya akan dibiayai dari kenaikan pajak sebesar 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 162 triliun) yang akan dikenakan pada korporasi besar dan kelompok orang kaya.

Namun, yang paling membuat Trump dan banyak pihak lain geram adalah sikap Mamdani yang sangat vokal membela Palestina. Ia secara terbuka menyebut perang Israel di Gaza sebagai genosida dan mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel. Bahkan, Mamdani pernah menyatakan bahwa jika menjabat sebagai wali kota, ia siap menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika menginjakkan kaki di New York, merujuk pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada akhir 2024. Sikap pro-Palestina inilah yang menjadikan kebijakan luar negeri sebagai titik fokus yang tak terduga dalam pertarungan calon Wali Kota New York.

Reaksi Lain dan Arah Baru Politik Demokrat

Tidak hanya Donald Trump, Wali Kota New York saat ini, Eric Adams, juga ikut mengkritik Mamdani. Dalam sebuah wawancara, Adams menyebut Mamdani sebagai “penjual mimpi” dan meragukan pengalamannya serta sikapnya terhadap Israel. Adams sendiri berniat maju kembali sebagai kandidat independen dalam Pilkada November nanti.

Kemenangan Mamdani atas Andrew Cuomo, yang sebelumnya dijagokan oleh elite partai dan bahkan didukung oleh mantan Presiden Bill Clinton, dipandang sebagai indikator arah baru dalam tubuh Partai Demokrat yang semakin condong ke kiri. Ini menunjukkan bahwa isu-isu progresif, termasuk isu Palestina, kini semakin mendapat tempat di tengah masyarakat, bahkan dalam pemilihan lokal sekalipun.

Kesimpulan

Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan calon Wali Kota New York adalah kejutan besar yang memicu kemarahan Donald Trump. Latar belakang Mamdani sebagai politikus Muslim progresif dengan visi populis dan sikap vokal pro-Palestina menjadi alasan utama mengapa ia mendapat serangan keras dari Trump. Peristiwa ini tidak hanya menjadi pertarungan politik lokal, tetapi juga cerminan pergeseran arah politik di Amerika Serikat.

Pemilu Wali Kota New York pada November mendatang akan menjadi penentu apakah Zohran Mamdani akan mencetak sejarah sebagai wali kota Muslim pertama dengan agenda progresifnya. Mari kita tunggu dan lihat bagaimana dinamika politik ini akan terus berkembang!

FAQ

Berikut adalah bagian FAQ yang relevan dan optimal untuk Google Snippet:

Tanya: Mengapa Donald Trump marah pada Zohran Mamdani?
Jawab: Donald Trump marah karena Zohran Mamdani, seorang politikus Muslim, memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York. Kemenangan ini dianggap mengejutkan dan bertentangan dengan pandangan Trump.

Tanya: Siapa Zohran Mamdani?
Jawab: Zohran Mamdani adalah seorang politikus muda Muslim yang baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York. Ia berpotensi menjadi wali kota Muslim pertama di kota tersebut.

Tanya: Apa dampak kemenangan Zohran Mamdani bagi pencalonan Wali Kota New York?
Jawab: Kemenangan Mamdani dalam pemilihan pendahuluan membuatnya selangkah lebih dekat untuk menjadi calon resmi Wali Kota New York dari Partai Demokrat. Ia akan bersaing dalam pemilu utama pada bulan November mendatang.