Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, penyakit yang dulu identik dengan usia tua kini mulai mengintai generasi muda kita? Di Kabupaten Berau, ancaman Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes melitus (DM) pada usia produktif, bahkan remaja, menjadi perhatian serius. Untungnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah cepat dengan meluncurkan berbagai upaya dini dan program skrining kesehatan gratis demi menjaga kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, agar Berau punya masa depan yang lebih sehat dan produktif.
Dinkes Berau luncurkan program skrining kesehatan gratis bagi usia produktif sebagai langkah antisipasi dini penyakit tidak menular.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa kelompok usia produktif menjadi fokus utama, strategi apa saja yang diterapkan Dinkes Berau, dan bagaimana kita semua bisa berperan aktif dalam menciptakan Berau yang lebih sehat. Yuk, simak lebih lanjut!
Mengapa Usia Produktif Jadi Prioritas? Deteksi Dini Kunci Utama
Peningkatan kasus PTM, terutama diabetes, di kalangan remaja dan usia produktif memang mengkhawatirkan. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, Garna Sudarsono, mengungkapkan bahwa indikasi DM yang mulai ditemukan pada usia remaja adalah sinyal bahaya yang tidak bisa diabaikan. Ini berarti pola hidup modern dan kurangnya kesadaran akan kesehatan bisa mempercepat timbulnya penyakit kronis.
Fokus pada usia produktif dan upaya dini sangatlah krusial. Ibarat rumah yang ingin kita lindungi dari kebakaran, lebih baik memadamkan api kecil daripada menunggu hingga membesar. Demikian pula dengan kesehatan; mencegah sejak muda jauh lebih efektif dan berdampak jangka panjang daripada mengobati saat penyakit sudah parah. Oleh karena itu, deteksi dini melalui skrining kesehatan menjadi kunci penting untuk mengetahui risiko atau keberadaan penyakit sejak awal, bahkan sebelum gejalanya muncul.
Strategi Dinkes Berau: Edukasi dan Skrining Menyeluruh
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Berau merancang strategi komprehensif yang mencakup dua pilar utama: edukasi dan skrining.
Edukasi Sejak Dini: Menjangkau Pelajar dan Masyarakat
Dinkes Berau menyadari bahwa perubahan perilaku adalah fondasi kesehatan. Maka dari itu, program edukasi digencarkan, terutama bagi para pelajar.
- Sosialisasi di Sekolah: Baru-baru ini, Dinkes Berau telah mengadakan sosialisasi pentingnya pencegahan DM yang diikuti oleh 100 pelajar perwakilan dari 10 SMA di Berau. Tujuannya jelas: membekali mereka dengan pengetahuan agar bisa mencegah DM sebelum dewasa.
- Peran Puskesmas: Untuk menjangkau wilayah yang lebih luas, terutama di kampung-kampung, Puskesmas diberdayakan sebagai ujung tombak pelaksana sosialisasi di sekolah-sekolah dalam wilayah kerja mereka.
- Gerakan Nasional Aksi Bergizi: Selain DM, Dinkes Berau melalui Bidang Kesehatan Masyarakat juga aktif dalam “Gerakan Nasional Aksi Bergizi” yang menyasar siswi SMP/MTs dan SMA/MA. Program ini bertujuan meningkatkan literasi tentang pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mencegah anemia pada remaja putri, olahraga, dan konsumsi gizi seimbang. Remaja yang sehat, bebas anemia, dan aktif secara fisik tentu lebih tangguh menghadapi berbagai penyakit.
Skrining Kesehatan Gratis: Jemput Bola Hingga Pelosok
Edukasi harus diimbangi dengan aksi nyata. Karena itu, Dinkes Berau meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang sangat ambisius.
- Jangkauan Luas: Program ini menyasar ribuan warga di 13 kecamatan di Berau, dimulai sejak awal Juni 2025 hingga akhir Agustus.
- Layanan Lengkap Tanpa Biaya: Masyarakat bisa mendapatkan berbagai layanan kesehatan secara cuma-cuma, meliputi:
- Pengukuran tekanan darah
- Pemeriksaan gula darah
- Pemeriksaan asam urat
- Pemeriksaan kolesterol
- Konsultasi gizi dan gaya hidup sehat
- Mobil Klinik Keliling: Menyadari tidak semua warga mudah mengakses fasilitas kesehatan, Dinkes Berau juga mengerahkan layanan mobil klinik keliling (mobile clinic). Ini adalah strategi “jemput bola” untuk menjangkau kampung-kampung terpencil dan pesisir, seperti Maratua, Pulau Derawan, dan Biduk-Biduk.
- Target dan Data: Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, menargetkan minimal 10.000 warga dapat mengikuti program ini. Hasil skrining akan menjadi data dasar penting untuk memetakan wilayah risiko tinggi PTM dan menyusun strategi penanganan yang lebih tepat sasaran.
- Posbindu: Selain itu, program skrining kesehatan usia produktif juga dilakukan melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang menjadi wadah pemeriksaan kesehatan masyarakat secara rutin.
Lebih dari Sekadar Skrining: Membangun Gaya Hidup Sehat Berkelanjutan
Program ini bukan hanya tentang mendeteksi penyakit, tapi juga membentuk kesadaran akan gaya hidup sehat secara berkelanjutan. Dinkes Berau menekankan bahwa pencegahan adalah investasi terbaik untuk kesehatan.
Edukasi yang diberikan selalu menyertakan pentingnya:
- Pola makan bergizi seimbang: Mengonsumsi makanan kaya serat, vitamin, dan mineral.
- Aktivitas fisik teratur: Olahraga rutin dapat meningkatkan stamina, memperkuat daya tahan tubuh, dan menjaga berat badan ideal.
- Pengendalian konsumsi rokok dan gula: Dua faktor risiko utama banyak PTM.
- Cukup cairan: Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk fungsi organ dan daya tahan tubuh.
Lamlay Sarie dengan tegas berpesan, “Jangan tunggu sakit dulu baru ke fasilitas kesehatan. Lebih baik dicegah sejak awal.” Kesadaran untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, meskipun tidak merasa sakit, sangat penting. Banyak penderita PTM baru mengetahui kondisinya setelah penyakit mencapai tahap kronis. Dengan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan rutin melakukan deteksi dini, kita bisa hidup lebih berkualitas dan produktif.
Kesimpulan
Upaya Dinkes Berau dalam menyasar usia produktif melalui upaya dini dan skrining kesehatan gratis adalah investasi berharga bagi masa depan kesehatan Kabupaten Berau. Dengan edukasi yang masif, program skrining yang menjangkau hingga pelosok, serta penekanan pada gaya hidup sehat, diharapkan angka PTM, khususnya diabetes, dapat ditekan secara signifikan di kalangan generasi muda.
Mari bersama mendukung program-program kesehatan ini. Ajak keluarga, teman, dan tetangga untuk memanfaatkan kesempatan skrining kesehatan gratis dan mulai menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian. Karena kesehatan kita hari ini, adalah cerminan Berau yang lebih kuat dan sejahtera di masa depan!
FAQ
Tanya: Mengapa Dinas Kesehatan Berau memprioritaskan usia produktif untuk pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)?
Jawab: Usia produktif menjadi prioritas karena PTM seperti diabetes melitus (DM) kini mulai mengintai generasi muda dan remaja, menunjukkan pentingnya deteksi dini.
Tanya: Apa saja upaya dini yang dilakukan Dinkes Berau untuk mencegah PTM pada usia produktif?
Jawab: Dinkes Berau meluncurkan berbagai program upaya dini dan skrining kesehatan gratis untuk menjaga kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda.
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “deteksi dini” dalam konteks kesehatan usia produktif di Berau?
Jawab: Deteksi dini berarti mengenali gejala awal atau faktor risiko PTM pada usia muda agar dapat segera ditangani sebelum berkembang menjadi penyakit kronis.