didampingi hotman nadiem tiba kejagung diperiksa soal

Dipublikasikan 15 Juli 2025 oleh admin
Tak Berkategori

Yogyakarta, zekriansyah.com – Nadiem Makarim Kembali Diperiksa Kejagung Didampingi Hotman Paris: Menguak Kasus Korupsi Laptop Chromebook Triliunan Rupiah

didampingi hotman nadiem tiba kejagung diperiksa soal

Ilustrasi untuk artikel tentang didampingi hotman nadiem tiba kejagung diperiksa soal

Pagi yang cukup hangat di Jakarta, Selasa (15/7/2025), kembali menjadi sorotan publik. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, terlihat tiba di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan langkah mantap. Tak sendirian, ia ditemani oleh pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, dan tim hukumnya.

Kedatangan Nadiem kali ini bukan untuk urusan biasa, melainkan untuk melanjutkan pemeriksaan terkait dugaan kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook yang nilainya fantastis, mencapai Rp 9,9 triliun. Kasus ini telah menarik perhatian luas karena melibatkan anggaran besar dan sosok penting dalam pemerintahan. Mari kita selami lebih dalam seputar pemeriksaan Nadiem dan bagaimana kelanjutan kasus yang menghebohkan ini.

Pemeriksaan Kedua Nadiem dan Kehadiran Hotman Paris

Nadiem Makarim tiba di Gedung Bundar Kejagung sekitar pukul 09.00 WIB. Ia tampak mengenakan kemeja berwarna cokelat muda atau putih dengan celana gelap, serta membawa tas hitam. Di sampingnya, Hotman Paris Hutapea hadir dengan setelan jas hitam yang mencolok, mempertegas kehadirannya sebagai pendamping hukum.

Setibanya di lokasi, baik Nadiem maupun Hotman tidak banyak bicara kepada awak media yang sudah menunggu. Mereka hanya melempar senyum dan mengatupkan tangan sebelum langsung masuk menuju ruang pemeriksaan. Ini adalah kali kedua Nadiem diperiksa terkait kasus ini. Sebelumnya, ia sudah menjalani pemeriksaan perdana pada Senin (23/6/2025) selama kurang lebih 12 jam. Seharusnya, pemeriksaan lanjutan ini dilakukan pada Selasa (8/7/2025) pekan lalu, namun Nadiem mengajukan permohonan penundaan karena ada urusan pribadi.

Pelajari lebih lanjut tentang didampingi hotman nadiem makarim diperiksa kasus pengadaan di sini: didampingi hotman nadiem makarim diperiksa kasus pengadaan.

Materi Penting dalam Pemeriksaan: Rapat Janggal dan Anggaran Triliunan

Dalam pemeriksaan kali ini, penyidik Kejaksaan Agung terus menggali lebih dalam mengenai pengetahuan Nadiem dalam kapasitasnya sebagai menteri saat proyek pengadaan laptop senilai Rp 9,9 triliun itu berjalan. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa penyidik ingin mengetahui bagaimana Nadiem memahami proses pengadaan dan prinsip-prinsip pengawasannya.

Salah satu fokus utama yang didalami penyidik adalah terkait rapat yang terjadi pada 6 Mei 2020. Rapat ini dinilai janggal karena tak lama setelahnya muncul keputusan untuk melakukan pengadaan laptop Chromebook. Padahal, menurut Harli, dalam kajian teknis yang digelar pada April 2020, Chromebook justru dianggap tidak efektif karena membutuhkan ketergantungan pada jaringan internet yang belum merata di seluruh Indonesia, terutama di daerah Terpencil, Terdepan, dan Terluar (3T). Namun, di bulan Juni atau Juli, kajian tersebut diubah dan Chromebook justru diunggulkan. Proyek Digitalisasi Pendidikan ini sendiri memakan anggaran total Rp 9,9 triliun, di mana Rp 6,3 triliun di antaranya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Keterkaitan dengan GoTo dan Peran Mantan Staf Khusus

Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook ini semakin meruncing dengan adanya keterkaitan pada mantan perusahaan yang didirikan Nadiem, PT Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). Sehari sebelum pemeriksaan Nadiem, petinggi GoTo seperti Andre Soelistyo (Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tahun 2020) dan Melissa Siska Juminto (pemilik PT Go-Jek Indonesia) juga telah diperiksa sebagai saksi.

Pemeriksaan para petinggi perusahaan aplikasi ini tidak lepas dari penggeledahan kantor GoTo pada 8 Juli 2025, di mana penyidik menyita berbagai dokumen dan barang bukti elektronik. Penyidik menduga ada potensi investasi Google ke GoTo yang mungkin mempengaruhi keputusan pemilihan produk Google berupa Chromebook dalam pengadaan ini. Selain itu, sosok Jurist Tan, mantan staf khusus Nadiem Makarim, juga menjadi perhatian. Jurist Tan diduga banyak mengetahui perihal proses pengadaan laptop Chromebook dan disebut memiliki hubungan keluarga dengan petinggi produsen laptop Chromebook di Asia Tenggara. Meskipun sudah dipanggil lebih dari dua kali namun mangkir karena berada di luar negeri, Kejagung menegaskan tidak akan terpaku pada satu saksi dan akan terus mengumpulkan bukti dari berbagai pihak untuk membuat terang perkara ini.

Apa Selanjutnya dalam Kasus Laptop Chromebook?

Penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dalam Program Digitalisasi Pendidikan ini sudah berjalan hampir dua bulan. Puluhan saksi telah dipanggil, termasuk Nadiem Makarim yang kini menjalani pemeriksaan kedua. Nadiem sendiri telah menyatakan akan terus bersikap kooperatif untuk membantu aparat penegak hukum menjernihkan persoalan ini demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transformasi pendidikan.

Kejaksaan Agung terus berupaya mengumpulkan bukti dari berbagai sumber, baik dokumen, hasil penggeledahan, penyitaan barang bukti elektronik, maupun keterangan saksi lainnya. Semua ini akan menjadi bahan konfirmasi untuk mengungkap siapa saja pihak yang patut dimintai pertanggungjawaban. Kita semua tentu berharap, kasus ini bisa segera terungkap jelas, demi transparansi dan keadilan dalam penggunaan anggaran pendidikan di Indonesia. Ikuti terus perkembangan kasus ini untuk mendapatkan informasi terbaru.