Yogyakarta, zekriansyah.com – Bursa transfer musim panas selalu menjadi panggung drama bagi klub-klub top Eropa, tak terkecuali Liverpool. Juara Liga Primer musim lalu ini terus berbenah di bawah arahan pelatih baru, Arne Slot. Setelah mendatangkan beberapa nama besar di lini serang dan tengah, kini fokus utama The Reds beralih ke sektor pertahanan. Dan di sinilah nama Marc Guehi, bakat Inggris yang sedang naik daun, menjadi sorotan utama.
Liverpool dikabarkan mengincar bek Crystal Palace, Marc Guehi, sebagai penguat lini belakang di bawah asuhan manajer baru Arne Slot, berkat bakat Inggris yang tampil impresif di Liga Primer.
Ketertarikan Liverpool merekrut Guehi bukan tanpa alasan. Bek tengah Crystal Palace ini dinilai memiliki kualitas yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat benteng pertahanan The Reds, apalagi dengan situasi kontrak beberapa pemain kunci dan masalah cedera yang mendera. Mari kita selami lebih dalam mengapa Guehi menjadi target panas di Anfield.
Marc Guehi: Bek Tangguh Idaman Arne Slot
Siapa yang tak kenal Marc Guehi? Bek berusia 25 tahun ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek tengah paling andal di Liga Primer Inggris. Sejak meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan Crystal Palace pada tahun 2021, Guehi telah tampil lebih dari 100 kali, menunjukkan konsistensi dan kematangan yang luar biasa.
Salah satu kualitas paling menonjol dari Guehi adalah ketenangannya. Ia bahkan pernah mengatakan, “Jika seorang bek bisa masuk ke dalam permainan dan tampak tidak melakukan apa pun, maka ia melakukan segalanya dengan benar.” Pernyataan ini menggambarkan gaya bermainnya yang tenang, efektif, dan minim kesalahan. Mantan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, dan rekan setimnya, Kyle Walker, bahkan memuji ketenangan dan kematangan Guehi di lapangan.
Statistik juga mendukung klaim ini. Guehi berada di peringkat ketiga untuk jumlah duel udara yang dimenangkan di Liga Primer musim ini, hanya sedikit di bawah Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate. Jumlah clearance dan blok yang dilakukannya juga lebih banyak dibanding bek-bek Liverpool, menunjukkan kemampuannya bertahan dengan sangat baik meskipun bermain di tim yang kerap tertekan seperti Palace.
Kualitas ini sangat sesuai dengan filosofi sepak bola Arne Slot yang mengedepankan ketenangan dalam menguasai bola, kemampuan membaca situasi, dan kekuatan dalam duel udara. Tak heran jika Liverpool sudah memantau pemain ini dengan saksama selama beberapa musim terakhir.
Kebutuhan Mendesak di Lini Belakang Liverpool
Musim panas ini, Liverpool memang melakukan perombakan besar. Mereka telah menjual beberapa pemain kunci seperti Luis Diaz ke Bayern Munchen dan Darwin Nunez, serta melepas Jarell Quansah ke Bayer Leverkusen. Di sisi lain, mereka sudah menggelontorkan dana fantastis, mencapai lebih dari £270 juta (sekitar Rp 5,9 triliun), untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, Milos Kerkez, dan Hugo Ekitike.
Namun, di tengah hiruk pikuk transfer pemain depan dan tengah, lini belakang justru menjadi perhatian. Cedera yang terus-menerus menimpa Joe Gomez membuat kedalaman skuad di posisi bek tengah sangat terbatas. Saat ini, hanya Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate yang tersedia sebagai bek tengah senior. Ditambah lagi, masa depan Konate yang kontraknya akan berakhir musim panas 2026 juga masih belum pasti, dengan Real Madrid dikabarkan tertarik meminangnya.
Kekalahan di laga Community Shield melawan Crystal Palace, di mana Liverpool kebobolan dua kali, semakin menyoroti kerapuhan lini pertahanan mereka di pramusim. Arne Slot sendiri mengakui bahwa timnya perlu penyesuaian di lini belakang. Di sinilah Marc Guehi masuk sebagai solusi ideal, tidak hanya sebagai pelapis, tetapi juga calon penerus Virgil van Dijk dalam jangka panjang.
Tantangan dalam Proses Rekrutmen
Meskipun Liverpool sangat menginginkan Marc Guehi, proses rekrutmen ini tidak akan mudah. Kontrak Guehi di Crystal Palace hanya tersisa satu tahun, hingga Juni 2026. Chairman Crystal Palace, Steve Parish, secara terbuka mengakui bahwa klubnya bisa saja melepas sang kapten, namun dengan harga yang tidak murah.
Palace dikabarkan mematok harga minimal £45 juta (sekitar Rp 880 miliar hingga Rp 1,4 triliun) untuk pemain berusia 25 tahun itu. Liverpool sendiri sudah dua kali mengajukan tawaran, namun keduanya ditolak karena belum sesuai dengan banderol yang diminta Palace. The Reds enggan membayar harga terlalu tinggi, sementara waktu terus berjalan menuju penutupan bursa transfer musim panas pada awal September.
Steve Parish menegaskan bahwa Palace harus realistis dan tidak ingin kehilangan pemain sekaliber Guehi secara gratis tahun depan. “Kami tentu harus mempertimbangkannya,” ujar Parish, mengindikasikan bahwa kesepakatan bisa tercapai jika tawaran sesuai.
Giovanni Leoni: Tambahan Bakat Muda dari Italia
Selain Marc Guehi, Liverpool juga dikabarkan membidik talenta muda lainnya untuk lini belakang: Giovanni Leoni dari Parma. Bek muda berusia 18 tahun ini disebut sebagai target jangka panjang dengan potensi besar. Meskipun baru tampil 17 kali di Serie A, mantan pelatih muda Parma, Fausto Pizzi, memuji bakat luar biasa yang dimiliki Leoni, menyebut kombinasi fisik dan kepribadiannya sangat mengesankan.
Liverpool disebut hampir menyepakati transfer senilai EUR 35 juta hingga EUR 37 juta (sekitar Rp 658 miliar hingga Rp 696 miliar) untuk Leoni. Ini menunjukkan komitmen Liverpool untuk berinvestasi pada bakat muda yang bisa menjadi pilar masa depan klub.
Kesimpulan
Dengan kebutuhan mendesak di lini belakang dan ambisi mempertahankan dominasi di kancah domestik maupun Eropa, Liverpool tampaknya siap berjuang keras untuk mendatangkan Marc Guehi. Bakat Inggris ini, dengan ketenangan, kekuatan, dan pengalamannya di Liga Primer, adalah jawaban yang sangat dibutuhkan Arne Slot. Bersama dengan potensi muda seperti Giovanni Leoni, lini belakang Liverpool diharapkan akan semakin solid untuk menghadapi tantangan musim 2025/26.
Pertanyaan besarnya adalah: akankah Liverpool bersedia memenuhi harga yang diminta Crystal Palace sebelum bursa transfer ditutup? Hanya waktu yang akan menjawab, namun satu hal pasti: perburuan bakat Inggris seperti Marc Guehi adalah langkah krusial bagi masa depan The Reds.