Belakangan ini, perbincangan seputar ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali hangat di tengah masyarakat. Salah satu isu yang paling mencuat adalah tudingan bahwa ijazah beliau “dicetak di Pasar Pramuka”. Namun, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, dengan tegas membantah narasi tersebut dan meyakini keaslian ijazah Jokowi.
Artikel ini akan membahas tuntas mengapa isu ini muncul, bagaimana Dian Sandi Utama membantahnya, dan apa saja fakta yang melatarinya. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai polemik ijazah Jokowi yang sempat membuat gaduh publik.
Asal Mula Isu “Ijazah Jokowi dari Pasar Pramuka”
Isu mengenai ijazah Presiden Jokowi yang “dicetak di Pasar Pramuka” pertama kali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Narasi ini salah satunya disuarakan oleh politisi PDIP, Beathor Suryadi, dalam sebuah siniar bersama mantan Ketua KPK, Abraham Samad.
“Jadi Pasar Pramuka itu 2018 ditertibkanlah oleh Ahok. Karena Ahok gubernur. Tertangkaplah dua orang pelaku ijazah palsu. Ditangkap oleh namanya Hengki, Polres Jakarta Pusat,” kata Beathor.
Beathor lantas mengaitkan peristiwa penertiban pembuat ijazah palsu di Pasar Pramuka pada tahun 2018 tersebut dengan ijazah Jokowi, bahkan menyebut lokasinya sempat dibakar. Tudingan ini kemudian menyebar luas dan menciptakan keraguan di sebagian masyarakat.
Dian Sandi PSI: Bantahan Keras dan Keyakinan Ijazah Asli
Melihat isu yang terus bergulir, kader PSI, Dian Sandi Utama, tidak tinggal diam. Ia dengan lantang menyuarakan bantahan keras terhadap narasi “ijazah Pasar Pramuka” ini melalui akun X-nya.
“Jika ingin lihat siapa pemilik IQ 70-79 di Indonesia, lihat saja siapa-siapa orang yang percaya isu ijazah Pak Jokowi dicetak di Pasar Pramuka,” ujar Dian Sandi Utama dengan nada sindiran.
Ia menilai tudingan tersebut sangat tidak masuk akal dan mencederai akal sehat. Dian Sandi meminta publik agar tidak mudah terprovokasi isu liar yang tidak berdasar dan menyesatkan.
Apa dasar keyakinan Dian Sandi terhadap keaslian ijazah Jokowi?
Dian Sandi memiliki beberapa alasan kuat yang membuatnya yakin bahwa ijazah Jokowi adalah asli, bukan palsu seperti yang dituduhkan:
- Pernah Diunggah UGM: Dian Sandi menjelaskan bahwa dokumen ijazah digital yang ia yakini asli itu pernah diunggah oleh akun media sosial resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2022. Ia menegaskan, dokumen yang ia miliki identik dengan yang dikeluarkan oleh UGM.
- Legalisasi Sejak Lama: Menurut Dian, berkas-berkas pendidikan Jokowi sudah disiapkan sejak lama dan digunakan dalam proses politik yang sah, bahkan sebelum Pilkada DKI Jakarta pada 2012. Ia juga menyebut adanya proses legalisir dan verifikasi ijazah ke UGM pada tahun 2004 ketika Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta.
- Dukungan Dokumen Lama: Dian menunjukkan bahwa koran pada tahun 2005 saja sudah mencetak nama Jokowi dengan gelar, menandakan bahwa legalitas ijazahnya sudah terverifikasi sejak lama.
- Informasi dari Teman Seangkatan: Keyakinan Dian juga diperkuat oleh cerita dari rekannya, Andi Pramaria, yang mengaku sebagai teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Andi Pramaria sering berbagi cerita tentang masa kuliah mereka, termasuk foto-foto zaman kuliah.
Meskipun Dian Sandi mengunggah ijazah yang diklaim asli tersebut di media sosial X pada 1 April 2025, ia menegaskan bahwa ia mendapatkannya dalam bentuk digital dari seorang teman, bukan dari Kaesang Pangarep (Ketua Umum PSI) atau langsung dari Jokowi atau UGM. Ia juga menegaskan tindakannya ini murni atas inisiatif pribadi, bukan mengatasnamakan PSI.
Perjalanan Hukum dan Pembuktian Ijazah Jokowi
Polemik ijazah ini tidak hanya berhenti di ranah media sosial. Kasus ini juga berujung pada jalur hukum.
- Laporan Jokowi: Presiden Jokowi sendiri telah melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana fitnah dan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu ini. Beberapa nama yang dilaporkan antara lain mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dan Dokter Tifauziah Tyassuma, yang kerap menyuarakan isu ijazah palsu ini.
- Dian Sandi Juga Dilaporkan: Ironisnya, Dian Sandi Utama juga sempat dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU) berinisial YLH. Dian dilaporkan atas tuduhan menyebarkan dokumen berupa ijazah milik seseorang tanpa izin pemilik, setelah ia mengunggah ijazah yang diklaim asli tersebut di X.
Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus ini, termasuk Dian Sandi Utama sendiri yang memenuhi panggilan untuk memberikan keterangan. Dian menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan sepenuhnya dan berharap polemik ini segera berakhir. Ia bahkan menegaskan akan melawan pihak-pihak yang terus menyebarkan tudingan ijazah palsu ini.
Kesimpulan
Polemik ijazah Presiden Jokowi, khususnya narasi “cetakan Pasar Pramuka”, adalah isu yang cukup menyita perhatian publik. Dian Sandi Utama dari PSI telah tampil ke depan untuk membantah keras tudingan tersebut, berlandaskan pada keyakinan akan keaslian ijazah yang didukung oleh beberapa fakta dan informasi yang ia peroleh.
Meskipun isu ini terus bergulir, jalur hukum telah ditempuh oleh berbagai pihak untuk mencari kejelasan. Penting bagi kita sebagai pembaca untuk selalu mencari informasi dari sumber yang kredibel dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya. Semoga dengan adanya proses hukum yang berjalan, kebenaran seputar ijazah ini dapat terungkap secara terang benderang.
FAQ
Berikut adalah bagian FAQ yang relevan, humanis, informatif, dan optimal untuk muncul di Google Snippet (’People Also Ask’) berdasarkan artikel tersebut:
Tanya: Siapa yang membantah isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka?
Jawab: Dian Sandi Utama, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan tegas membantah isu tersebut. Ia meyakini keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
Tanya: Apa asal mula isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka?
Jawab: Isu ini berawal dari pernyataan seorang politisi PDIP yang mengaitkan penertiban pembuat ijazah palsu di Pasar Pramuka pada tahun 2018 dengan ijazah Jokowi. Tudingan tersebut kemudian menyebar luas di media sosial.
Tanya: Mengapa isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka menjadi perbincangan?
Jawab: Isu ini menjadi perbincangan hangat karena menyebar luas di media sosial dan menciptakan keraguan di sebagian masyarakat mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi.