Sejak dilantik menjadi Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) pada 16 Februari 2025, Dr. Safaruddin SSos MSP langsung tancap gas dengan berbagai kebijakan dan instruksi penting yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN). Dari penetapan hari-hari besar keagamaan hingga penataan birokrasi, setiap langkah yang Bupati Abdya Safaruddin SSos MSP keluarkan ini menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan visi “Arah Baru Abdya Maju”.
Berikut beberapa pilihan caption yang menarik, relevan, dan informatif, sesuai dengan gaya caption berita pada umumnya, dalam satu kalimat utuh: * **Bupati Abdya Safaruddin SSos MSP memimpin perubahan signifikan di Aceh Barat Daya melalui deretan kebijakan strategis yang langsung menyentuh masyarakat dan ASN.** * **Inovasi dan kebijakan prorakyat menjadi fokus utama Bupati Abdya Safaruddin SSos MSP dalam mentransformasi wajah Aceh Barat Daya sejak awal masa jabatannya.** * **Sejak Februari 2025, Bupati Safaruddin SSos MSP telah mengimplementasikan kebijakan krusial yang membentuk kembali lanskap Aceh Barat Daya, berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warga dan efektivitas ASN.**
Penasaran apa saja kebijakan inovatif yang telah diluncurkan? Mari kita selami lebih dalam bagaimana Bupati Safaruddin membawa angin segar bagi Kabupaten Abdya.
Penetapan Hari Meugang dan Lokasi Penyembelihan: Tradisi yang Terjaga
Salah satu kebijakan awal yang langsung dirasakan masyarakat adalah penetapan Hari Meugang Ramadhan 1446 Hijriah. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya melalui Surat Edaran (SE) Nomor: 400/8/243 menetapkan Hari Meugang jatuh pada Kamis, 27 Februari 2025. Ini bukan sekadar pengumuman tanggal, melainkan juga panduan lengkap agar tradisi ini berjalan lancar dan tertib.
Dalam SE tersebut, ada empat poin penting yang ditekankan:
- Pelaksanaan Hari Meugang di Abdya pada 27 Februari 2025.
- Penetapan 1 Ramadhan 1446 H akan berpedoman pada Keputusan Kementerian Agama RI.
- Setiap hewan ternak yang disembelih wajib memiliki Surat Kir Kesehatan Ternak dari Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, disertai pemantauan ketat oleh pihak terkait.
- Informasi ini harus disampaikan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja masing-masing.
Tak hanya itu, Bupati Abdya Safaruddin juga mengeluarkan SE Nomor 400.8.1/234 pada 18 Februari 2025 yang khusus mengatur lokasi pemotongan hewan ternak saat Meugang, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tujuannya jelas, untuk menghindari kemacetan, memudahkan masyarakat membeli daging, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Berikut adalah beberapa lokasi penyembelihan hewan ternak yang telah ditetapkan di beberapa kecamatan:
Kecamatan | Lokasi Resmi Pemotongan Hewan Ternak |
---|---|
Kuala Batee | Bantaran Sungai Gampong Krueng Panto |
Babahrot | Pasar Rakyat Babahrot |
Blangpidie, Susoh, Jeumpa | Bantaran Sungai Krueng Berkah (Krueng Susoh) Gampong Kedai Siblah |
Tangan-Tangan | Pasar Tanjung Bunga |
Setia | Pasar Setia, Gampong Lhang |
Manggeng, Lembah Sabil | Lapangan Bola Kaki Gampong Seunelop |
Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat. Seperti yang diungkapkan Tokoh Masyarakat Abdya, Elizar Lizam, “Saya sangat setuju, dan ini merupakan langkah yang sangat tepat yang dilakukan oleh Pak Bupati Safaruddin.” Ia menambahkan bahwa pemusatan lokasi ini tidak hanya menghidupkan tradisi, tetapi juga memacu gairah ekonomi lokal dan mengurangi masalah seperti kemacetan dan bau tidak sedap.
Menghentikan Studi Banding ke Luar Daerah: Anggaran untuk Rakyat
Pada 20 Juni 2025, Bupati Abdya Safaruddin mengeluarkan instruksi tegas yang cukup mengejutkan: melarang keuchik dan aparatur desa melakukan studi banding ke luar daerah. Ia menegaskan, “Mulai hari ini, tidak ada lagi studi banding keuchik, aparatur gampong, maupun Tuha Peut ke luar daerah. Penguatan kapasitas di luar Aceh, itu tidak akan diizinkan.”
