Budi Arie Pamer Puluhan Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Rieke PDIP Beri Tanggapan Menohok

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Menurutnya, puluhan ribu koperasi ini sudah terbentuk di berbagai pelosok desa dan kelurahan di Indonesia. Namun, kabar baik ini disambut dengan tanggapan yang cukup tajam dari Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.

Budi Arie Pamer Puluhan Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Rieke PDIP Beri Tanggapan Menohok

Ilustrasi: Budi Arie bangga pamer ribuan Koperasi Desa Merah Putih, namun Rieke PDIP lontarkan kritik tajam.

Artikel ini akan membahas tuntas pencapaian Kopdes Merah Putih, respons dari DPR, serta apa sebenarnya tujuan dan manfaat dari program koperasi ini bagi masyarakat desa. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami lebih jauh bagaimana pemerintah berupaya menggerakkan ekonomi di tingkat desa dan tantangan apa saja yang menyertainya.

Puluhan Ribu Koperasi Desa Merah Putih Sudah Terbentuk

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (9/7/2025) pagi, Menteri Budi Arie Setiadi memaparkan data terbaru. Ia menyebutkan bahwa sudah ada 80.560 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang terbentuk melalui musyawarah desa/kelurahan khusus. Angka ini mendekati total jumlah desa/kelurahan di Indonesia yang mencapai 83.762.

“Per pagi ini, terdapat 80.560 (koperasi) desa kelurahan yang telah terbentuk, melalui forum musyawarah desa kelurahan khusus. Sebagian besar provinsi sudah mencapai 100 persen,” ujar Budi.

Beberapa provinsi bahkan diklaim sudah 100 persen membentuk Kopdes Merah Putih. Meski begitu, Budi mengakui masih ada tantangan di beberapa wilayah seperti Papua, Banten (terutama desa Suku Baduy), dan Sulawesi Tengah karena faktor geografis dan sosial budaya. Dari total yang terbentuk, 77.120 Kopdes Merah Putih sudah memiliki Surat Keputusan (SK) badan hukum.

Rencananya, program besar ini akan diluncurkan secara resmi pada 19 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional ke-78. Peluncuran akan dilaksanakan di Koperasi Desa Merah Putih, Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Acara ini juga akan terhubung secara hybrid dengan 103 titik percontohan di 38 provinsi.

Tanggapan Rieke Diah Pitaloka: “Apa Saya Harus Bilang Wow Gitu?”

Setelah pemaparan Menteri Budi Arie, Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P, Rieke Diah Pitaloka, memberikan tanggapan yang menarik perhatian. Ia mengawali dengan ucapan selamat atas capaian tersebut, namun kemudian melontarkan pertanyaan bernada sindiran.

“Untuk pencapaian ini saya ucapkan selamat. Tapi apa saya harus bilang wow gitu?” sambung Rieke.

Rieke, yang akrab disapa “Oneng”, menilai bahwa pemaparan Menteri Budi Arie masih sebatas permukaan dan sangat teknis, belum menyentuh substansi. Ia menekankan bahwa tujuan utama program ini harus sesuai dengan Asta Cita nomor 6, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan, dengan koperasi sebagai instrumen utamanya.

“Saya berpegang pada tetap Asta Cita nomor 6 bahwa membangun dari desa, dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan dan instrumennya, seperti yang disampaikan oleh Presiden adalah melalui koperasi,” kata Oneng.

Rieke juga mengingatkan bahwa dasar hukum program ini adalah UUD 1945 Pasal 33, yang menyatakan perekonomian disusun atas asas kekeluargaan. Ia menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan koperasi sebagai sarana membantu masyarakat yang lemah ekonominya. Harapannya, Kopdes Merah Putih ini benar-benar berhasil dan berdampak nyata.

Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih dan Apa Manfaatnya?

Koperasi Desa Merah Putih adalah program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa dan memutus mata rantai kemiskinan. Koperasi ini diharapkan menjadi solusi “one-stop system” atau sistem satu pintu untuk berbagai kebutuhan masyarakat desa.

Beberapa manfaat dan tujuan utama Kopdes Merah Putih antara lain:

  • Peningkatan Pendapatan: Koperasi akan menyerap hasil pangan desa, sehingga harga jual tidak anjlok dan petani mendapatkan kepastian harga.
  • Penyediaan Fasilitas: Akan dilengkapi dengan fasilitas seperti cold storage (gudang pendingin) untuk menyimpan hasil pertanian, gudang umum, gerai penjualan, hingga klinik kesehatan.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Menteri Budi Arie memperkirakan bahwa 80 ribu Kopdes ini akan membutuhkan tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang signifikan, berpotensi menciptakan 1 hingga 2 juta lapangan pekerjaan baru, mulai dari pengelola hingga pengemudi logistik.
  • Dukungan Pendanaan: Pemerintah melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) akan mendukung pendanaan, dengan alokasi sekitar Rp 5 miliar per desa untuk kebutuhan infrastruktur dan manajemen.
  • Atasi Jeratan Rentenir: Koperasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat desa agar tidak terjerat praktik rentenir atau pinjaman online ilegal.

Tantangan dan Pengawalan untuk Keberlanjutan Kopdes

Meskipun progres pembentukan Kopdes Merah Putih terlihat pesat, tantangan di lapangan tidak bisa diabaikan. Menteri Budi Arie menyadari adanya keragaman skala ekonomi di desa, kapasitas SDM yang bervariasi, hingga potensi dominasi individual atau kelompok dalam pengelolaan koperasi. Isu keberlanjutan program ini menjadi perhatian utama.

Untuk menjaga kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas program yang melibatkan anggaran triliunan rupiah ini, Kementerian Koperasi telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Pemerintah akan menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Budi mengatakan, KPK dapat mengirim timnya untuk memberikan edukasi, pendidikan antikorupsi, pengawasan, dan mitigasi risiko untuk para pengelola Kopdes.” (video.kompas.com)

Kemenkop juga berkomitmen untuk menyiapkan kebijakan yang kuat, mitigasi risiko yang terukur, serta penerapan digitalisasi koperasi. Hal ini penting agar Kopdes Merah Putih tidak hanya sukses dalam jumlah, tetapi juga berkualitas dalam pelaksanaannya dan mampu beradaptasi dengan zaman. Berbagai pelatihan, pendampingan, hingga sertifikasi juga disiapkan untuk meningkatkan kompetensi pengelola koperasi.

Menuju Ekonomi Desa yang Lebih Kuat dan Mandiri

Pembentukan puluhan ribu Koperasi Desa Merah Putih adalah langkah besar pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dari tingkat desa. Angka yang fantastis ini menunjukkan keseriusan dalam mencapai target.

Namun, seperti yang disuarakan oleh Rieke Diah Pitaloka, keberhasilan sejati program ini tidak hanya diukur dari jumlah koperasi yang terbentuk, melainkan dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat desa. Pengawalan ketat, pengelolaan yang transparan dan akuntabel, serta fokus pada peningkatan kapasitas SDM di desa menjadi kunci utama agar Kopdes Merah Putih benar-benar menjadi pilar ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Mari kita kawal bersama!