Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar terbaru datang dari Istana! Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengajukan sejumlah nama untuk mengisi posisi penting sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia di berbagai negara sahabat. Yang menarik, di antara nama-nama tersebut, ada sosok yang sudah tidak asing lagi di telinga publik: mantan menteri koordinator hingga adik dari tokoh penting nasional.
Ilustrasi: Para calon duta besar pilihan Prabowo, termasuk mantan menteri dan kerabat pejabat tinggi, menjalani proses uji kelayakan di hadapan anggota DPR.
Artikel ini akan mengupas tuntas siapa saja calon Dubes pilihan Presiden Prabowo, bagaimana proses uji kelayakan mereka di DPR, dan mengapa penunjukan ini sangat krusial bagi wajah Indonesia di mata dunia. Yuk, simak agar Anda tidak ketinggalan informasi penting ini dan memahami lebih jauh peran para diplomat kita!
Tokoh-tokoh Penting di Daftar Calon Dubes
Dari puluhan nama yang diajukan Presiden Prabowo, beberapa di antaranya langsung mencuri perhatian publik. Dua nama yang paling santer disebut adalah Dwisuryo Indroyono Soesilo dan Nurmala Kartini Sjahrir.
Dwisuryo Indroyono Soesilo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di era Presiden Joko Widodo, digadang-gadang akan menjadi Dubes RI untuk negara adidaya, Amerika Serikat (AS). Posisi ini tentu sangat strategis mengingat dinamika hubungan kedua negara.
Tak kalah menarik, ada nama Nurmala Kartini Sjahrir. Beliau adalah adik kandung dari Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh senior yang kini menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Nurmala Kartini Sjahrir diusulkan untuk menjadi Dubes RI di Jepang. Kedua negara ini memiliki hubungan ekonomi dan politik yang sangat erat, sehingga kehadiran Dubes yang cakap sangat dibutuhkan.
Selain itu, Hotmangaradja Pandjaitan, yang dikenal sebagai mantan asisten Presiden Prabowo Subianto, juga masuk dalam daftar calon Dubes untuk Singapura. Posisi ini juga tak kalah penting mengingat Singapura adalah salah satu mitra dagang dan investasi utama Indonesia di Asia Tenggara.
Proses Uji Kelayakan di DPR
Pengajuan nama-nama calon Dubes ini langsung ditindaklanjuti oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Mereka menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk memastikan bahwa para calon memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono, menjelaskan bahwa proses ini dilakukan secara bertahap.
“Kira-kira rencana mekanisme jalannya rapat dibagi empat sesi, satu sesi nanti kira-kira ada enam calon duta besar. Dimulai pagi ini jam 10 untuk sesi pertama, kemudian dilanjutkan nanti siang sampai sore, dan dilanjutkan besok dua sesi lagi,” ujar Budi Djiwandono, Sabtu (5/7/2025).
Total ada 24 nama calon Dubes yang akan menjalani proses ini. Pada hari pertama, Sabtu (5/7/2025), Komisi I DPR telah menguji 12 nama. Hasil dari uji kelayakan ini akan menjadi rekomendasi bagi Presiden Prabowo untuk menunjuk secara resmi para Dubes terpilih.
Daftar Calon Dubes yang Jalani Tes Hari Pertama
Berikut adalah 12 nama calon Duta Besar yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI pada Sabtu, 5 Juli 2025:
Nama Calon Dubes | Calon Penempatan |
---|---|
Abdul Kadir Jaelani | Jerman (Berlin) |
Redianto Heru Nurcahyo | Slovakia (Bratislava) |
Umar Hadi | Perutusan Tetap RI (PTRI) New York (PBB) |
Hotmangaradja Pandjaitan | Singapura |
Nurmala Kartini Sjahrir | Jepang (Tokyo) |
Dwisuryo Indroyono Soesilo | Amerika Serikat (Washington DC) |
Adam Mulawarman Tugio | Vietnam (Hanoi) |
Laurentius Amrih Jinangkung | Belanda (Den Haag) |
Judha Nugraha | Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) |
Sidharto Reza Suryodipuro | Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa) |
Andhika Chrisnayudhanto | Brasil (Brasilia) |
Syahda Guruh Langkah Samudera | Qatar (Doha) |
Pentingnya Dubes AS dan Isu Tarif Impor
Penunjukan Duta Besar untuk Amerika Serikat menjadi sorotan khusus. Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyoroti urgensi penunjukan Dubes AS ini. Hal ini terkait dengan rencana mantan Presiden AS, Donald Trump, yang akan memberlakukan tarif impor pada 9 Juli 2025.
DPR berharap penunjukan Dubes RI untuk AS bisa segera dilakukan agar upaya lobi dan diplomasi dapat berjalan optimal.
“Mudah-mudahan ini cepat, Senin Ibu Ketua DPR (Puan Maharani) bersurat ke Presiden, supaya bisa segera (ditetapkan),” kata Utut.
Pemerintah Indonesia sendiri, melalui berbagai kementerian seperti Menko Perekonomian, Menkeu, dan Menlu, sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melobi pihak AS agar kebijakan tarif impor tidak memberatkan Indonesia. Keberadaan Dubes definitif diharapkan bisa memperkuat upaya-upaya diplomasi ini.
Kesimpulan
Penunjukan Duta Besar adalah langkah penting dalam menjaga dan memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain. Dengan masuknya nama-nama berpengalaman seperti mantan Menko dan kerabat tokoh nasional, diharapkan diplomasi Indonesia akan semakin kuat di panggung global.
Proses uji kelayakan di DPR menjadi tahap krusial untuk memastikan bahwa sosok yang akan mewakili Indonesia benar-benar berkualitas. Kita tunggu bersama hasil akhir dari proses ini, semoga para Dubes terpilih dapat membawa nama baik Indonesia dan memajukan kepentingan bangsa di kancah internasional!