Yogyakarta, zekriansyah.com – Bursa transfer musim panas selalu dipenuhi drama, dan salah satu saga yang paling menyita perhatian adalah kepindahan Alexander Isak ke Liverpool. Penyerang tajam milik Newcastle United ini sudah lama dikaitkan dengan The Reds, namun negosiasi selalu menemui jalan buntu. Tapi, jangan putus asa dulu! Sebuah skenario menarik yang disebut “domino transfer” kini muncul, berpotensi melicinkan jalan Isak menuju Anfield.
Potensi domino transfer pemain membuka jalan bagi Alexander Isak untuk merapat ke Liverpool, meski Newcastle United enggan melepas striker andalannya.
Jika Anda penasaran bagaimana satu transfer bisa memicu serangkaian perpindahan pemain lain dan akhirnya mewujudkan impian Isak berseragam merah, Anda berada di tempat yang tepat. Mari kita selami lebih dalam dinamika pasar transfer ini.
Saga Transfer Isak: Mengapa Selalu Sulit Terwujud?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Liverpool sangat meminati Alexander Isak. Kabarnya, striker berusia 26 tahun ini bahkan sudah mencapai kata sepakat soal kontrak pribadi dengan klub Merseyside tersebut. Sayangnya, Newcastle United belum juga memberikan lampu hijau. Tawaran pertama Liverpool senilai 120 juta poundsterling (sekitar Rp2,6 triliun) ditolak mentah-mentah oleh The Magpies.
Newcastle bersikeras mempertahankan Isak karena mereka belum menemukan pengganti yang sepadan. Sementara itu, Isak sendiri sudah menunjukkan tanda-tanda frustrasi. Ia dikabarkan sebal dan bahkan menegaskan keengganannya untuk bermain lagi bagi Newcastle, bahkan jika bursa transfer ditutup tanpa kepindahannya. Situasi ini tentu membuat pelatih Eddie Howe pusing, mengingat ia hanya menginginkan pemain yang berkomitmen penuh.
Memahami Konsep “Domino Transfer”
Pernahkah Anda melihat deretan kartu domino yang berjatuhan satu per satu setelah kartu pertama didorong? Konsep “domino transfer” dalam sepak bola kurang lebih sama. Ini adalah situasi di mana satu perpindahan pemain memicu serangkaian transfer lainnya, seperti efek berantai.
Dalam kasus Alexander Isak dan Liverpool, efek domino ini bisa menjadi kunci untuk memecah kebuntuan. Newcastle tidak mau melepas Isak tanpa pengganti, dan inilah di mana peran tiga klub lain menjadi sangat penting.
Tiga Klub Kunci dalam Efek Domino Ini
Menurut laporan dari The Athletic, ada tiga klub yang bisa menciptakan efek domino yang menguntungkan Liverpool dan Alexander Isak. Ketiga klub ini adalah Bournemouth, Brentford, dan tentu saja, Newcastle United.
Begini skenarionya:
- Langkah 1: Bournemouth dan Amine Adli.
Bournemouth saat ini sedang berupaya keras mendatangkan striker Bayern Leverkusen, Amine Adli, dengan banderol sekitar 27 juta poundsterling. - Langkah 2: Dango Ouattara ke Brentford.
Jika transfer Adli ke Bournemouth berhasil, maka Bournemouth akan bersedia melepas pemainnya, Dango Ouattara. Ouattara sendiri menjadi incaran utama Brentford. - Langkah 3: Yoane Wissa ke Newcastle United.
Nah, jika Brentford berhasil mendapatkan Ouattara, mereka akan lebih leluasa melepas penyerang mereka, Yoane Wissa. Kebetulan, Wissa sudah sejak beberapa pekan lalu menyatakan ingin pindah ke Newcastle United dan menjadi salah satu incaran The Magpies sebagai calon pengganti Isak atau bahkan Callum Wilson.
Jika skenario ini berjalan mulus, Newcastle akan mendapatkan pengganti yang mereka cari. Ini artinya, pintu keluar bagi Alexander Isak menuju Liverpool akan terbuka lebar.
Peran Penjualan Pemain Liverpool dalam Saga Isak
Meskipun efek domino di atas bisa membuka jalan, Liverpool juga perlu menyiapkan dana fantastis untuk memboyong Alexander Isak. Newcastle membanderol Isak dengan harga yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 150 juta poundsterling (sekitar Rp3 triliun). Untuk itu, The Reds harus melakukan penjualan pemain.
Beberapa pemain yang disebut-sebut bisa “dikorbankan” untuk mendanai transfer Isak antara lain:
- Luis Diaz: Penjualannya ke Bayern Munich senilai £65,5 juta sudah memberikan suntikan dana signifikan.
- Darwin Nunez: Dikabarkan diminati Al-Hilal dengan tawaran sekitar 75 juta euro.
- Federico Chiesa dan Harvey Elliott: Keduanya juga berpotensi dilepas demi mendapatkan modal tambahan.
Penjualan Luis Diaz saja sudah membuat direktur olahraga Liverpool, Richard Hughes, memiliki pengeluaran bersih yang lebih “sehat”, membuka ruang finansial untuk mengejar transfer ambisius seperti Isak.
Akankah Isak Akhirnya Berseragam The Reds?
Melihat keinginan kuat Alexander Isak untuk bergabung dengan Liverpool (ia bahkan menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi demi Anfield), ditambah dengan kesiapan Liverpool untuk menggelontorkan dana besar, skenario “domino transfer” ini memang menjadi harapan terbesar.
Mantan pemain seperti Jamie Carragher bahkan berpendapat bahwa Isak sudah melampaui level Newcastle United dan layak bermain di tim yang memperebutkan trofi Liga Champions. Sementara itu, legenda Newcastle Alan Shearer pun bersikap netral, “Kalau ada yang berani membayar 150 juta poundsterling sesuai permintaan, maka terima saja dan ucapkan terima kasih atas kenangan yang sudah diberi.”
Semua mata kini tertuju pada pergerakan pasar. Akankah Amine Adli, Dango Ouattara, dan Yoane Wissa menjadi kunci yang membuka pintu transfer terbesar musim panas ini untuk Alexander Isak ke Liverpool?
Kesimpulan
Saga transfer Alexander Isak ke Liverpool memang rumit, namun konsep domino transfer klub menawarkan secercah harapan. Dengan Newcastle United yang membutuhkan pengganti sebelum melepas bintangnya, pergerakan pemain di antara Bournemouth, Brentford, dan Newcastle bisa menjadi “kartu domino” yang melicinkan jalan Isak ke Anfield. Ditambah lagi, Liverpool telah menyiapkan dana besar dari penjualan pemain seperti Luis Diaz. Kita tunggu saja, akankah efek domino ini benar-benar terwujud dan mengakhiri penantian panjang Isak untuk berseragam The Reds? Ikuti terus perkembangan terbaru di bursa transfer!