Keputusan ini didasari penilaian bahwa studi banding yang selama ini dilakukan, bahkan hingga ke Pulau Jawa, tidak memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan desa di Kabupaten Abdya. Anggaran sekitar Rp 10 juta per gampong, menurutnya, lebih baik dialihkan ke program yang hasilnya jelas, seperti program Koperasi Desa Merah Putih yang dirancang untuk memperkuat ekonomi rakyat secara langsung.
Bupati Safaruddin ingin memastikan setiap rupiah dana desa benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan masyarakat. Beliau juga mengingatkan pentingnya musyawarah dan koordinasi vertikal dengan Camat sebelum melangkah ke tingkat kabupaten, demi menjaga etika birokrasi dan efektivitas pelayanan.
Rotasi Pejabat dan Peningkatan Disiplin ASN: Demi Pelayanan Prima
Dalam upaya mengoptimalkan roda pemerintahan, Bupati Aceh Barat Daya Safaruddin juga mengumumkan rencana rotasi besar-besaran terhadap pejabat setingkat kepala bidang (kabid) dan kepala bagian (kabag) pada 27 Mei 2025. Rotasi ini akan disesuaikan dengan disiplin ilmu masing-masing pejabat.
“Jika ada para pejabat yang tidak mampu bekerja sama dalam memajukan Abdya, kita berikan kesempatan untuk mundur secara teratur,” tegas Bupati Safaruddin.
Selain rotasi, disiplin ASN juga menjadi sorotan utama. Bupati Safaruddin meminta seluruh ASN dan non-ASN menjunjung tinggi nilai kedisiplinan untuk mendukung pelayanan publik dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, ia menyatakan akan mengevaluasi dan memberhentikan non-ASN yang tidak bisa dibina.
Program Unggulan: Dari Shalat Berjamaah Hingga Makan Bergizi Gratis
Komitmen Bupati Safaruddin terhadap kesejahteraan dan moral masyarakat Abdya juga tercermin dari berbagai program unggulan yang telah ia gagas:
- Penerapan Shalat Fardhu Berjamaah: Mengikuti Instruksi Gubernur (Ingub) Aceh Nomor 1 Tahun 2025, Bupati Safaruddin mewajibkan pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi ASN dan masyarakat, serta menggalakkan mengaji di setiap satuan pendidikan. Ia bahkan dengan tegas menyatakan, “mulai hari ini tidak ada tawar menawar, begitu kumandang azan dan waktu ibadah, semua sudah ada di masjid atau mushalla terdekat.”
- Safari Subuh Berjamaah Keliling: Setiap Jumat, pejabat eselon diwajibkan ikut shalat subuh berjamaah keliling, dan setiap Minggu ada kegiatan “Ngopi Sajan Teungku” di warung-warung yang dianjurkan diikuti ASN.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Pada hari pertama kerjanya, 17 Februari 2025, Bupati Safaruddin meluncurkan program MBG di sekolah-sekolah, sebagai implementasi kebijakan nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mencegah gizi buruk dan stunting. Program ini diharapkan dapat bersinergi dengan petani dan pedagang lokal.
- Zikir dan Doa Bersama: Dalam peringatan HUT ke-23 Abdya pada 10 April 2025, ribuan warga larut dalam zikir dan doa bersama, menunjukkan komitmen spiritual kepemimpinan Safaruddin dan Wakil Bupati Zaman Akli.
- Peninjauan dan Penanggulangan Bencana: Bupati Safaruddin dan Wakil Bupati Zaman Akli sigap meninjau lokasi banjir dan menyalurkan bantuan, menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana.
- Pembangunan Infrastruktur: Sebagai mantan Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin juga menunjukkan komitmennya dalam perbaikan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan rusak di Abdya melalui anggaran aspirasi, serta evaluasi masalah parkir dan lalu lintas di lokasi Meugang.
Kesimpulan: Arah Baru Abdya Maju di Bawah Kepemimpinan Safaruddin
Berbagai kebijakan dan instruksi yang Bupati Abdya Safaruddin SSos MSP keluarkan menunjukkan arah yang jelas untuk Aceh Barat Daya. Dari penetapan Hari Meugang yang menjaga tradisi, pengalihan anggaran studi banding untuk program pro-rakyat, penataan birokrasi yang lebih disiplin, hingga program-program unggulan di bidang agama, pendidikan, dan kesehatan, semuanya dirancang untuk mewujudkan visi “Arah Baru Abdya Maju”.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah konkret ini, masyarakat Abdya patut optimistis menatap masa depan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Dr. Safaruddin SSos MSP. Mari kita dukung setiap upaya pemerintah daerah demi kemajuan bersama!