Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia Ultimate Fighting Championship (UFC) sedang mengalami pergeseran kekuatan yang mencolok. Jika dulu arena oktagon didominasi oleh para petarung dari Amerika Serikat, kini angin perubahan bertiup kencang dari Timur. Dominasi petarung Amerika Serikat tamat, dan munculnya nama-nama tangguh dari wilayah Kaukasus, khususnya Dagestan, Rusia, menjadi bukti nyata. Salah satu yang paling bersinar adalah Islam Makhachev, juara kelas ringan UFC yang kini dijuluki sebagai penerus legenda Khabib Nurmagomedov.
Islam Makhachev Pimpin Era Baru Dagestan, Mengakhiri Dominasi Petarung Amerika Serikat di UFC.
Artikel ini akan mengajak Anda menyelami bagaimana fenomena ini terjadi, peran sentral Islam Makhachev, serta mentalitas unik yang dibawa oleh para jagoan dari Dagestan. Siap-siap, karena ini bukan sekadar cerita pertarungan, tapi juga kisah tentang kebangkitan sebuah era baru di dunia MMA!
Ketika Dominasi Amerika Mulai Memudar di Oktagon UFC
Mari kita tengok sejenak ke belakang. Pada tahun 2016, panggung UFC adalah milik Amerika Serikat, dengan lebih dari selusin sabuk juara dipegang oleh petarung-petarung AS. Namun, pemandangan itu kini sangat berbeda. Jumlahnya menyusut drastis, bahkan di tahun 2025 ini, hanya tersisa satu nama petarung wanita AS, Kayla Harrison, yang masih memegang sabuk juara. Mantan juara kelas berat legendaris, Jon Jones, juga telah pensiun pada Juni, meninggalkan kekosongan yang signifikan di daftar juara pria dari AS.
Perubahan ini bukan kebetulan semata. Ada faktor-faktor yang secara perlahan mengikis hegemoni yang pernah kokoh itu. Para penggemar dan pengamat UFC bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?
Suara Islam Makhachev: Kebangkitan Talenta dari Dagestan
Petarung pound-for-pound nomor satu UFC, Islam Makhachev, punya jawaban yang lugas mengenai fenomena ini. Menurutnya, kemunduran dominasi petarung Amerika Serikat di UFC adalah karena kebangkitan talenta luar biasa dari wilayahnya.
Dalam sebuah wawancara, Makhachev dengan tegas menyatakan,
“UFC kini lebih banyak merekrut petarung dari wilayahnya. Itulah alasannya.”
Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka. Makhachev yakin akan ada lebih banyak juara dari Kaukasus, Dagestan, dan Chechnya di masa depan. Ia menyoroti perbedaan mentalitas yang mendasar antara petarung Amerika dan petarung dari daerah asalnya.
- Mentalitas Petarung Amerika: “Di AS, mereka tidak khawatir meskipun mereka bertanding dengan buruk.”
- Mentalitas Petarung Kaukasus: “Tapi di belakang petarung kami, ada keluarga, seluruh kota, seluruh republik. Dan dia merasakan tanggung jawab ini dan keluar dengan penuh tanggung jawab dan menang.”
Rasa tanggung jawab yang besar ini, didukung oleh dukungan penuh dari komunitas dan keluarga, menjadi pendorong utama semangat juang mereka.
Islam Makhachev: Sang Juara yang Mengguncang Peringkat P4P
Siapa sebenarnya Islam Makhachev yang begitu percaya diri ini? Lahir di Makhachkala, Dagestan, Rusia pada 27 Oktober 1991, Makhachev sudah berlatih bela diri sejak usia 10 tahun. Latar belakangnya adalah Sambo tempur, seni bela diri yang juga dikuasai oleh mentornya, Khabib Nurmagomedov. Ia bahkan meraih medali emas di Kejuaraan Sambo Tempur Dunia 2016.
Makhachev berlatih di bawah bimbingan ayah Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, dan kemudian bersama Khabib sendiri di American Kickboxing Academy (AKA). Perjalanan profesionalnya dimulai pada 2010, dan ia menandatangani kontrak dengan UFC pada 2014.
Rekor dan Prestasi Gemilang Islam Makhachev:
- Debut UFC: Mengalahkan Leo Kuntz pada Mei 2015.
- Satu-satunya Kekalahan: Mengalami kekalahan KO dari Adriano Martins pada Oktober 2015. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga yang membuatnya bangkit lebih kuat.
- Juara Kelas Ringan UFC: Mengalahkan Charles Oliveira pada Oktober 2022.
- Pertahanan Gelar Beruntun:
- Mengalahkan Alexander Volkanovski (dua kali)
- Mengalahkan Dustin Poirier di UFC 302 (Juni 2024)
- Peringkat P4P: Berhasil meraih posisi teratas pound-for-pound UFC pada tahun 2023, menggeser megabintang Amerika, Jon Jones.
Saat ini, Islam Makhachev memiliki rekor MMA profesional yang fantastis dengan 27 kemenangan dan hanya 1 kekalahan dalam 28 pertandingan. Sebuah catatan yang benar-benar menegaskan bahwa dominasi petarung Amerika Serikat tamat karena munculnya talenta sehebat dirinya.
Pertarungan Selanjutnya: Islam Makhachev vs Arman Tsarukyan di UFC 311
Perjalanan Islam Makhachev belum berakhir. Ia dijadwalkan akan menghadapi Arman Tsarukyan dalam pertarungan ulang yang sangat dinantikan di UFC 311 pada 18 Januari 2025 di Los Angeles, AS. Pertarungan ini bukan hanya tentang mempertahankan gelar, tetapi juga tentang potensi memecahkan rekor.
Jika Makhachev berhasil mengalahkan Tsarukyan, ia akan mencatat pertahanan gelar keempat berturut-turut di kelas ringan (155 pound). Ini akan menjadi rekor baru, melampaui mentornya, Khabib Nurmagomedov, yang mempertahankan gelar tiga kali berturut-turut.
Pertarungan ini juga memiliki lapisan intrik lain:
- Pertarungan Budaya dan Agama: Makhachev (Muslim dari Dagestan) dan Tsarukyan (Kristen Ortodoks dari Georgia/Armenia) mewakili wilayah dengan ikatan sejarah dan agama yang mendalam.
- Faktor Adriano Martins: Tsarukyan dikabarkan rutin berlatih tanding dengan Adriano Martins, satu-satunya petarung yang pernah meng-KO Islam Makhachev. Ini tentu menambah bumbu persaingan yang panas.
Masa Depan UFC: Sorotan pada Islam Makhachev dan Para Juara Baru
Kebangkitan Islam Makhachev dan para petarung dari Dagestan ini memang menjadi penanda era baru. Mereka membawa semangat, teknik, dan mentalitas bertarung yang berbeda ke panggung global UFC. Menariknya, para petarung asal Rusia di UFC seringkali menunjukkan rasa saling menghormati yang tinggi dan jarang sekali mau bertarung satu sama lain, seperti yang ditunjukkan Makhachev ketika ia tidak ingin menciptakan perseteruan dengan Khamzat Chimaev. Ini bisa jadi pertanda kekuatan kolektif yang solid dari wilayah tersebut.
Dengan talenta yang terus bermunculan dari Kaukasus, ditambah performa gemilang dari Islam Makhachev, jelas bahwa peta kekuatan di UFC telah berubah. Dominasi petarung Amerika Serikat tamat dan digantikan oleh era yang lebih beragam dan kompetitif, dengan Dagestan menjadi salah satu episentrum talenta terbaik dunia.
Kesimpulan
Pergeseran kekuatan di UFC adalah bukti bahwa dunia olahraga terus berevolusi. Dari dominasi petarung Amerika Serikat yang mulai memudar, kini kita menyaksikan kebangkitan talenta-talenta luar biasa dari Dagestan, Rusia, yang dipimpin oleh sang juara kelas ringan, Islam Makhachev. Dengan rekor impresif, mentalitas baja, dan dukungan penuh dari komunitasnya, Makhachev tidak hanya menjadi simbol kebangkitan, tetapi juga penentu arah masa depan UFC.
Jadi, bersiaplah untuk terus menyaksikan pertarungan-pertarungan seru dan tak terduga, karena era baru di oktagon baru saja dimulai, dan Islam Makhachev ada di garis depan!