Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Amerika Serikat baru saja dikejutkan dengan kedatangan salah satu bintang terbesar dari Asia, Son Heung-min. Mantan kapten dan ikon Tottenham Hotspur ini resmi memulai babak baru dalam kariernya bersama Los Angeles FC (LAFC), dan yang paling menarik, ia langsung memberikan dampak signifikan pada debut Son Heung-min di LAFC hanya selang beberapa hari setelah pengumumannya.
Jika Anda penasaran bagaimana kiprah perdana eks bintang Tottenham ini di panggung Major League Soccer (MLS), Anda berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan mengupas tuntas momen bersejarah tersebut, mulai dari transfernya yang memecahkan rekor hingga kontribusinya yang langsung terasa di lapangan.
Kedatangan Bintang Asia di Tanah Amerika
Kepindahan Son Heung-min ke LAFC bukanlah berita biasa. Ini adalah salah satu transfer terbesar dalam sejarah Major League Soccer, dengan nilai yang dilaporkan mencapai rekor fantastis, sekitar $26 hingga $26,5 juta. Setelah satu dekade yang gemilang bersama Tottenham Hotspur, di mana ia mencetak 173 gol dari 454 penampilan dan bahkan mengangkat trofi Liga Europa sebagai kapten, Son memutuskan mencari tantangan baru di benua Amerika.
Ia diperkenalkan secara megah di Stadion BMO LAFC pada 7 Agustus 2025, disambut langsung oleh Wali Kota Los Angeles dan sorakan riuh suporter. Son sendiri mengakui bahwa LAFC awalnya bukan pilihan pertamanya, namun bujukan John Thorrington, Presiden dan Manajer Umum klub, berhasil mengubah hati dan pikirannya. Kehadiran komunitas Korea yang besar di Los Angeles juga menjadi daya tarik tersendiri baginya.
Momen Debut yang Dinanti: Chicago Fire Jadi Saksi
Tidak butuh waktu lama bagi Son untuk merasakan atmosfer MLS. Hanya tiga hari setelah diperkenalkan, Son Heung-min langsung menjalani debutnya di LAFC saat timnya bertandang ke markas Chicago Fire di SeatGeek Stadium, Illinois, pada 9 Agustus 2025 waktu setempat (atau 10 Agustus 2025 WIB).
Meski berstatus laga tandang, antusiasme penggemar Son sangat terasa. Di tengah lautan warna merah pendukung Chicago, terlihat banyak suporter yang mengenakan jersey Korea Selatan, Tottenham Hotspur, bahkan Bayer Leverkusen, datang khusus untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
Pelatih LAFC memutuskan untuk menurunkannya dari bangku cadangan. Son masuk pada menit ke-61, di saat timnya tengah tertinggal 1-2 dari Chicago Fire.
Dampak Instan: Penalti Kemenangan (Nyaris)!
Kehadiran Son Heung-min di lapangan tak ubahnya suntikan energi bagi LAFC. Hanya dalam waktu kurang dari 20 menit setelah masuk, Son langsung membuat perbedaan. Dengan kecepatan dan akselerasi khasnya, ia menusuk lini pertahanan Chicago dan memaksa bek Carlos Teran melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Awalnya wasit tidak menunjuk titik putih, namun setelah tinjauan VAR (Video Assistant Referee), keputusan berubah dan penalti pun diberikan. Denis Bouanga, pencetak gol terbanyak LAFC musim ini, maju sebagai eksekutor dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit ke-81. Gol ini memastikan LAFC pulang dengan satu poin.
Son sendiri mengomentari insiden tersebut dengan lugas:
“Umpan yang bagus dan jelas ada kontak, dan itu jelas penalti, tidak diragukan lagi,” ujarnya setelah pertandingan.
Suara Son: Antusiasme dan Harapan di MLS
Meski agak kecewa karena timnya gagal meraih tiga poin penuh, Son Heung-min mengaku senang dengan debutnya. Ia merasakan atmosfer yang sangat ramah di MLS, sesuatu yang berbeda dari pengalaman laga tandangnya di Eropa.
“Agak kecewa tidak mendapatkan tiga poin, tetapi saya pikir semua orang telah berusaha keras, senang saya melakukan debut dan saya berharap gol-gol akan segera datang,” tambahnya. Ia juga menyatakan antusiasmenya untuk segera mencetak gol perdananya di liga ini.
Sekilas tentang Los Angeles FC: Klub Ambisius di MLS
Los Angeles FC adalah salah satu klub sepak bola yang terbilang baru namun sangat ambisius di MLS. Berdiri pada 30 Oktober 2014, LAFC dengan cepat membangun reputasi sebagai tim yang kompetitif dan memiliki basis suporter yang fanatik, dikenal dengan sebutan “3252”.
Klub ini memiliki warna kebanggaan hitam dan emas, serta logo perisai yang ikonik. LAFC juga dikenal kerap merekrut bintang-bintang top dunia, seperti Carlos Vela, Diego Rossi, Olivier Giroud, Gareth Bale, dan Hugo Lloris. Puncaknya, LAFC berhasil meraih gelar MLS Cup pertama mereka pada tahun 2022, menunjukkan ambisi mereka untuk terus bersaing di level tertinggi.
Kesimpulan
Debut Son Heung-min di LAFC adalah awal yang sangat menjanjikan. Eks bintang Tottenham ini tidak hanya membawa sorotan global ke Major League Soccer, tetapi juga langsung menunjukkan kualitasnya dengan memberikan dampak positif di lapangan. Meskipun belum mencetak gol perdananya, kontribusinya dalam memenangkan penalti yang berujung gol penyeimbang adalah bukti nyata bahwa Son akan menjadi kekuatan besar bagi LAFC dan MLS secara keseluruhan.
Kita patut menantikan bagaimana kisah Son Heung-min selanjutnya di tanah Amerika, dan apakah ia akan mampu membawa LAFC meraih lebih banyak kesuksesan di musim ini. Satu hal yang pasti, kehadiran Son akan membuat MLS semakin menarik untuk disaksikan!