Dosen UNAIR Peringatkan: Peningkatan Screen Time Akhir Pekan Bisa Berujung Obesitas dan Sindrom Metabolik

Dipublikasikan 16 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Akhir pekan seringkali menjadi momen yang paling ditunggu untuk beristirahat dan bersantai setelah seminggu penuh beraktivitas. Namun, tanpa disadari, di waktu inilah peningkatan screen time akhir pekan bisa terjadi secara drastis. Mulai dari asyik main gadget, maraton serial favorit, atau rebahan sambil mendengarkan musik, semua aktivitas ini melibatkan layar dan punya dampak serius bagi kesehatan kita.

Dosen UNAIR Peringatkan: Peningkatan Screen Time Akhir Pekan Bisa Berujung Obesitas dan Sindrom Metabolik

Dosen UNAIR ingatkan peningkatan *screen time* akhir pekan berisiko obesitas dan sindrom metabolik akibat gaya hidup sedentari dan pola makan tak sehat.

Sebuah peringatan datang dari pakar kesehatan. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Farapti dr., M.Gizi, menyoroti bahaya di balik kebiasaan ini. Yuk, kita selami lebih jauh mengapa kita perlu lebih waspada dan bagaimana cara mengendalikan screen time agar tetap sehat dan bugar.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: Dosen UNAIR Ungkap Bahaya Peningkatan Screen Time di Akhir Pekan: Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Kita

Dampak Langsung dari Screen Time Berlebihan yang Mungkin Anda Rasakan

Ketika kita terlalu lama terpaku pada layar, tubuh kita akan memberikan sinyal. Dr. Farapti menjelaskan bahwa ada beberapa dampak langsung yang bisa dirasakan:

  • Mata lelah: Pandangan kabur, mata kering, atau sakit kepala bisa jadi tanda.
  • Nyeri pinggang atau leher: Posisi tubuh yang statis saat menggunakan gadget dalam waktu lama seringkali memicu keluhan ini.
  • Kurang tidur: Paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur.
  • Tubuh terasa tidak bugar: Kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh terasa lesu dan kurang berenergi.

Menuju Obesitas dan Penyakit Kronis: Jangka Panjang Peningkatan Screen Time

Jika kebiasaan peningkatan screen time akhir pekan ini terus berlanjut dan menjadi pola hidup, dampaknya bisa lebih serius. Dr. Farapti menyoroti risiko jangka panjang yang mengintai:

“Bila sudah menjadi kebiasaan, lambat laun akan bisa memicu terjadinya obesitas terutama bila penggunaan screen time ini diikuti konsumsi snack atau camilan padat kalori.”

— Dr. Farapti dr. M.Gizi, Dosen FKM UNAIR

Obesitas bukanlah masalah sepele. Kondisi ini dapat menjadi pintu gerbang bagi berbagai masalah kesehatan kronis yang lebih serius, dikenal sebagai sindrom metabolik. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Diabetes mellitus: Gangguan kadar gula darah.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi.
  • Dislipidemia: Gangguan kadar lemak dalam darah.
  • Penyakit jantung koroner: Masalah pada pembuluh darah jantung.

Korelasi Jelas Antara Screen Time dan Gaya Hidup Sedentari

Dosen UNAIR ini juga menyampaikan hasil studi yang dilakukan oleh timnya, yang menunjukkan korelasi erat antara lamanya screen time dengan peningkatan risiko obesitas, terutama pada mahasiswa. Durasi screen time di akhir pekan yang dilakukan di luar kewajiban akademik, seperti belajar atau mengerjakan tugas, cenderung masuk kategori sedentary lifestyle alias malas gerak.

“Ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dan pengeluaran energi memicu terjadinya obesitas,” jelas Farapti. Ini karena saat kita asyik dengan gadget, seringkali kita juga mengonsumsi camilan atau makanan tinggi kalori yang menyebabkan energi masuk lebih besar daripada energi yang dikeluarkan tubuh.

Solusi Bijak dari Pakar Kesehatan UNAIR untuk Mengelola Screen Time

Di tengah derasnya arus digitalisasi, screen time memang sulit dihindari, apalagi bagi generasi muda. Namun, Dr. Farapti menegaskan bahwa bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya. Kuncinya ada pada manajemen waktu yang bijak dan prioritas aktivitas fisik.

Berikut beberapa langkah yang disarankan oleh Dosen UNAIR ini:

  1. Alokasikan Waktu untuk Aktivitas Fisik: Jangan hanya bermain gadget selama akhir pekan. Rencanakan dan lakukan kegiatan fisik seperti jalan kaki, bersepeda, berolahraga ringan, atau bahkan sekadar membersihkan rumah.
  2. Seimbangkan Energi Tubuh: Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menyeimbangkan energi yang masuk dan keluar dari tubuh Anda, sehingga mencegah penumpukan lemak berlebih.
  3. Batasi Konsumsi Camilan Berkalori Tinggi: Sadari apa yang Anda makan saat asyik dengan layar. Pilih camilan sehat seperti buah-buahan atau kacang-kacangan, atau batasi porsinya.

Dengan mengatur durasi screen time secara bijak dan mengimbanginya dengan aktivitas fisik, kita bisa menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko penyakit serius.

Kesimpulan

Peningkatan screen time akhir pekan memang menjadi tantangan di era digital ini. Namun, berkat peringatan dan saran dari Dosen UNAIR, Dr. Farapti dr., M.Gizi, kita kini lebih paham akan risiko kesehatan yang mengintai, mulai dari mata lelah hingga potensi obesitas dan sindrom metabolik. Penting bagi kita untuk tidak lengah dan mulai mengelola kebiasaan ini dengan lebih bijak. Mari jadikan akhir pekan tidak hanya sebagai waktu untuk bersantai, tetapi juga sebagai kesempatan untuk bergerak aktif dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tubuh yang bugar adalah investasi terbaik untuk masa depan yang lebih sehat.

FAQ

Tanya: Apa saja dampak langsung dari peningkatan screen time di akhir pekan?
Jawab: Mata lelah, nyeri pinggang atau leher, kurang tidur, dan tubuh terasa tidak bugar adalah dampak langsung yang bisa dirasakan.

Tanya: Mengapa peningkatan screen time akhir pekan bisa menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik?
Jawab: Peningkatan screen time seringkali berarti berkurangnya aktivitas fisik, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan risiko obesitas serta sindrom metabolik.

Tanya: Siapa pakar yang memberikan peringatan mengenai bahaya screen time akhir pekan?
Jawab: Peringatan ini datang dari Dr. Farapti, seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR).