Chris Mason Soroti Gelombang Defeksi Tory ke Reform UK: Apa Artinya bagi Politik Inggris?

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Baru-baru ini, panggung politik Inggris kembali diramaikan dengan kabar mengejutkan. Beberapa tokoh senior dari Partai Konservatif (Tory) memutuskan untuk menyeberang ke Reform UK, partai populis sayap kanan yang dipimpin oleh Nigel Farage. Peristiwa ini tidak luput dari sorotan tajam Chris Mason, Editor Politik BBC, yang menyebut momentum Reform UK kini “membuat cuaca politik” di Inggris.

Chris Mason Soroti Gelombang Defeksi Tory ke Reform UK: Apa Artinya bagi Politik Inggris?

Ilustrasi: Pergeseran politik Inggris terlihat jelas saat Chris Mason menganalisis dampak tokoh senior yang beralih ke Reform UK.

Artikel ini akan membahas tuntas mengapa para politisi senior Tory memilih pindah haluan, apa itu Reform UK, dan bagaimana gelombang defeksi ini mengubah peta persaingan politik di Inggris. Dengan memahami ini, Anda akan lebih mudah mencerna dinamika politik yang sedang berlangsung di sana.

Siapa Chris Mason dan Mengapa Pandangannya Penting?

Chris Mason adalah Editor Politik BBC, salah satu jurnalis paling berpengaruh dalam menganalisis pergerakan politik di Inggris. Pandangan dan analisisnya seringkali menjadi patokan bagi banyak pihak untuk memahami isu-isu politik yang kompleks.

Mason bukan hanya melaporkan fakta, tetapi juga memberikan konteks dan interpretasi yang mendalam. Ketika ia mengatakan Reform UK kini “membuat cuaca politik,” itu berarti partai tersebut tidak bisa lagi dianggap remeh dan memiliki dampak signifikan pada arah politik negara. Ia menyoroti bagaimana partai Buruh pun, yang kini memiliki mayoritas besar di parlemen, mulai mengalihkan fokusnya dari Konservatif ke Reform UK.

Gelombang Defeksi: Mengapa Para Eks Tory Pindah ke Reform UK?

Dalam beberapa waktu terakhir, Reform UK berhasil menarik sejumlah nama besar dari Partai Konservatif. Ini bukan sekadar perpindahan biasa, melainkan sinyal kuat adanya ketidakpuasan mendalam di kalangan elite Tory.

Salah satu defeksi paling menonjol adalah Sir Jake Berry, mantan Ketua Partai Konservatif dan sekutu dekat Boris Johnson. Dalam tulisannya di The Sun, Sir Jake menyatakan:

“Politik Westminster yang lama telah gagal. Tapi ada cara yang lebih baik.”

Ia juga menambahkan bahwa dirinya mendukung Reform UK karena “selalu percaya bahwa perubahan datang dengan menantang tatanan lama. Dengan mengguncang sistem ketika tidak berfungsi.”

Selain Sir Jake Berry, beberapa tokoh Konservatif lainnya yang juga telah bergabung dengan Reform UK antara lain:

  • Sir David Jones: Mantan Sekretaris Wales.
  • Anne Marie Morris: Mantan anggota parlemen Konservatif.
  • Ross Thomson: Mantan anggota parlemen Konservatif.
  • Cathy Mason: Mantan anggota dewan Partai Buruh di Ashfield, yang juga memutuskan bergabung dengan Reform UK, menjadi defeksi pertama dari kubu Buruh.

Alasan utama di balik defeksi ini beragam, namun intinya adalah kekecewaan terhadap arah Partai Konservatif dan keyakinan bahwa Reform UK menawarkan solusi yang lebih baik. Sir Jake Berry bahkan secara blak-blakan mengkritik kedua partai besar (Konservatif dan Buruh) karena dianggap gagal dalam mengelola negara:

“Jika Anda sengaja mencoba menghancurkan negara, Anda akan kesulitan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada dua dekade terakhir pemerintahan Buruh dan Tory.”

Ia juga menyoroti sistem pajak yang “menghukum kerja keras dan ambisi” serta sistem tunjangan yang “menarik orang miskin dunia tanpa rencana integrasi dan tanpa kontrol atas siapa yang masuk.”

Mengenal Reform UK: Partai Populis yang Makin Meroket

Reform UK, yang didirikan pada tahun 2018 dengan nama The Brexit Party, adalah partai politik sayap kanan populis di Inggris. Partai ini didirikan oleh Nigel Farage dan Catherine Blaiklock. Sejak awal, fokus utamanya adalah mendukung Brexit tanpa kesepakatan (“no-deal Brexit”).

Berikut adalah beberapa poin penting tentang Reform UK:

  • Kepemimpinan: Saat ini dipimpin oleh Nigel Farage, dengan Richard Tice sebagai wakil pemimpin.
  • Ideologi:
    • Euroskeptisisme keras
    • Populisme sayap kanan
    • Membatasi imigrasi
    • Mengurangi pajak
    • Menentang kebijakan nol emisi bersih (net-zero emissions)
    • Selama pandemi COVID-19, partai ini juga berkampanye menentang lockdown lebih lanjut.
  • Markas Besar: Berada di Millbank Tower, London.
  • Slogan: “Britain is broken. Britain needs Reform.” (Inggris rusak. Inggris butuh Reformasi.)
  • Perkembangan:
    • Memenangkan kursi terbanyak di pemilihan Parlemen Eropa 2019 di Inggris.
    • Meskipun memiliki representasi rendah di Parlemen (4 anggota parlemen dari 650), Reform UK kini menjadi salah satu dari dua partai sayap kanan utama di Inggris, bersanding dengan Partai Konservatif.
    • Dukungan terhadap partai ini meningkat tajam setelah Nigel Farage kembali memimpin menjelang pemilihan umum 2024, meraih 14.3% suara populer.
    • Berhasil meningkatkan jumlah cabang konstituensi resminya dari nol menjadi lebih dari 400 di seluruh Inggris.
    • Jumlah anggota dewan lokal (councillors) mereka juga terus bertambah, mencapai 55 orang.

Para pendukung Reform UK melihat partai ini sebagai kekuatan baru yang akan “menyapu bersih rezim lama” dan membawa “revolusi politik” di Inggris. Mereka berusaha memprofesionalkan partai sambil tetap mempertahankan citra Farage yang “menyenangkan” di media sosial.

Dampak Defeksi pada Partai Konservatif dan Buruh

Defeksi para tokoh senior ini memberikan pukulan telak bagi Partai Konservatif. Meskipun mereka mencoba mengklaim bahwa Reform UK hanya menarik mantan anggota parlemen yang sudah kehilangan kursi, kenyataannya adalah banyak tokoh senior yang kini bangga bergabung dengan Nigel Farage. Kedekatan Sir Jake Berry dengan Boris Johnson, misalnya, dianggap sebagai “tusukan belati di jantung” Konservatif.

Namun, dampak defeksi ini tidak hanya terasa di internal Konservatif. Chris Mason menyoroti perubahan strategi yang lebih menarik dari Partai Buruh:

“Pada tingkat tertinggi dalam pemerintahan, mereka mengubah pendekatan mereka: mengalihkan perhatian dari lawan utama mereka selama seabad lebih, Partai Konservatif, dan beralih ke partai Nigel Farage.”

Ini menunjukkan bahwa Partai Buruh tidak lagi meremehkan Reform UK sebagai “insurgensi sesaat,” melainkan melihatnya sebagai ancaman serius yang memerlukan strategi jangka panjang. Kemenangan Reform UK dalam pemilihan lokal di Inggris dan pemilihan sela di Runcorn dan Helsby, Cheshire, menjadi bukti nyata momentum mereka.

Partai Buruh merespons defeksi Sir Jake dengan menuding Reform UK mewarisi “ekonomi sembrono” ala Liz Truss, mengingat Sir Jake adalah ketua partai di bawah Truss. Namun, mereka tahu bahwa tantangan untuk mengalahkan Reform UK akan membutuhkan kerja keras selama bertahun-tahun dan harus dibuktikan dengan kemampuan mereka dalam memerintah.

Kesimpulan

Gelombang defeksi tokoh-tokoh senior Partai Konservatif ke Reform UK adalah cerminan dari ketidakpuasan yang meluas terhadap politik arus utama di Inggris. Di bawah kepemimpinan Nigel Farage, Reform UK telah tumbuh menjadi kekuatan politik yang tidak bisa diabaikan, bahkan memaksa Partai Buruh untuk mengubah fokus strategis mereka.

Untuk informasi lebih mendalam, Anda bisa merujuk ke artikel berikut: Reform UK Guncang Politik Inggris: Eks Menteri Konservatif Pindah Haluan, Partai Buruh Waspada.

Analisis Chris Mason menegaskan bahwa Reform UK kini memiliki “momentum politik” yang signifikan, membentuk narasi dan arah perdebatan politik di Inggris. Peristiwa ini menunjukkan bahwa peta politik Inggris sedang mengalami pergeseran besar, dan publik akan terus mengamati bagaimana Reform UK akan memanfaatkan momentum ini untuk mencapai tujuan mereka dalam pemilu mendatang.